Panglima TNI Terapkan Status Siaga Tempur di Daerah Rawan Papua
Merdeka.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah meningkatkan status siaga tempur di daerah rawan di Papua. Hal ini setelah Kelompok Separatis Teroris (KST) menyerang prajurit yang mengakibatkan gugurnya sejumlah personel.
Mereka yang gugur dalam misi penyelamatan Pilot Susi Air, yakni Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan dan Prada Sukra. Saat ini, mereka telah dievakuasi ke RSUD Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Meski menaikan status siaga tempur, para prajurit di lapangan tetap diperintahkan operasi penegakan hukum dengan soft approach. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan banyak korban.
-
Bagaimana STIP jamin tidak ada lagi kekerasan? Lebih lanjut menurut Subagiyo, untuk menjamin tidak ada lagi potensi tindak kekerasan di kemudian hari, langkah yang dilakukan BPSDMP yakni dengan penambahan CCTV pada blank spot di tiap kampus.
-
Bagaimana cara petugas menjaga ketertiban? Dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku dan tidak membuat kerusuhan selama menyampaikan pendapatnya. 'Hindari keributan maupun benturan dengan pendemo lainnya. Mari kita jaga kedamaian dan ketertiban,' imbuhnya.
-
Bagaimana cara TKN Prabowo-Gibran mengajak relawan agar tidak gampang tersulut emosi? Selain tidak menyerang pribadi dua pasangan lainnya, Sangap juga mengajak para relawan yang sudah berkeringat mengampanyekan Prabowo-Gibran untuk tidak gampang tersulut emosi ketika mendapati serangan dari kubu lain.
-
Bagaimana cara menjaga keadilan selama masa tenang? Tujuan utama dari masa tenang adalah menciptakan kondisi yang tenang dan adil menjelang pemilihan umum agar para pemilih dapat membuat keputusan tanpa terpengaruh oleh tekanan kampanye politik yang berlebihan.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk mencegah pertikaian? Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB. Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaian dengan tentara Lebanon.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum dengan soft approach ya, kita tetap mendahulukan itu, dari awal kita sampaikan itu," kata Yudo kepada wartawan di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa (18/4).
"Tapi tentunya dengan kondisi yang seperti ini, khususnya di wilayah tertentu ya kita ubah menjadi operasi siaga tempur," sambungnya.
Menurut eks Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) ini, siaga tempur yang diterapkan saat ini bukan pertama kali dilakukan. Karena, hal ini juga pernah dilakukan di Natuna.
Tidak Ada Penambahan Pasukan
Meski meningkatkan status menjadi siaga tempur di daerah rawan Papua, bukan berarti adanya penambahan pasukan di Papua. Namun, nantinya bakal ada rotasi penempatan pasukan saja.
"Tidak ada, tidak ada penambahan pasukan. Pasukan yang ada ini adalah pasukan rotasi. Merotasi dari pasukan tembak ini udah sampai setahun. Tentunya ini nanti kita taruh dan kita rotasi dengan pasukan yang baru," kata Yudo kepada wartawan di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa (18/4).
"Termasuk yang kemarin ketemu, kemudian kita rotasi, kemudian ada pasukan yang tugas selama setahun yang saya lepas sekitar ada 1.200 itu, yang dari Medan, Palembang, Surabaya, Kalimantan Tengah itu juga sama. Rotasi tapi hanya di daerah-daerah rawan ini," sambungnya.
Bukan hanya tidak adanya penambahan pasukan saja, melainkan juga tidak ada penambahan alutsista.
"Alutista enggak ada, jadi gini heli itu untuk evakuasi ya seperti ini ya untuk mendukung logistik. Jadi penambahannya sebenarnya enggak ada ini sama dengan seperti yang lalu ada heli karena medannya sulit," ungkapnya.
"Sehingga, harus menggunakan heli untuk evakuasi medis untuk mendukung mendorong logistik dan sebagaimana tadi. Jadi kita enggak menambah alutsista, alutsistanya ya alutista untuk angkutan," katanya.
Empat Prajurit Terpencar
Tim gabungan TNI-Polri yang telah mengevakuasi empat prajurit TNI gugur ditembak Kelompok Separatis Teroris (KST) ini sebelumnya terpencar saat mengevakuasi rekannya almarhum Pratu Miftahul Arifin Prajurit Satgas Yonif R 321/GT ketika diserang KKB di Mugi-Mam Nduga, Sabtu (15/4).
Kapendam XVII/Cenderwasih, Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan, empat prajurit TNI termasuk di dalamnya Pratu Miftahul Arifin yang dalam proses pencarian dengan kondisi meninggal dunia. Adapun keempat Prajurit tersebut yaitu (Alm) Pratu A, Pratu I, Pratu K dan Prada S.
"Saat ini keempat prajurit yang gugur tersebut telah dievakuasi ke RSUD Timika Kabupaten Mimika, Papua Tengah," kata Herman, Rabu (18/4).
TNI meminta doa agar empat prajurit yang gugur di medan tugas mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Besar.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski dibantu drone, Panglima TNI memastikan ada pendekatan soft power menangani kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaDalam lawatannya ke Tanah Papua, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan mengutamakan pendekatan lembut
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bicara Penanganan di Papua: Hard Power Jalan Terakhir
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir menegaskan situasi sudah kondusif usai bentrok aparat di Pelabuhan Sorong.
Baca SelengkapnyaCalon Panglima, Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan strategi dalam mengatasi konflik di Papua
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
Baca SelengkapnyaBegini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaPanglima Agus menjelaskan ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Agus Subiyanto merespons soal Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang melakukan penyerangan dan pembunuhan kepada warga
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaKarena kalimat itu, diakui Yudo, berujung kesalahan tafsir di masyarakat
Baca Selengkapnya