Pantai Kuta Bali Kembali Dipenuhi Sampah Kiriman
Merdeka.com - Pantai Kuta di Kabupaten Badung, Bali, kembali dibanjiri sampah kiriman, Selasa (11/4). Sampah plastik maupun batang kayu mengotori pantai berpasir putih ini.
Kotornya Pantai Kuta viral di media sosial. Dalam rekaman yang beredar terlihat tumpukan kayu dan sampah lainnya berserakan di Pantai Kuta.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Kabupaten Badung Anak Agung Gede Agung Dalem mengatakan, sampah kiriman sebenarnya sudah terjadi sejak dua hari lalu di kawasan Pantai Kuta. Sekurangnya sudah sekitar 60 ton sampah dibersihkan sejak dua hari lalu.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Dimana Pantai Kuta terletak di Bali? Pantai paling terkenal di Bali ini memiliki garis pantai yang sangat panjang, sangat indah untuk tempat menanti matahari terbenam paling keren.
-
Bagaimana sampah plastik bisa sampai ke lautan? Limbah plastik ini meliputi kantong plastik, botol, sedotan, dan kemasan makanan yang mengalir dari sungai, pantai, serta aktivitas industri dan perikanan.
-
Apa yang ditemukan di pantai Bali? Sebuah foto menunjukkan gurita raksasa beredar di media sosial. Gurita raksasa itu diklaim terdampar di pesisir pantai Bali.
-
Di mana lokasi pantai di Kutai Timur? Kutai Timur juga memiliki hamparan pantai yang indah dan bersih di sepanjang pesisir laut. Kabupaten yang berdiri pada 12 Oktober 1999 ini juga memiliki pantai sepanjang 500 kilometer persegi. Salah satu yang paling terkenal adalah Pantai Sekerat.
-
Siapa yang ikut membersihkan sampah di Pantai Gumuk Kancil? Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah ikut membaur bersama relawan membersihkan sampah di kawasan tersebut.
"Sampah itu kembali mendarat dua hari yang lalu, padahal sudah habis masanya (angin barat). Hitung-hitungan kita 30 truk berarti 60 ton di sekitaran Kuta (yang sudah dibersihkan) dua hari lalu," kata Agung Dalem saat dihubungi Selasa (11/4).
Sampah kiriman juga ditemukan di kawasan Pantai Jimbaran, Kabupaten Badung, sejak dua hari lalu. Yang sudah diangkut sekitar 120 ton.
"Kemudian di Jimbaran, itu lebih banyak lagi sekitar ada 60 truk atau 120 ton. Itu dua hari yang lalu tapi kita sudah garap. Semua belum selesai, tapi masih progres," imbuhnya.
Anak Agung Gede Agung Dalem menyebutkan, bila dilihat musim angin barat di Bulan April 2023 sebenarnya sudah tidak terjadi sampah kiriman ke pesisir pantai di kawasan Kabupaten Badung, terutama ke Pantai Kuta, Bali.
"Seharusnya Bulan April sudah habis karena sudah buka musim angin barat yang membuat sampah mendarat itu November sampai dengan Maret akhir, itu ada angin barat yang memuat sampah-sampah yang dibuang dari kawasan yang di barat dan sungai-sungai di baratnya Bali," jelasnya.
Ia mengatakan, sampah kiriman tersebut bisa saja dari Jawa dan Sumatera dan masuk ke laut lalu disapu gelombang angin barat hingga ke Bali. Kebetulan, di kawasan Kuta dan Jimbaran itu ada ceruk pantai sehingga sampah-sampah tersebut terdampar di kawasan pesisir Badung dan menilai sampah kiriman kembali masuk pesisir Badung, karena ada anomali cuaca.
"Itu dari Jawa dan Sumatera masuk ke laut dan kemudian disapu sama angin barat. Karena, di Kuta dan Jimbaran ada ceruk pantai di sana terjebak. Karena kalau tidak ada ceruk sampah bisa lewat sebenarnya ke Lombok dan NTT. Mulai April harusnya musim angin timur jadi tidak angin dari barat, ini ada sedikit anomali," kata Anak Agung Gede Agung Dalem.
Petugas kebersihan yang disiapkan untuk mengatasi sampah itu berjumlah 350 orang. Mereka didukung 7 alat berat. Khusus Pantai Kuta ada 140 personel dan 140 truk pengangkut sampah yang telah disiapkan.
"Rata-rata personel ada 350, kita selalu turunkan setiap pagi kalau dia tambah berat lagi kita punya 800 tenaga kebersihan kita bisa turunkan," jelasnya.
Untuk nengantisipasi sampah kiriman ke pesisir pantai kawasan Badung, Bali, pihaknya sudah meminta warga dan masyarakat di daerah-daerah hulu agar tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan benda yang akan menjadi sampah.
"Kemudian harus memilah dan tidak membuang sembarangan, sehingga tidak hanyut ke hilir. Kalau di Kuta sendiri sudah kita tangani dan tidak ada sampah lokal, semua datang dari jauh dari sungai perkotaan dan pedesaan, pinggir sungai. Itu yang kita gaungkan di wilayah hulu jangan buang sampah sembarangan. Mudah-mudahan ini kejutan terakhir sebenarnya April sudah selesai sampah kiriman," ujar Anak Agung Gede Agung Dalem.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampah kiriman kembali memenuhi pantai-pantai yang menjadi tujuan wisata di Kabupaten Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaSampah kiriman yang terbawa ombak di lautan itu tampak menutupi hamparan pasir putih di Pantai Kedonganan.
Baca SelengkapnyaDikutip dari berbagai sumber, pantai terkotor di Indonesia tersebar di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaPantai Teluk, Pandeglang, Banten, disebut-sebut sebagai salah satu pantai paling kotor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAlat berupa excavator dikerahkan untuk membersihkan sampah. Tetapi, yang menjadi pertimbangan adalah medan yang sulit menuju lokasi.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah terbentuk di kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta. Potret memprihatinkan ini sebelumnya viral di media sosial. Simak potret lengkapnya!
Baca SelengkapnyaPungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaJumlah sampah akan bertambah banyak jika memasuki awal tahun seperti Januari dan Februari.
Baca SelengkapnyaPantai Loji disebut sebagai pantai terkotor ke 4 di Indonesia menurut Pandawara Group. Mereka berencana membersihkan pantai tersebut.
Baca SelengkapnyaSampah tersebut diketahui merupakan kiriman dari sungai.
Baca SelengkapnyaUsai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca Selengkapnya