Pantau pergerakan gajah liar, BKSDA pasang GPS Collar
Merdeka.com - Konflik gajah dengan manusia semakin meresahkan di Aceh. Seperti yang baru saja terjadi, kawanan gajah mengobrak-abrik Gampong Lala, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie sepekan lalu.
Agar konflik gajah dengan manusia bisa diatasi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bekerjasama dengan tim kedokteran hewan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), telah memasang GPS Collar pada salah satu gajah liar tersebut pada 13 Januari 2017 lalu.
Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, pemasangan GPS Collar ini untuk mendukung sistem peringatan dini mitigasi konflik satwa di masa yang akan datang. Pada GPS Collar ini nantinya akan terpantau pergerakan harian kelompok gajah setiap 4 jam sekali.
-
Apa yang dilakukan untuk menyelamatkan gajah? 'Ini adalah evakuasi terbesar yang pernah kami lakukan untuk menyelamatkan mereka; air meningkat dengan sangat cepat,' ujar Saengduean 'Lek' Chailert, pendiri Elephant Nature Park, kepada CNN, menambahkan bahwa banjir kali ini adalah yang terburuk yang pernah dialami oleh kebun tersebut.
-
Bagaimana gajah mengenali nama mereka sendiri? Gajah mendekat lebih cepat, mengeluarkan suara lebih sering, dan berkomunikasi lebih banyak ketika mendengar nama mereka dibandingkan dengan nama gajah lain.
-
Siapa yang mempelajari nama gajah? Mickey Pardo, ahli biologi akustik dari Laboratorium Ornitologi Cornell dan salah satu penulis dari studi ini, mengatakan bahwa gajah memiliki kemampuan untuk memanggil anggota tertentu dari keluarga mereka dengan panggilan yang unik.
-
Siapa yang mempelajari panggilan gajah? Peneliti menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu analisis, karena panggilan yang digunakan gajah sulit dipahami oleh manusia.
-
Kenapa peneliti menganggap gajah Kashmir adalah spesies berbeda? 'Tapi, tidak adanya jambul tengkorak yang berkembang dengan baik, terutama jika dibandingkan dengan tengkorak jantan dewasa lainnya dari Eropa dan India, menunjukkan bahwa kita memiliki spesies yang berbeda di sini,' jelasnya.
-
Bagaimana cara mengetahui keberadaan burung Kyai Jalak? Apabila pendaki sopan dan berniat baik, maka burung Jalak akan menampakkan diri. Masyarakat setempat meyakini bila burung tersebut mengikuti pendakian, berarti kedatangan mereka disambut para penguasa.
"Ini membantu kita untuk memprediksi pola gangguan dan memudahkan masyarakat setempat untuk mengantisipasinya," kata Sapto Aji Prabowo, di Banda Aceh, Selasa (17/1)
Ditambahkannya, GPS Collar ini akan menjawab pertanyaan semua pihak, tentang dari mana kelompok gajah ini berasal. Selanjutnya, dapat dilakukan analisa penyebab mengapa kelompok ini beralih ke wilayah Mila dan Keumala yang sebelumnya belum pernah mengalami konflik.
"Besar kemungkinan kelompok gajah ini berasal dari kawasan hutan di sekitar Jantho dan Seulawah Inong, bahkan tidak menutup kemungkinan juga terhubung dengan habitat gajah yang berada di Seulawah Agam. Data GPS Collar ini akan membantu kita dalam melakukan rencana pengelolaan habitat gajah ini bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat," jelas dia.
Sapto memaparkan, saat ini kelompok gajah di Kecamatan Mila berjumlah 23 ekor dengan komposisi yang baik. Ada sekitar 6 ekor anakan dan juga ada 2 jantan muda.
"Dokter hewan Unsyiah telah menjamin, GPS Collar di tubuh gajah itu tak berbahaya dan dalam jangan 2 tahun akan terlepas sendiri nantinya," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan gajah Sumatera ini semakin terancam karena konflik-konflik yang terjadi dengan manusia.
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaSeperti Manusia, Gajah Memanggil Kawanan Mereka dengan Nama Masing-Masing
Baca SelengkapnyaGajah liar berlalu-lalang di jalanan merupakan pemandangan yang kerap terlihat di Sri Lanka. Kondisi ini sering kali memicu konflik antara manusia dan gajah.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaSemua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.
Baca SelengkapnyaRencananya penggarapan film bertajuk 'Gajah Liar' ini akan dikerjakan bersama produser kenamaan asal Amerika Serikat (AS) Travis Cloyd.
Baca SelengkapnyaIlmuwan melakukan penelitian ini dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaBersama-sama, mari kita jadikan 12 Agustus sebagai hari untuk merenung dan bertindak demi masa depan gajah yang lebih aman dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaBukan hanya manusia yang memanggil nama ke sesamanya, ternyata Gajah juga melakukan hal yang sama ke jenis mereka.
Baca Selengkapnya