Pansel KPK cecar Alex Marwata soal dissenting kasus Dhana Widyatmika
Merdeka.com - Alexander Marwata, salah satu calon pimpinan KPK yang saat ini masih menjabat hakim ad hoc Pengadilan Tipikor, Jakarta dicecar tim panitia seleksi. Tim mempertanyakan soal dissenting opinion saat memutuskan vonis pegawai pajak Dhana Widyatmika.
"Bapak sudah memutuskan bebas kalau nggak salah kasus perkara Dhana. Apa yang membuat bapak Alex membebaskan beliau?" tanya anggota Pansel, Yenti Garnasih di ruang seleksi, Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta, Senin (24/8).
Alex menjelaskan, alasan dia berbeda dengan para hakim lainnya karena dalam surat dakwaan ada perbedaan. "Saya buat dissenting opinion bukan untuk gagah-gagahan ya bu. Jadi hakim tipikor itu lebih mudah ketimbang jadi auditor forensik pajak bu. Karena semua yang saya inginkan sudah ada semua dari JPU dan Jaksa pembela," sambung Alex.
-
Bagaimana proses seleksi Capim KPK dilakukan? Ghufron menjelaskan bahwa Presiden Ke-7 RI Joko Widodo membentuk Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 sudah sesuai dengan ketentuan, yang mengharuskan terbentuknya pansel enam bulan sebelum masa jabatan pimpinan KPK 2019-2024 habis.
-
Kenapa pansel Capim KPK dibentuk di periode sebelumnya? 'Salah satu alasan, bahwa untuk menjaga independensi pimpinan KPK adalah dengan cara setiap periode pimpinan KPK diusulkan dan diproses oleh Presiden yang berbeda. Untuk apa? Supaya keterikatan relasinya itu tidak dua kali, tidak berlanjut,' ujarnya.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa saja tahap seleksi PPPK 2024? Jadwal ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari administrasi, masa sanggah, hingga pengumuman hasil seleksi yang dilaksanakan secara bertahap.
Sementara pansel Capim KPK lainnya, Supra Wimbarti menanyakan apa yang akan dilakukan Alex jika terpilih jadi pimpinan KPK. Supra mengatakan perlukah ada kerjasama dengan lembaga lain seperti TNI.
Alex menjawab, saat ini tidak perlu karena Polri dan Kejaksaan sudah bekerjasama dengan baik. Namun supervisi dan koordinasi yang perlu ditingkatkan.
"Supervisi perlu diatur lebih ketat agar perkaranya jelas. Dan koordinasi lembaga perlu ditingkatkan," kata dia.
Hingga pukul 12.00 WIB, wawancara terbuka tim Pansel KPK dengan para calon pimpinan KPK masih berlangsung. Sepanjang hari ini ada 7 kandidat yang akan diwawancarai.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pansel juga berencana menemui aparat penegak hukum dan lembaga tinggi negara
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan dua capim KPK saat sesi wawancara melibatkan sembilan anggota Pansel KPK dan dua panelis tamu.
Baca SelengkapnyaKPK mendorong pelaksanaan wawancara Capim dan Dewas KPK dapat dilakukan dengan terbuka dan dapat disaksikan masyarakat melalui siaran langsung/streaming.
Baca SelengkapnyaUntuk tes wawancara kali ini, Pansel akan menguji sebanyak 10 orang terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata malah harus berurusan dengan Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Baca SelengkapnyaAlex dilaporkan sekelompok massa mengatasnamakan Forum Mahasiswa Peduli Hukum terkait pertemuan dengan mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.
Baca Selengkapnyates tertulis diselenggarakan di Pusdiklat Kemensetneg, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (31/7)
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Alexander Marwata mengajukan uji materi Pasal 36 dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK ke Mahkamah Konstitusi
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Alexander Marwata dipolisikan karena pertemuan dengan pihak berperkara.
Baca SelengkapnyaMasing-masing peserta lolos akan dilanjutkan mengikuti tes wawancara akan diselenggarakan pada 17 sampai 20 September mendatang.
Baca SelengkapnyaPihaknya membutuhkan aspirasi terkait proses seleksi capim dan dewas KPK
Baca SelengkapnyaTapi dari pelanggan etik tersebut juga dikatakan Karyoto bisa menjadi masalah pidana juga.
Baca Selengkapnya