Pansel KPK tanya Johan Budi: Kok jubir belum dikloning?
Merdeka.com - Plt Pimpinan KPK Johan Budi SP mengikuti tahap wawancara terbuka yang dilakukan panitia seleksi pimpinan KPK. Supra Wimbarti, Psikolog Sumber Daya Manusia dari UGM yang merupakan anggota Pansel Pimpinan KPK menanyakan soal kekosongan juru bicara KPK setelah Johan diangkat menjadi deputi dan selanjutnya ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Plt Pimpinan KPK.
Supra mempertanyakan mengapa Johan masih sering tampil di media dan melakukan fungsi jubir KPK. Jika Johan masih memerankan sebagai jubir, maka tidak mungkin KPK akan kesulitan mencari penggantinya.
"Kok jubir belum dikloning? Semakin bapak dikedepankan, semua jadi over, semakin bapak ditokohkan akan sulit ditemukan jubir, kalau bapak jadi pimpinan KPK nanti, harus dicari orang yang cool di media seperti bapak, ini bisa ditularkan," tanya Supra kepada Johan Budi di Ruang Setneg, Jakarta, Selasa (25/8).
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Bagaimana PPK menjalankan tugasnya? Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh PPK meliputi persiapan logistik, rekrutmen saksi, pengadaan tempat pemungutan suara, penyusunan DPT, pelaksanaan kampanye, penyaluran logistik pemilu, pelaksanaan pemungutan suara, perhitungan suara, hingga pelaporan hasil pemilu ke KPU/KIP setempat.
-
Mengapa Kemendagri melantik Pj. Ketua TP PKK? Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Ketum TP PKK Nomor 012/KEP/PKK.PST/V/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pj. Ketua TP PKK pada 6 Provinsi tanggal 22 Mei 2024.
-
Siapa yang memimpin Sidang PPKI? Sidang bersejarah itu dipimpin oleh Soekarno.
-
Siapa yang memimpin PPKI? Sejak kekelahan Jepang atas Sekutu, ia menjadi anggota dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersama Ahmad Subarjo, Kasman Singodimedjo, dan tokoh-tokoh penting lainnya.
Menjawab pertanyaan tersebut, Johan menjelaskan bila semenjak dirinya tak lagi menjabat sebagai jubir sudah dilakukan rekrutmen sebanyak dua kali. Sewaktu dirinya diangkat menjadi Deputi dan kemudian Plt Pimpinan KPK.
"2 Kali rekrutmen dari luar, jauh sebelum saya jadi Plt, sewaktu saya masih deputi, tapi tak diterima," kata Johan.
Menurut Johan, dalam situasi sekarang ini untuk menjadi jubir haruslah orang yang tepat. Apalagi KPK sering kali mendapatkan serangan-serangan dari berbagai pihak.
Seorang jubir KPK, tambah Johan, merupakan orang di garda depan yang mampu menempatkan diri untuk menjelaskan secara penuh akan fungsi dan kinerja KPK. Jubir harus menjadi bemper KPK dan bisa menjelaskan kepada publik. Apalagi sekarang ini banyak pimpinan KPK yang enggan melaksanakan fungsi sebagai jubir.
"KPK dapat serangan harus ada orang terdepan untuk menjelaskan, untuk menjadi bemper KPK. Sekarang kebablasan, pimpinan KPK lain tak mau, saya biasa saja," jelas Johan mengapa dirinya masih seringkali melakukan peran sebagai jubir.
Selain itu, Supra juga menanyakan apa yang bakal dilakukan Johan terkait SDM yang dimiliki KPK jika nantinya terpilih sebagai pimpinan KPK. Sebab, saat ini KPK memiliki pegawai sekitar 1.200 orang.
"Salah satu makalah yang saya sampaikan adalah building, SDM di KPK adalah aset, terciptanya kultur KPK karena SDM seperti itu. Yang saya lakukan pertama, kemampuan untuk menjalankan tupoksi, modus korupsi saat ini semakin canggih," jelas Johan.
"Kedua membangun karakter anti korupsi, harus punya integritas. Membangun integritas itu seperti membangun iman, naik turun. Orang yang tak biasa memegang kekuasaan memiliki anti korupsi yang besar, ke belakang sudah agak berbeda," tutup Johan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Johan Budi merespons rasa penasaran awak media tentang sikap Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri perihal tersebut.
Baca SelengkapnyaJohan Budi mengaku ingin mengembalikan marwah KPK.
Baca Selengkapnya"Menyatakan Terperiksa Sudara Johanis Tanak tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan dugaan pelanggaran kode etik dan kode perilaku,"
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak minta Presiden Prabowo Subianto mengulang calon pimpinan dan dewan pengawas KPK.
Baca SelengkapnyaDjarot berharap, Johan Budi bisa lolos di tahap-tahap selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKurnia berharap, apa yang menimpa KPK di era Firli Bahuri tidak terulang.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, terkait kabinet baru perlu ditanyakan langsung kepada Prabowo
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III dari Demokrat Benny K. Harman mempertanyakan kepemimpinan para pemimpin KPK.
Baca SelengkapnyaPeserta yang dinyatakan lulus diwajibkan mengikuti tahap seleksi tahap berikutnya.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaSecara prosedur, Johan Budi memang harus mundur dari partai dan keanggotaan di DPR.
Baca SelengkapnyaPDIP menanggapi isu pergantin Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG).
Baca Selengkapnya