Panitia bagi sembako di Monas: Kalau ada kerumunan massa wajar terinjak
Merdeka.com - Hendry Indraguna, pengacara Ketua panitia acara bagi-bagi sembako, Dave Revano Santoso mengatakan sudah hal wajar jika ada insiden terinjak-injak saat massa berkerumun. Konotasi kata tersebut adalah tidak sengaja.
Demikian yang diungkap Komariyah, ibunda Rizki Syahputra, korban tewas saat acara bagi-bagi sembako di Monas, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
"Ibu Kokom lagi pada saat bertemu ya bukan di injak-injak tapi terinjak-injak, kata terinjak-injak itu konotasinya tidak sengaja, ya namanya kerumunan massa terinjak sedikit wajar bukan diinjak-injak," ujar Hendry kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/5) malam.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang meninggal di dalam makam tersebut? Menurut makalah yang diterbitkan dalam The Journal of Archaeological Science Reports, kerangka yang ditemukan di dalam kuburan itu hampir dipastikan seorang perempuan.
-
Siapa ibu dari Kompol Syarif? Ibu saya itu seorang Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad),
-
Siapa yang dimakamkan di Makam Kembang Kuning? Kompleks pemakaman ini sebelumnya diperuntukkan untuk warga negara Belanda , termasuk Eropa.
-
Siapa yang meninggal? Meskipun ia berjanji akan mengunggah video Kamari mukbang alias makan lagi, Papa Dali sudah pergi selamanya tanpa memenuhi janjinya.
Kemudian, lanjutnya, ibunda Rizki juga menyebut jika anaknya tewas saat mengantre makanan bukan sembako.
"Waktu kemaren diadakannya islah, itu ibu Kokom (Komariyah) mengatakan beliau mengantri dimakanan bukan di sembako," tuturnya.
Untuk itu, Hendry meminta tidak ada lagi istilah 'sembako maut'. "Jadi kalau ada kata sembako maut itu salah harus diganti," sambungnya.
Meski demikian, panitia menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus tersebut kepada kepolisian.
"Tapi yang jelas kami kembalikan ke Kepolisian Republik Indonesia khususnya Polda Metro, khususnya ditreskrimum kami percayakan untuk membuka fakta yang seadil-adilnya kami pengen dibukakan itu," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat yang masuk rumah sakit akan mendapatkan bantuan.
Baca SelengkapnyaAksi Bela Palestina merupakan bentuk dukungan warga Indonesia terhadap Palestina yang dibombardir pasukan zionis Israel.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan berujung penusukan tersebut diketahui terjadi saat kedua santri berinisial SF, 19, warga Rembang
Baca SelengkapnyaPara korban luka-luka saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Baca SelengkapnyaSalah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Idul Fitri 1445 Hijriah, TPU Karet Bivak dibanjiri warga yang melakukan ziarah.
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca SelengkapnyaKirab budaya Hari Kemerdekaan RI di sepanjang area Monas juga diikuti masyarakat hingga warga negara asing .
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaDua maling sepeda motor di Talang Betutu, Palembang, harus membayar mahal perbuatan mereka. Mereka diamuk massa, bahkan seorang di antaranya tewas.
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca SelengkapnyaRibuan umat Islam tumpah ruah melaksanakan salat Idul Fitri di Jatinegara, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya