Panglima TNI sebut ada 'udang di balik batu' dari isu intoleransi
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan isu intoleransi sengaja diembuskan belakangan ini untuk memecah belah Indonesia. Menurutnya, bukan tanpa alasan intoleransi dimainkan, melihat kekayaan alam Indonesia yang berlimpah.
Gatot menuturkan, Indonesia merupakan negeri yang kaya, mulai dari sumber daya alam (SDA), jumlah penduduknya, keragaman suku dan bahasa hingga wilayah yang membentang dari Sabang sampai Merauke.
"Intoleransi ini yang kita hadapi, karena Indonesia sangat kaya, mereka mau kuasai," kata Gatot dalam acara 'Simposium Nasional' Taruna Merah Putih di Balai Kartini, Jakarta, Senin (14/8).
-
Apa contoh kalimat fakta tentang Indonesia? Contoh dari kalimat fakta khusus adalah 'Jakarta adalah ibu kota Indonesia.' Meskipun ini adalah fakta saat ini, bisa saja berubah di masa depan jika ada keputusan resmi yang memindahkan ibu kota.
-
Dimana sumber daya alam di Indonesia? Sumber Daya Alam di Indonesia sangat beragam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Mengapa Indonesia punya pulau terbanyak? Berdasarkan Undang-Undang No 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia,terdapat lebih kurang 17.508 pulau di negeri ini.
-
Bagaimana Gamal Abdul Nasser melihat kekuatan militer Indonesia? 'Kalau Saya Punya Tentara Seperti TNI, Sudah Lama Soal Israel Bisa Saya Bereskan.' Bung Karno Bercerita Nasser Marah Sekali Saat Dikalahkan Israel Dalam Perang Tahun 1948
-
Bagaimana Gajah Mada menyatakan tekadnya untuk menyatukan Nusantara? Dalam Sumpah Palapa, Gajah Mada tidak akan menikmati duniawi sebelum menyatukan Nusantara
Selain soal intoleransi yang menguat belakangan ini, ancaman global seperti persaingan antar negara juga perlu diperhatikan pemerintah Indonesia. Mengingat, semakin bertambahnya penduduk di dunia.
Panglima TNI di Simposium Nasional Taruna Merah Putih ©2017 Merdeka.com
Jenderal bintang empat ini mengingatkan, konflik-konflik yang terjadi di belahan dunia lain, terutama di Timur Tengah dan Afrika, lantaran adanya kebutuhan energi. Banyak negara bersaing untuk memperebutkan kebutuhan energi.
Menurut Gatot, kondisi bumi yang semakin tua, ditambah pemanasan global, persaingan hidup antar manusia dalam bertahan hidup akan semakin kuat. Pada 2043 akan banyak manusia dari bangsa lain, yang ingin menguasai wilayah ekuator, termasuk Indonesia.
Sebab, lanjut Gatot, di wilayah ekuator ini tanah masih subur lantaran daerah tersebut merupakan garis peredaran matahari.
"Pasti nanti seratus persen konflik berlatar energi, pangan, ekonomi. Semua pindah ke ekuator," ucapnya.
Gatot berkata, untuk semua pihak harus sama-sama menjaga agar Indonesia tak didera konflik berlatar belakang agama atau kelompok suku dan etnis tertentu. Dia menyebut, para pemuda harus berperan menjaga keberagaman ini dengan Pancasila sebagai tamengnya.
"Kebhinekaan harus dijaga dan dibina, kuncinya ada di Pancasila sebagai dasar negara," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia adalah negara dengan keragaman yang majemuk.
Baca SelengkapnyaBukan hanya bagi penduduknya saja, Indonesia punya sederet fakta yang menarik bagi masyarakat dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia, kata Prabowo, memiliki kekayaan alam untuk bisa menjadi negara yang kuat dan mandiri.
Baca SelengkapnyaMenurut Edy, antangan Indonesia saat ini lebih sulit karena bukan hanya ancaman dari luar, tetapi juga dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIni menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
Baca SelengkapnyaPidato tersebut dia sampaikan di depan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Presiden terpilih Prabowo Subianto dan para pejabat.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, 23-24 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai kadang-kadang orang asing ke Indonesia memiliki niat tidak baik dengan mengambil harta kekayaan di tanah air.
Baca Selengkapnya