Panglima TNI sebut tes keperawanan tak ada unsur diskriminasi
Merdeka.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko menyatakan bahwa tes keperawanan bagi calon prajurit perempuan tidak mengandung unsur diskriminatif, tapi harus dilihat sisi positif untuk mendapat calon prajurit berkualitas.
"Tidak ada unsur diskriminasi, justru itu adalah bagian dari persyaratan," kata Panglima TNI, usai memberi kuliah umum di Universitas Bengkulu, Kota Bengkulu, Rabu (20/5).
Moeldoko mengatakan tes keperawanan merupakan bagian dari persyaratan bagi para calon prajurit perempuan, dan tidak ada unsur pelanggaran.
-
Bagaimana proses pemilihan Panglima TNI? 'Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU,' imbuhnya.
-
Siapa yang mengetes prajurit marinir? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @hadi.tjahjanto memperlihatkan mantan Panglima TNI yang sedang mengetes anggota Marinir yang sedang bertugas.
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto mengetes prajurit? 'Marinir!' kata Haji Tjahjanto sambil berteriak.'Aua, aua, aua, yes,' jawab prajurit sambil mengepalkan tangan ke muka.'Berarti Marinir beneran,' kata Hadi sambil bergerak pergi meninggalkan prajurit tersebut.
-
Mengapa Hadi Tjahjanto mengetes prajurit? Ketika bertemu Prajurit, saya suka menyapa mereka. Kemarin saya berjumpa dengan Prajurit Marinir, tentunya tak lupa saya menyapa dan cek apakah ini Prajurit Marinir betul,' tulis Hadi Tjahjanto dalam keterangan videonya.
-
TIU membantu apa dalam seleksi CPNS? TIU sangat penting karena membantu memastikan bahwa calon pegawai negeri memiliki kemampuan intelektual yang memadai untuk menjalankan tugas-tugas administratif dan teknis dengan baik.
-
Apa tujuan lomba panjat pinang untuk prajurit TNI? “Kegiatan ini diadakan untuk memupuk rasa cinta tanah air untuk bangsa ini. Lalu juga menjalin silaturahmi dan persaudaraan dengan seluruh masyarakat di sekitar Kabupaten Semarang.
Tes keperawanan, tambah dia menjadi salah satu instrumen untuk mendapatkan calon prajurit terbaik.
Dia menambahkan ada tiga standar untuk menjadi seorang prajurit TNI yakni mental, intelektual, dan fisik. Tes keperawanan dalam hal ini menjadi salah satu standar fisik.
"Tentu kita juga akan mencari tahu penyebabnya dan dokter yang dapat menjawab hal itu, misalnya, apakah karena jatuh saat berkuda atau dia seorang atlet karate dan sebagainya," jelasnya.
Seperti diketahui tes keperawanan untuk mendaftar calon prajurit TNI sempat menjadi polemik di kalangan masyarakat.
Tes keperawanan dianggap hal itu tidak relevan terhadap kemampuan seseorang untuk menjadi prajurit.
Penjangkau Lapangan Kantong Informasi Pemberdayaan Kesehatan Adiksi (Kipas) Bengkulu Apriyono mengatakan daripada melakukan tes keperawanan, sebaiknya calon prajurit dan Polri dites HIV/AIDS.
"Karena saat ini banyak anak muda sudah terjangkit HIV/AIDS, rata-rata usia produktif," ucapnya, seperti dilansir Antara.
Dia menambahkan bahwa penyebaran HIV/AIDS lebih membahayakan dibanding memperdebatkan tentang tes keperawanan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan menggunakan sistem CAT ini, seleksi calon taruna diharapkan objektif untuk mendapatkan talenta berkualitas hingga berintelegensi tinggi.
Baca SelengkapnyaAgus dalam penjelasannya di DPR, menegaskan setiap prajurit harus mahir menembak.
Baca SelengkapnyaAndika mengatakan semua institusi aparat negara, baik itu TNI, Polri maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bersikap netral dalam pelaksanaan pemilu
Baca SelengkapnyaRaih cita-cita Anda menjadi polwan dengan syarat dan cara berikut ini.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin mewanti-wanti Panglima agar prajurit TNI agar netral saat Pilkada
Baca SelengkapnyaCalon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berjanji seluruh prajurit TNI tidak akan bertindak arogansi.
Baca SelengkapnyaAgus berjanji di bawak kepemimpinan sebagai Panglima TNI, tidak akan ada prajurit yang arogan dan menyakiti rakyat
Baca SelengkapnyaCak Imin mendukung komitmen TNI netral di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDi Bumi Blambangan, TNI punya banyak peran dalam meningkatkan kualitas hidup warga.
Baca SelengkapnyaAgus menegaskan tidak segan menindak siapapun prajurit aktif baik secara pidana ataupun hukuman disiplin bila ketahuan tidak menjaga netralitasnya dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, sejak awal pihaknya telah menegaskan semua jajaran untuk tetap netral selama kontestasi pemilu.
Baca Selengkapnya"Kita tetap loyal dan kompak, loyal kepada atasan dan bawahan terutama rekan seperjuangan dan juga terutama komandanmu," kata Panglima TNI
Baca Selengkapnya