Panglima TNI: Posko Komando Taktis akan Dibikin Cegah Gerakan Teroris
Merdeka.com - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan untuk mencegah penyebaran ajaran radikalisasi yang mengarah ke tindakan terorisme, maka segera difungsikan Posko Komando Taktis (Poskotis) sebagai salah satunya upaya antisipasi memutus gerakan teroris.
"Kita akan bikin Poskotis, Posko Komando Taktis gabungan TNI dan Polri. Hampir setiap provinsi ada, empat sampai enam (Poskotis)," kata Panglima usai meninjau pelaksanaan ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/4).
Hadi menjelaskan, TNI tentunya turut membantu Polri dalam hal pengamanan terutama di Makassar dan Jakarta usai aksi teror yang dilancarkan tiga orang pelaku, termasuk penguatan intelejen dalam pengumpulan informasi pergerakan terorisme.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
"Untuk pasukan pengamanan dari TNI ada 1.001 personel. Kemudian Polri 1.900 personel, tidak hanya di Makassar, seperti kemarin di Jakarta juga ada lima ribu sekian. Kemudian di wilayah lain juga seperti itu. Sesuai dengan titik-titik yang kita perkuat," sebut orang nomor satu di Institusi TNI tersebut.
Saat ditanyakan, sampai kapan pengamanan tersebut dilakukan, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara ini mengemukakan, khusus pengamanan rangkaian ibadah Paskah hingga pada puncaknya, Minggu (4/4) lusa. Namun, setelah itu tetap dilaksanakan upaya pencegahan.
"Kita juga tetap melaksanakan cegah dini dan deteksi dini, kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerawanan," papar alumnus Akademi Angkatan Udara dan Sekolah Penerbang ini.
Pria kelahiran Malang, 8 November 1963 itu menambahkan, TNI akan terus mendukung kepolisian, untuk melakukan perbantuan keamanan maupun perbantuan informasi intelejen termasuk mitigasi tindakan teroris.
"Selain gereja, kita juga menjaga di tempat keramaian, dimana banyak lalulintas masyarakat, serta objek vital nasional. Kita bekerja sama dengan kepolisian untuk, menjaga tempat tersebut," tambah Marsekal Hadi.
Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Irjen Pol Paulus Waterpauw pada kesempatan itu, mengemukakan, untuk upaya pencegahan telah dilakukan langkah-langkah taktis, mengingat para pelaku teror berusia muda tersebut kemungkinan memiliki pemikiran dan pemahaman berbeda.
Pihaknya berharap, peran serta masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemberantasan terorisme, tidak hanya dari pihak kepolisian, TNI maupun pihak keamanan lain, tapi semua pihak berperan agar tidak terjadi kejadian serupa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaTNI dan Polri menerjunkan 13.158 personel untuk pengamanan penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN
Baca SelengkapnyaTactical Floor Game digelar di GOR Yudomo Denpasar
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terjunkan pasukan elite TNI guna mengawal pagelaran KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 nanti di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDi antara persiapan yang dilakukan, akan ada pembahasan terkait pengelolaan media peliput KTT ASEAN yang dilakukan oleh pihak Istana Kepresidenan.
Baca SelengkapnyaKesempatan yang sama, Panglima TNI menegaskan bahwa, seluruh rangkaian KTT ASEAN dari segi pengamanannya dapat dikendalikan.
Baca SelengkapnyaSekedar informasi Indonesia dijadwalkan bakal menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September mendatang.
Baca SelengkapnyaTNI akan bekerjasama dengan instansi dan lembaga lainnya yang mempunyai kemampuan hingga kepentingan untuk hal tersebut.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintahan Prabowo Subianto dinilai mengambil langkah signifikan dalam memperkuat koordinasi antara TNI, Polri dan Kejagung.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnya