Panglima TNI: KKB Masih Kewenangan Polri, Darurat Militer Urusan Pemerintah
Merdeka.com - Keberadaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua menjadi salah satu PR yang diberikan pada Panglima TNI baru, Laksamana Yudo Margono. Meski KKB terus berulah, Yudo menilai kondisi Papua saat ini keamanan Papua saat ini belum harus dikategorikan daerah darurat sipil dan darurat militer.
Artinya, aksi KKB adalah tindakan kriminal. Sehingga untuk penindakan yang dilakukan masih kewenangan Polri.
"Belum (darurat), menurut saya belum sampai taraf itu," kata Yudo kepada wartawan usai upacara serah terima jabatan (sertijab) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12).
-
Mengapa Yudo Margono akan diganti sebagai Panglima TNI? Sebab, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan segera pensiun pada akhir November 2023.
-
Siapa yang akan mengganti Yudo Margono sebagai Panglima TNI? 'Iya (sudah terima surpres),' kata Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, saat dikonfirmasi, Senin (30/10). Calon Tunggal Saat ditanya apakah calon Panglima TNI pengganti Yudo Margono adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto, Meutya enggan menjawab secara detail.Dia hanya menyebut, nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. 'Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU,' imbuhnya.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
Namun demikian, Yudo akan mengadakan rapat dahulu untuk mengupdate perkembangan kondisi Papua saat ini bersama jajarannya. Sedangkan soal penetapan status darurat kewenangannya ada pada pemerintah.
"Dirapatkan dulu dengan komandan-komandan satuan. Tentunya kalau keadaan darurat, kan, yang menentukan atas (Pemerintah). Saya kira dengan eskalasi sekarang ini belum," ucapnya.
Tegas dan Humanis Hadapi Papua
Menurut Yudo, karena Papua masih belum berstatus darurat. Kewenangan penindakan masih dalam lingkup hukum kriminal berkaitan dengan tindak pidana.
"Saya kira, sampai saat ini masih dikategorikan sebagai tindak pidana pelanggaran hukum, kriminal. Masih pada tahap kriminal, sehingga masih kewenangannya Polri tapi kita tetap membantu penegakan hukum pidana," kata dia.
Di sisi lain, Yudo menyampaikan akan tetap melanjutkan operasi teritorial di Papua. Sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo agar pendekatan di Bumi Cenderawasih harus dilakukan dengan tegas tetapi humanis.
"Jadi seperti pernyataan Bapak Presiden harus tegas namun tetap humanis dengan operasi yang sekarang dijalankan, itu operasi teritorial. Tentunya kita lebih memajukan ke penegakan hukum," tutur Yudo.
"Sehingga nanti untuk para yang buat onar di sana, melanggar hukum, mengganggu masyarakat, tentunya akan kita tangkap dan serahkan kepada Polri. Karena memang di sana operasinya operasi penegakan hukum," sambungnya.
Sementara untuk persiapan penentuan penambahan pasukan dan kesatuan terhadap empat daerah otonomi baru (DOB) di Papua, Yudo menyebut masih akan melakukan koordinasi dengan para pemangku kebijakan di sana.
"Jadi akan saya tinjau dulu, dan meminta masukan dari pemerintahan daerah mungkin bupati, wali kota, satuan yang ada di sana, Pangdam, Pangkogabwilhan III. Kita ajak berbicara semuanya," tutur Yudo.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam lawatannya ke Tanah Papua, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan mengutamakan pendekatan lembut
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air, Kapten Philips Mertens, sudah disandera KKB sejak Februari 2023 silam.
Baca SelengkapnyaBeberapa yang dibahas terkait sinergitas TNI-Polri dalam menghadapi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAgus mengatakan, perhatian presiden pada masalah Papua yang sudah 62 tahun tidak terselesaikan
Baca SelengkapnyaKebijakan Panglima TNI mengubah penyebutan nama KKB menjadi OPM berdampak pada kinerja TNI.
Baca SelengkapnyaDalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bicara Penanganan di Papua: Hard Power Jalan Terakhir
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono membahas mengenai ancaman dan kebutuhan prajurit TNI untuk menjaga perbatasan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta Agus berkolaborasi dengan Polri dan seluruh elemen masyarakat terkait penanganan Papua.
Baca SelengkapnyaPersonel TNI siap untuk membantu dalam melakukan pemadaman karhutla.
Baca SelengkapnyaApalagi Kasad Jenderal Dudung Abdurrachman juga bersamaan dengan Yudo memasuki usia pensiun.
Baca Selengkapnya