Paniai membara, kantor polisi dan TNI juga diserang warga
Merdeka.com - Aksi anarkis kembali terjadi di Papua. Sekelompok massa menyerang kantor polisi dan TNI di Kabupaten Paniai, Papua. Akibat penyerangan itu, enam aparat terluka akibat lemparan batu dan panah.
"Anggota Polsek dan Koramil bertahan di mako masing-masing. Terjadi hujan batu dan panah," ujar Sulistyo Pudjo dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (8/12).
Tak hanya menyebabkan korban luka, serangan tersebut juga menimbulkan kerusakan di dua kantor tersebut. Sedikitnya tiga mobil milik warga dan satu kendaraan TNI rusak parah.
-
Bagaimana mobil dinas TNI itu di jalan? Hingga traffic light berubah hijau, mobil dinas TNI itu tetap dalam antrean mobil, dan tidak menyelak antrean.
-
Dimana mobil tabrakan di jalan tol? Mobil tabrakan di jalan tol, yang turun apanya dulu? Jawab: Speedometer.
-
Apa yang dilakukan mobil dinas TNI itu? Selama perjalanan pula, mobil dinas TNI tersebut tidak terlihat menyalakan sirine dan rotator.
-
Dimana tabrakan terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Apa yang terjadi pada mobil tersebut? Kronologi Kapolsek menjelaskan, mulanya mobil yang diserang sedang melintas. Tiba-tiba diberi tahu ada percikan api dari kolong mobil. Namun untuk penyebab kebakaran masih didalami.
-
Apa saja kendaraan yang terlibat? Kecelakaan tersebut terekam kamera CCTV di lokasi kejadian. Terlihat, truk sudah menabrak dua kendaraan Brio plat B 2780 TYB dan expander hitam E-1505-MR sebelum jarak 300 meter dari TKP. Alhasil setelah di GT Halim Utama MI tidak bisa mengendalikan truknya langsung menabrak menabrak mobil Isuzu pick up Z-8445-AH sampai terpental ke gardu 5.Kemudian menabrak mobil hyundai putih B-1061-SPW selanjut berturut-turut menabrak mobil Box putih D-8633-YR dan truk kuning terbalik.
"Tiga anggota polsek luka, dan tiga anggota Koramil luka, 3 mobil masyarakat, dan satu mobil TNI rusak berat di Koramil. Kaca-kaca di Polsek dan Koramil hancur.
Sebelumnya, kelompok tak dikenal menyerang warga Desa Pondok Natal, Paniai, Papua. Penyerangan itu dilakukan karena tidak terima ditegur karena melintas di wilayah tersebut tanpa lampu.
Kejadian bermula ketika warga Desa Pondok Natal menegur seorang pemuda yang melintas dengan sepeda motor tanpa lampu, sekitar pukul 20.00 WIT. Tak terima ditegur, pria tak dikenal itu membawa rekannya untuk menyerbu desa tersebut.
"Orang yang melintas ditegur oleh masyarakat karena tidak pakai lampu, tetapi yang ditegur marah, dan menyampaikan untuk 'tunggu saya panggil kawan-kawan saya'. Tak lama berselang, mereka datang berdelapan ke lokasi dan berkelahi dengan masyarakat di Pondok Natal," ujar Kabid Humas Polda Papua, Sulistyo Pudjo dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (8/12).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaKerusuhan sebelumnya pecah di Dogiyai pada Kamis (13/7) kemarin.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSebanyak 7 kendaraan dibakar massa, enam diantaranya milik TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaMabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaBayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca SelengkapnyaDandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca Selengkapnya