Panglima TNI: Pesawat canggih harus beli, jika tidak ketinggalan
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan Indonesia harus membeli pesawat canggih guna mendukung pertahanan. Sedangkan pesawat produksi dalam negeri juga harus tetap menjadi prioritas yang digunakan TNI.
"Pesawat-pesawat canggih kita harus beli, kalau tidak kita akan ketinggalan dengan negara-negara lain. Produk-produk dari PT Dirgantara Indonesia juga menjadi prioritas untuk melengkapi peralatan kita," kata Jenderal Moeldoko di JIExpo Kemayoran Jakarta, Kamis (6/11).
Menurutnya, pertimbangan pembelian pesawat produk luar negeri itu tak hanya soal kecanggihan teknologi. Pertimbangan politik demi menjaga kedaulatan menjadi dasar kebijakan.
-
Kenapa TNI AU beli Sukhoi? Indonesia Juga menjadi Salah Satu Negara Pengguna Sukhoi Su-27 TNI AU memiliki 16 Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
-
Kenapa TNI AU tertarik beli F-20? Indonesia tertarik dengan F-20. Namun mereka menyatakan menunggu, siapa yang akan dipilih oleh Angkatan Udara AS.'Jika USAF memilih F-20, maka kami akan membelinya,' ujar seorang pejabat militer saat itu.
-
Kenapa TNI AU beli MiG-15? Saat itu kekuatan udara dibutuhkan militer untuk melawan Belanda di Irian Barat.
-
Kenapa TNI AU membutuhkan pesawat nirawak? 'Mohon doa restunya angkatan udara menjadi angkatan udara yang adaptif mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan situasi nasional, regional, maupun global,' kata Tonny Harjono seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang ditugasi beli jet tempur? Mabes AU menugaskan Duta Besar RI di Mesir, Mayor Boediardjo untuk melakukan pembelian senjata ke Blok Timur.
-
Kenapa B-25 menjadi andalan TNI AU? Pesawat ini segera menjalani tugas pertamanya: Menumpas Pemberontakan Republik Maluku Selatan.
"Persoalan high teknologi menjadi ukuran (pembelian pesawat produk luar negeri). Tetapi persoalan politik juga menjadi pertimbangan," terang dia.
Masih menurutnya, ada beberapa alutsista luar negeri yang dipamerkan di pameran senjata internasional 2014 (Indo Defence) dapat dibuat Indonesia. Ahli dan industri alutsista dalam negeri mampu untuk melakukan transfer teknologi dari produk tersebut.
"Seperti radar yang saya lihat di salah satu pameran Indo Defence, 80 persen bisa dibuat di Indonesia, di Bandung. Kalau kita beli radar itu, kita akan melakukan transfer teknologi, lama-lama kita bisa mengambil teknologinya," ujarnya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan bilang pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membeli 12 pesawat Mirage 2000-5 bekas Angkatan Udara Qatar menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, beli alutsista hanya untuk memperkokoh pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Patria Gintings mengkritisi mahalnya biaya pengadaan alutsista, termasuk pembelian alutsista bekas.
Baca SelengkapnyaAwalnya, target minimum essential force (MEF) ditargetkan mencapai 100 persen pada 2024, namun direvisi menjadi 70 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto memborong 24 pesawat jet tempur F-15 EX dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPrabowo menjelaskan, pembelian alutsista bekas seperti pesawat tempur bukan dilihat dari usianya.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta agar pesawat tersebut digunakan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas kepolisian.
Baca Selengkapnya