Panglima TNI sebut operasi darat bebaskan sandera harus dibuat SOP
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan operasi darat pembebasan warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina harus ada standar operasional prosedur (SOP). Tanpa SOP, pihak TNI tak akan bisa masuk ke Filipina untuk membebaskan sandera.
"Apa yang disampaikan di Bali adalah hal positif, tetapi untuk operasional harus ditindaklanjuti pembuatan SOP antara Panglima TNI dengan Panglima angkatan bersenjata Filipina dan Malaysia," kata Jenderal Gatot Nurmantyo di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (4/8).
Menurutnya, perjanjian trilateral tiga Kementerian Pertananan Indonesia, Filipina dan Malaysia di Bali harus diratifikasi dalam legislatif tiga negara tersebut. Jika tak diratifikasi perjanjian trilateral, TNI belum bisa masuk ke Filipina dan Malaysia.
-
Bagaimana TNI menghukum desertir? 'Disersi adalah tindak pidana militer. Jika dilakukan di medan pertempuran hukumannya sangat berat. Bila dilakukan di basis lebih dari 30 hari hukumannya dipecat. Itu yang saya masih ingat,' terang Kiki.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Kenapa Brigjen Suryo harus menghindar dari penangkapan? Dia berusaha menahan Brigjen Suryo. Brigjen Suryo yang Ditodong Senjata Tetap Tenang, Dia Malah Menghardik Kapten Itu 'Kapten kamu tahu apa soal Dewan Revolusi? Saya lebih tahu soal Dewan Revolusi,' kata Brigjen Suryo.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
"Kalau sudah ada SOP maka apa yang kita lakukan berdasarkan SOP itu akan dilakukan, karena memang undang-undang di Filipina tidak membolehkan ke sana," jelas Gatot.
Dia melanjutkan, kondisi sandera saat ini dalam kondisi selamat dan sehat. Namun para sandera terpisah di berbagai tempat di Kepulaun Sulu, Filipina.
Gatot menjelaskan, saat ini kelompok Abu Sayyaf sudah terkepung dengan angkatan bersenjata Filipina dan kelompok pejuang muslim Moro Islamic Liberation Front (MILF). Pasalnya, pemerintah enggan memberikan uang tebusan sandera kepada kelompok Abu Sayyaf.
"Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah Filipina karena pemerintah Filipina bersama MILF mendesak dan mengepung tempat penyanderaan untuk bisa dibebaskan. Pemerintah berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan sandera tanpa pembayaran. Karena dengan pembayaran harga diri kuta dijual. Mohon orang-orang yang suka berpetualang menjual bangsa ini itu, jangan ada lagi gitu loh," tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah mengusulkan operasi darat untuk membebaskan sandera, selain operasi di perairan laut. Sebab, perjanjian Trilateral antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia sudah dibentuk untuk mempermudah kerjasama menjaga keamanan maritim.
"Saya memberikan masukan, bicara soal kerjasama operasi darat. Mereka kan merampok di laut dibawa ke darat. Kalau diselesaikan di laut, kalau di darat, tak ada kerjasama bagaimana. Kan beritanya Indonesia mau menyerang ke Filipina, itu sangat akan ditentukan oleh perjanjian itu," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (2/8). (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Daniel Tahi Silitonga menegaskan, jika Ipda Rudy Soik masih tetap sebagai anaknya atau anggotanya di Polda NTT
Baca SelengkapnyaAgus mengatakan pembebasan menggunakan soft power dan diplomasi militer.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus mengungkap penggantian nomenklatur itu mengikuti penyebutan dari OPM sendiri.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air, Kapten Philips Mertens, sudah disandera KKB sejak Februari 2023 silam.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait pembebasan Pilot Pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandara hampir 1,5 tahun oleh KKB.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menyatakan tidak akan memakai operasi militer dalam pembebasan Pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaPanglima Laksamana TNI Yudo Margono memberikan instruksi piting untuk prajuritnya. Hal itu disalahartikan oleh masyarakat hingga ia meminta maaf.
Baca SelengkapnyaYudo meyakini dibawah kepemimpinan Agus, TNI akan bisa membebaskan Kapten Philip Mark
Baca SelengkapnyaTNI akan menggunakan pendekatan soft power dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaDaniel juga ingin agar Rudy juga harus taat dan patuh terhadap aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono membahas mengenai ancaman dan kebutuhan prajurit TNI untuk menjaga perbatasan.
Baca Selengkapnya