Panglima TNI perintahkan pasukan pinjam alat berat untuk evakuasi gempa Sulawesi
Merdeka.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengamini kekurangan alat berat untuk membantu proses evakuasi korban gempa di Palu, Donggala, dan Sulteng. Karenanya, untuk sementara Hadi memerintahkan pasukannya untuk meminjam alat berat dari perusahaan tambang di sekitaran lokasi.
"Kita gunakan alat berat di lokal dulu karena di sana banyak tambang-tambang, dan saya perintahkan Danrem untuk pinjam karena ini masalah darurat kemanusiaan," kata Panglima Hadi usai Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).
Panglima Hadi menjelaskan, saat ini Dansatgas dan Danrem telah dipetakan untuk mengarahkan titik wilayah terdampak agar evakuasi berjalan merata. Hari ini, lanjut dia, TNI juga menerjunkan 3 batalyon dari divisi III Kostrad.
-
Bagaimana TNI-Polri menyampaikan pesan di Pemalang? Dengan dipandu seorang tokoh warga, mereka berpatroli berbekal toa untuk memberikan woro-woro pada warga.
-
Apa yang Mahfud MD pesan kepada Pangdam dan Kepala Daerah? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Siapa yang bertugas di titik rawan? Jika diperhatikan lebih lanjut, tentu ada anggota dari Korps Brimob yang bertugas di setiap titik rawan saat terjadinya ancaman Kamtibmas.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Siapa yang mengimbau warga untuk siapkan Tas Siaga Bencana? Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Sutang Suprianto menyebut, salah satu langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
"Ini supaya membantu, karena wilayah kerusakan cukup luas dan harus dibantu oleh tenaga manusia," jelas Hadi.
Terkait isu penjarahan, Mantan KSAU ini tegas membantah adanya insiden tersebut. Menurut dia, keamanan di lapangan terjaga, dan terkait pengambilan barang kebutuhan pokok oleh warga di minimarket, adalah sesuatu yang diketahui dan bukan penjarahan seperti dikabarkan.
"Jadi penjarahan tidak ada, karena pemiliknya itu menyilahkan yang sebagian dibiayai pemerintah. Tapi ada juga yang mewakafkan seperti hypermart silahkan ambil," Hadi menutup.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaSuharyanto juga memberikan bantuan secara simbolis kepada para warga yang terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaTNI juga telah membentuk dapur umum terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaBupati Bandung Dadang Supriatna langsung bergerak cepat dengan turun langsung ke lapangan untuk meninjau korban gempa.
Baca SelengkapnyaPersonel TNI siap untuk membantu dalam melakukan pemadaman karhutla.
Baca SelengkapnyaMeski dibantu drone, Panglima TNI memastikan ada pendekatan soft power menangani kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaHelikopter Carakal H-225M TNI AU terus bekerja untuk melakukan evakuasi warga yang berada di desa terisolir
Baca SelengkapnyaPenetapan status dilakukan satu hingga dua minggu, karena dampak gempa di Kabupaten Batang sudah ada sekitar 49 rumah rusak.
Baca SelengkapnyaPolri bersinergi dengan seluruh pihak dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Papua.
Baca SelengkapnyaBantuan untuk korban Gunung Lewotobi Laki-Laki itu terdiri dari 25 ton beras, 2.500 paket obat-obatan, 2.500 paket selimut, 500 dus air mineral, dan lainnya.
Baca Selengkapnya