Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panglima TNI sebut Indonesia jadi tujuan teroris buat sebar paham radikal

Panglima TNI sebut Indonesia jadi tujuan teroris buat sebar paham radikal Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. ©Puspen TNI

Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memandang, masuknya ISIS ke Filipina merupakan batu loncatan mereka untuk masuk ke Indonesia. Sebab, Indonesia dipandang oleh kelompok radikal itu sebagai tempat bagus untuk menyebarkan paham terorisme.

"Dua tahun yang lalu saya bicara ISIS menjadi Islamic State di Filipina dan sebagai batu loncatan masuk ke Indonesia, tapi pada saat itu enggak ada yang percaya. Tapi akhirnya terjadi peristiwa Marawi. Mengapa ini terjadi? Karena indonesia menurut teroris merupakan tempat yang bagus untuk para teroris," ujar Gatot saat berpidato dalam Rakernas Partai NasDem di JIExpo Kemayoran, Kamis (16/11).

Fenomena itu, kata Gatot merupakan upaya untuk menyerang negara melalui Proxy war. Ajaran radikalisme masuk dan menyebar. Sehingga tumbuh subur teroris. Seperti yang sudah terjadi di Suriah.

"Proxy war yang berhasil di luar negeri contohnya ajakan berjihad melalui fitnah dan provokasi serta terorisme. Betapa mengerikannya," jelasnya.

Hal itu bisa terjadi lantaran dunia tengah memperebutkan sumber daya. Diperkirakan, tahub 2043 cadangan minyak akan habis. Sehingga, negara yang kaya dan subur seperti Indonesia ini menjadi incaran.

Gatot berpendapat, untuk menanggulangi masalah tersebut tidak hanya dengan undang-undang saja. Apalagi UU terorisme, menurutnya, belum cukup untuk mengatasinya sebab di sana hanya mengatur apa yang dilakukan setelah terjadi bukan tindak pencegahan. Karena itu ia mendorong untuk mengubah UU terorisme itu bukan hanya sedikit revisi.

"Kalau cuman revisi undang undang teroris itu masih belum mampu mengatasi terorus. Ingat UU bisa dibeli tapi saya yakin NasDem merupakan partai yang tak seperti itu, maka lepaskan politik yang berunsur sara sehingga unsur itu lepas dari bumi Indonesia," tuturnya.

Karena itu, cara satu-satunya yang bisa dilakukan untuk melawan radikalisme adalah dengan pancasila. Sebab ideologi itu menyatukan keberagaman Indonesia. Gatot berujar, dalam pancasila sudah memuat intisari dari luhur bangsa.

"Kenapa bisa utuh karena apa? Karena pancasila," pungkasnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menko Polhukam: Matra Siber Adalah Perang Pikiran
Menko Polhukam: Matra Siber Adalah Perang Pikiran

Hadi memastikan rencana pembentukan empat matra itu serius dilakukan. Prabowo juga sangat setuju.

Baca Selengkapnya
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran

Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kapolri Jenderal Sigit Bicara Bahaya Narkoterorisme: Begitu Ada Teman Ubah Kebiasaan, Tolong Ikuti
Kapolri Jenderal Sigit Bicara Bahaya Narkoterorisme: Begitu Ada Teman Ubah Kebiasaan, Tolong Ikuti

Jenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.

Baca Selengkapnya
BNPT Bongkar Pola Serangan Terorisme di Indonesia, Lewat Gerakan Bawah Tanah Secara Sistematis
BNPT Bongkar Pola Serangan Terorisme di Indonesia, Lewat Gerakan Bawah Tanah Secara Sistematis

Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.

Baca Selengkapnya
Strategi Kapolri Antisipasi Teroris saat Pemilu 2024
Strategi Kapolri Antisipasi Teroris saat Pemilu 2024

Sigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pembentukan Angkatan Siber: Negara Lain Sudah Mulai
Jokowi soal Pembentukan Angkatan Siber: Negara Lain Sudah Mulai

Jokowi menyebut, ada 4 negara yang sudah mulai membangun angkatan keempatnya.

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Modus Baru Pengedar Narkoba, Menggunakan Drone
Modus Baru Pengedar Narkoba, Menggunakan Drone

Luqman juga menduga terdapat penggunaan drone untuk menjatuhkan narkoba di titik koordinat yang sudah ditentukan oleh para pengedar.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara

Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.

Baca Selengkapnya
Kapolri Minta Jajarannya Waspada Bangkitnya Teroris Imbas Konflik Israel-Palestina
Kapolri Minta Jajarannya Waspada Bangkitnya Teroris Imbas Konflik Israel-Palestina

"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten

Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya