Pantau konten menghina ulama, GP Ansor Jatim sebar patroli di medsos
Merdeka.com - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur menginstruksikan seluruh anggotanya untuk melakukan patroli media sosial (medsos). Ini untuk meminimalisir konten-konten yang bertujuan menghina ulama atau kiai, seperti sempat dialami mantan Rais Aam PBNU, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) beberapa waktu lalu.
Ketua GP Ansor Jawa Timur, Rudi Tri Wachid menjelaskan, tujuan patroli medsos ini, sekaligus dimaksudkan untuk memberi pelajaran ke publik tentang nilai-nilai kesopanan kepada para ulama. Tugas dari tim patroli ini sendiri, akan menelusuri konten-konten yang ada di seluruh medsos.
"Jika tim patroli medsos atau tim cyber kami menemukan konten-konten yang menghina ulama, maka identitas si pengunggah akan kami lacak," terang Rudi, Selasa (29/11).
-
Kenapa Polisi Pekanbaru mengajak admin medsos untuk bersinergi? Pentingnya kolaborasi ini dalam menyebarkan informasi positif terkait Pemilu.'Kami meminta agar setiap informasi diverifikasi dengan cermat sebelum diposting, guna menjaga keamanan dan ketenangan masyarakat menjelang Pemilu,' kata Bery.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa peran Medsos menurut DPR? 'Pejabat di era saat ini harus catch up dengan isu-isu yang ada di medsos. Karena masyarakat banyak berkeluh kesah di sana. Nah dengan kewenangan yang kita miliki inilah segala keluh kesah masyarakat itu kita jawab. Kita hadirkan solusi untuk mereka. Sebab memang itulah tugas anggota DPR,' ujar Sahroni.
-
Kenapa Gus Ipul mengajak masyarakat Pasuruan untuk berantas kebodohan? Gus Ipul mengatakan bahwa para pahlawan mengajarkan kita untuk tidak bersimpuh kalah dan menyerah sebesar apapun ancanan dan tantangan akan dihadapi.'Para pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara. Para Pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah,' ujar Gus Ipul.
-
Bagaimana Polisi Pekanbaru melibatkan admin medsos untuk cegah hoax? Polresta Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan melibatkan admin media sosial publik dalam upaya mencegah hoaks dan isu sara selama Pemilu 2024.Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Siapa yang sering menjadi target sindiran? Kata-kata sindiran buat pacar yang sering chat sama orang lain.
Selanjutnya, lanjut Rudi, jika identitas si pengunggah ditemukan, GP Ansor Jawa Timur akan meminta si pengunggah konten untuk mengklarifikasi kalimat-kalimat hinaan di akun medsosnya.
"Jika terbukti menghina, kami akan bawa si pengunggah sowan ke kiai bersangkutan. Kami minta dia segera meminta maaf," tegasnya.
Namun, masih kata Rudi, jika upaya kekeluargaan ini gagal, maka persoalan tersebut akan diselesaikan secara hukum.
"Jika si pengunggah tetap membantah dan menolak meminta maaf, kami akan memprosesnya secara hukum sesuai aturan, yaitu Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik, yang baru direvisi tersebut," tegas Rudi lagi.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, seorang karyawan PT Adhi Karya asal Probolinggo, Pandu Wijaya melontarkan kata-kata tak terpuji kepada Gus Mus melalui akun twitternya. Peristiwa ini terjadi ketika ulama Nahdlatul Ulama (NU) asal Rembang, Jawa Tengah tersebut memosting pendapatnya soal Salat Jumat di jalan saat aksi 2 Desember (212) mendatang.
Tujuh cuitan Gus Mus ini direspon beragam oleh netizen, termasuk akun @Panduwijaya yang menulis kata-kata tak pantas. Komisaris Utama Adhi Karya, Fadjroel Rachman langsung merespon dan meminta maaf kepada Gus Mus.
Alhasil, Pandu Wijayapun langsung mendapat surat peringatan (SP3) dari perusahaan tempat dia bekerja. Kemudian, dengan diantar orang tuanya, Pandu sowan ke kediaman Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah, untuk meminta maaf.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Galih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSosok jenderal berikan motivasi dan arahan untuk anak buahnya untuk diteladani selama bulan suci ramadan.
Baca SelengkapnyaDi dalam pesannya terselip larangan untuk menjelek-jelekkan orang. Bahkan Yudo juga memberikan pemahaman tentang adanya kemajuan teknologi media sosial.
Baca SelengkapnyaDengan penguasaan yang mendalam terhadap dinamika internet dan media sosial, tim ini diharapkan mampu menjalankan kampanye digital yang efektif.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Wanti-Wanti Buzzer, Bakal Tindak Tegas Konten Rendahkan Martabat Orang
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaSaring sebelum sharing adalah tahapan penting agar netralitas ASN tetap terjaga.
Baca SelengkapnyaMenkominfo akan menertibkan akun buzzer yang menyebarkan informasi hoaks dan radikalisme.
Baca Selengkapnya