Pantry pesawat Garuda meletup, pramugari terbakar wajahnya
Merdeka.com - Pesawat Garuda Indonesia GA717 rute Melbourne-Jakarta pada Sabtu 22 Agustus 2015 lalu pantry bagian tengah pesawat meletup. Akibatnya, seorang pramugari pesawat jenis Airbus A330 itu terbakar pada bagian wajahnya.
Namun, hal itu dikatakan pihak Garuda Indonesia tidak sampai mengganggu jalannya penerbangan dari pesawat yang akan mendarat di Jakarta tersebut.
Letupan itu disebut kecil sehingga tidak ada penumpang yang terluka, hanya seorang pramugari yang ada di bagian tersebut saja. Namun pramugari itu mengalami luka cukup berat akibat panel pantry yan lepas dan mengenai bagian wajahnya.
-
Bagaimana pramugari itu meninggal? Di tengah pengajian, Ustaz Adi Hidayat menerima berita bahwa pramugari tersebut telah meninggal dunia.'Saat pengajian, ada yang mengacungkan tangan, meminta doa untuk si fulanah yang sedang sakit. Namun, tak lama kemudian, saya diberi tahu bahwa ia telah wafat,' kenangnya.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
-
Mengapa luka di wajah mengganggu? Luka pada wajah dapat menjadi masalah yang mengganggu, baik dari sisi penampilan maupun kenyamanan. Berbagai penyebab seperti jerawat, cedera, atau infeksi dapat meninggalkan bekas luka yang sulit dihilangkan.
-
Kenapa pramugari itu berhenti kerja? 'Ketika saya pertama kali pulang ke Bekasi, ada seorang pramugari yang hadir di pengajian. Ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya karena ingin berhijab dan memperbaiki diri,' tutur Ustadz Adi Hidayat.
-
Bagaimana lansia tersebut terluka? Sementara itu korban berupaya memaksa mobilnya hingga membuatnya terseret sejauh tiga meter hingga menyebabkan luka di sekujur tubuhnya.
Sumber letupan berasal dari wine chiller (mesin pendingin minuman) di pantry yang diduga akibat korsleting listrik.
Saat ini asal muasal penyebab masih dlm investigasi tim teknik Garuda. Kondisi pramugari juga sudah diinformasikan tertangani dengan baik.
Begitu pesawat mendarat langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan ambulans dan Minggu 23 Agustus 2015 pagi, sudah jalani operasi ringan serta sudah dipindahkan ke ruang ICU dari ruang operasi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Api berhasil dipadamkan sejak pukul 10.36 WIB, setelah 15 unit dengan total 75 personel dikerahkan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Sentani maupun PT Trigana sedang menunggu hasil pengecekan oleh KNKT.
Baca SelengkapnyaHampir seluruh penumpang nampak memadati lorong kabin dan berusaha untuk segera keluar dari pesawat karena AC juga padam.
Baca SelengkapnyaPihak Garuda Indonesia menjelaskan terjadi kendala teknis pada mesin pesawat.
Baca SelengkapnyaKorban adalah Susi (26) pegawai restoran Sofa Grand Indonesia
Baca SelengkapnyaJemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar harus kembali ke asrama setelah pesawat Garuda Indonesia GIA 1105 yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaSelain bacokan di dada, korban mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dengan persentase mencapai 91%.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab kemunculan asap di dalam KM Umsini.
Baca SelengkapnyaPIC juga sudah melakukan pemberitahuan ke penumpang bahwa mesin pesawat akan dimatikan untuk proses penurunan penumpang dalam kondisi gelap di kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaMesin pesawat Boeing 737-500 Trigana Air dengan kode penerbangan IL237 terbakar pada Selasa (5/11).
Baca SelengkapnyaSatu orang korban akibat kebakaran gudang gas elpiji bernama Purwanto (40) asal Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya