Papua Belum Kondusif, Warga Pilih Menginap di Kantor Pemerintah
Merdeka.com - Kondisi keamanan Kota Jayapura belum kondusif selepas aksi unjuk rasa yang berujung rusuh pada Kamis (29/8) pagi. Hingga kini, warga termasuk wanita, menggelar ronda untuk menjaga keamanan lingkungan di sekitar mereka.
Para warga secara bergiliran melakukan ronda sejak malam hari dalam keadaan gelap dan tanpa adanya jaringan komunikasi seperti terlihat di Dok 8 Kelurahan Imbi, Distrik Jayapura, Kota Jayapura, dikutip dari Antara.
Sebagian besar warga lainnya masih bertahan di kantor atau fasilitas milik negara lainnya karena tidak dapat pulang ke kediamannya sejak Kamis malam, ketika situasi belum bisa dipastikan kondusif.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Bagaimana kehidupan warga di pemukiman padat? Saat memasuki area perkampungan lebih dalam, kehidupan warganya pun masih begitu terasa.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Bagaimana kondisi rumah dinas bupati saat ini? Namun saat dilihat lebih dekat, bangunan tersebut sudah tak digunakan lagi. Sudah banyak bagian rumah itu yang rusak. Bahkan dinding-dinding bercat putih itu telah penuh oleh coretan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Kondisi Jayapura pada Kamis (29/8) malam hari, jalan raya dalam keadaan gelap karena listrik padam, jalanan banyak yang diblokir warga. Batu sisa bentrok hingga botol air mineral bergeletakan di tengah jalan, sisa bangunan yang dibakar juga rata-rata masih berasap.
Sekitar jam 21.00 WIT, massa yang menduduki kantor Gubernur Papua di Jayapura baru membubarkan diri. Terlihat juga di beberapa jalan besar ada aksi penjarahan pada toko-toko yang dibakar sehingga banyak warga yang memilih jalan lain.
Unjuk rasa yang berujung rusuh di kota Jayapura, terjadi sejak Kamis (29/8). Demo yang dipicu isu primordial di Surabaya dan Malang berlangsung hingga petang.
Sekitar pukul 18.00 WIT, massa mulai membubarkan diri setelah dipukul mundur oleh aparat gabungan TNI dan Polri dengan menggunakan gas air mata. Unjuk rasa tersebut menimbulkan kerusakan material di berbagai tempat dari Sentani, Abepura, Kotaraja hingga Jayapura.
Massa pengunjuk rasa sebelumnya sempat melakukan pembakaran beberapa gedung dan pertokoan sepanjang Abepura, Entrop dan Jayapura. Kantor Telkomsel dan Pos Jayapura ikut jadi bulan-bulanan massa.
Bangunan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua, RS Provita Jayapura, Mall Jayapura, dan pertokoan yang berada di sekitarnya juga dilempari dan dirusak massa pengunjuk rasa.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaKantor yang dibakar sudah lama tidak digunakan oleh pemda setempat.
Baca SelengkapnyaDemontrasi di Kabupaten Pohuwato yang dilakukan massa penambang berakhir rusuh.
Baca SelengkapnyaSituasi Mencekam di Papua Pegunungan saat Proses Rekapitulasi, Tombak & Anak Panah 'Seliweran'
Baca SelengkapnyaTeror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.
Baca Selengkapnya3 provinsi yakni, Provinsi Papua, Papua Pegunungan dan provinsi Papua Tengah
Baca SelengkapnyaKPU Papua dan Papua Pegunungan menyewa pesawat milik Trigana Air untuk ke Jakarta
Baca SelengkapnyaKetua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan Pilkada di Puncak Jaya, Papua ricuh.
Baca SelengkapnyaAparat TNI-Polri bertemu sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah daerah pasca-kerusuhan di Dogiyai, Papua. Pertemuan digelar di Polres Dogiya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaTNI mengungkapkan operasional bandara Bilorai, Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah masih belum normal usai penembakan KKB.
Baca SelengkapnyaKetua KPU RI, Hasyim Asy'ari mengungkapkan kendala tersebut sehubungan dengan adanya rekapitulasi pada tingkat kecamatan belum sepenuhnya rampung.
Baca Selengkapnya