Panglima tunjuk Irjen TNI usut tuntas testimoni Fredi Budiman

Merdeka.com - Mabes TNI membentuk tim investigasi untuk mengusut testimoni Fredi Budiman adanya anggota BNN, Polri, dan TNI menerima upeti hasil penjualan narkoba. Tim Investigasi ini nantinya bekerja menelusuri dugaan keterlibatan anggota TNI dalam jaringan narkoba yang diungkapkan Fredi Budiman.
"Tim Investigasi ini akan bekerja untuk menggali informasi terhadap berbagai pihak seperti oknum prajurit TNI yang sudah pernah diperiksa, di pidana dan di penjara karena persoalan narkoba, awalnya dari situ," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (10/8).
Tatang mengatakan, tim investigasi itu dipimpin oleh Irjen TNI dengan wakilnya Asintel Panglima TNI dengan koordinator lapangan yaitu Komandan Puspom TNI. Tim ivestigasi ini beranggotakan staf Irjen TNI, Puspom TNI, Intelijen TNI, Babinkum TNI, Puspen TNI, Srenum TNI dan Spers TNI.
"Seandainya terbukti ada keterlibatan Pati TNI bintang dua, maka harus di proses hukum, itulah oknum bukan institusi, namun apabila hasil penyelidikan Kepolisian dan Tim Investigasi TNI dinyatakan tidak terbukti maka masyarakat perlu tahu tentang ini, karena terlanjur ada tuduhan, ada Pati TNI backing Narkoba," ujar Tatang.
Sebelumnya, Mabes Polri telah membentuk tim investigasi untuk mendalami kebenaran dari testimoni milik terpidana mati Fredi Budiman yang berjudul 'Cerita busuk seorang Bandit'. Tim investigasi ini dipimpin langsung oleh Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Dwi Priyatno dengan melibatkan sejumlah tokoh.
"Kalau tim yang ada ini sudah mencakup perwakilan masyarakat. Dikoordinasikan oleh Irwasum Polri," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di Gedung Humas Polri, Jakarta, Selasa (9/8).
Selain Irwasum, tokoh yang dilibatkan dalam tim investigasi ini antara lain, Ketua Setara Institute Hendardi, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, dan pengamat komunikasi politik Effendy Ghazali. Turut serta juga sejumlah anggota Propam Polri dalam tim investigasi tersebut.
Boy menjelaskan jika tim investigasi ini bekerja hanya untuk mengumpulkan fakta-fakta atau informasi penting dari orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui testimoni tersebut. Tim investigasi akan bekerja selama tiga bulan ke depan terhitung sejak dibentuk pada Minggu (7/8) kemarin.
"Ini tim investigasi bukan tim penyidik. Tim investigasi itu mencari fakta-fakta, mengumpulkan bahan keterangan dari orang-orang tertentu terkait informasi penting," ujarnya.
Mantan Kapolda Banten ini menambahkan, jika nantinya ditemukan fakta atau informasi penting tim bisa menyerahkan temuan tersebut kepada penyidik Bareskrim. "Hasilnya bisa disumbangkan ke Bareskrim dalam konteks jadi fakta hukum," jelas Boy.
Namun, bila ditemukan fakta hukum lain polisi juga bisa membuka penyelidikan baru terkait testimoni Fredi. Termasuk, dugaan adanya keterlibatan pejabat dari TNI, Polri dan BNN.
"Kalau ada ditemukan fakta hukum lain bisa membuka kasus baru," ucap Boy.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya