Para donatur curiga sejak awal kekejaman pemilik Panti Samuel
Merdeka.com - Tindakan Kekerasan dan tindakan kekerasan seksual yang dialami anak-anak Panti Asuhan Samuel, ternyata sudah dicurigai para donatur sejak pertama kali memberikan bantuan kepada panti milik pemuka agama yaitu Chemuel dan Yuni, itu.
Hal tersebut dikatakan seorang koordinator donator panti, Debora (47) yang mengatakan, awalnya dia tidak pernah sedikit pun berpikiran negatif. Namun setelah mendengar pengakuan salah seorang anak asuh panti berinisial H (20) baru menyadari selama ini pihaknya memberikan bantuan di salah gunakan oleh pemilik panti tersebut.
"Saya gak pernah berpikiran negatif. Saya hanya nyumbang karena murni belas kasihan saya terhadap anak-anak panti. Namun setelah anak-anak bicara mereka ada yang disabet pakai gesper, minum dengan air keran dan tindakan kekerasan seksual saya baru pikir kok sampai begitu teganya mereka sampai anak-anak melarikan diri dan berlindung di gereja GBI Sangsakala," ujar Debora.
-
Siapa yang disebut terselamatkan? Jadi, demikianlah deretan potret dan kabar terbaru Nadya Arifta yang disebut netizen terselamatkan.
-
Mengapa anak-anak disekap di sekte ini? Anak-anak tersebut diduga digunakan sebagai buruh murah. Selain itu, ditemukan kuburan yang tidak terdaftar yang diduga adalah kuburan bayi.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Kenapa anak-anak Palestina berlindung di balik semangka? Misalnya saja anak-anak kecil yang meringkuk di belakang buah semangka besar demi menghindari serangan brutal tentara Israel.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Bagaimana cara agar anak terbebas? Edukasi tentang bahaya rokok ini harus dimulai sejak dini, dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.
Debora melanjutkan, anak-anak yang melarikan diri lebih banyak memilih untuk berlindung di gereja tersebut.
"Mereka lari ke sana, ke gereja, dan sebelum mereka kabur si Paulus alias Rudi (14) menjemput adik-adiknya dan kembali masuk ke panti dan tidur di lemari pada saat ada ayahnya (Chemuel). Pada saat ayahnya pergi baru Paulus dengan leluasa menjemput adik-adiknya dan kabur dari panti menuju gereja," ujarnya.
Pengakuan mirip dikatakan donator lainnya, yaitu Yoyok Setio Hermanto (52) yang menjadi Donator panti asuhan tersebut sejak Agustus 2013.
"Kita tidak tahu panti tersebut ternyata ilegal. Kalau mau nyumbang kan kita gak mikir soal legalitas, kalau kami masyarakat ingin nyumbang ya nyumbang aja, dan saya sudah pernah ke panti 12 Februari lalu untuk mencari bukti-bukti tapi ternyata papan nama panti sudah tidak ada dan mereka direlokasi ke panti baru," ujarnya.
Yoyok melanjutkan, pihak panti bahkan sempat mencurigai koordinator donator Debora akibat sering sekali berkunjung ke panti tersebut.
"Yang mengakses itu Ibu Debora. Hampir tiap minggu ke sana sampai Ibu Debora dicurigai, ketika mendapatkan jawaban saya mau jemput anak-anak ke gereja. Iya jawabannya anak-anak sudah ke gereja, padahal kami selalu kasih bantuan pakaian dan makanan serta kebutuhan pokok anak-anak. Terakhir saya dengar ada seorang donator lain nyumbang Rp 400 juta untuk merenovasi panti tersebut," kata pria beranak dua tersebut. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara itu, satu pelaku berinisial YS kini masih berstatus buronan.
Baca SelengkapnyaKasus ini dilaporkan pada Juli lalu, namun baru diproses bulan Oktober ini.
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaPengasuh yang merupakan korban sodomi melampiaskan hasrat seksual kepada anak-anak penghuni panti.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terbongkar setelah salah satu pengasuh daycare berani melaporkan ke orang tua korban.
Baca SelengkapnyaPolisi Malaysia menangkap ratusan tersangka kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang membuat gempar masyarakat Negeri Jiran.
Baca SelengkapnyaSelama melarikan diri, Yandi rupanya sempat berupaya mengganti identitas dan kerap berpindah-pindah tempat. Upaya itu dilakukan untuk lepas dari kejaran polisi.
Baca SelengkapnyaPria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSekurangnya terdapat enam santriwati yang mengaku dilecehkan pemimpin pondok pesantren ini.
Baca SelengkapnyaModus tersangka melakukan tindak asusila dengan memberikan iming-iming uang Rp100 ribu. Uang tersebut untuk uang jajan korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat hujan deras, Sabtu (21/12) pukul 03.30 WIB. Saat kejadian, petugas lapas sedang terlelap tidur dalam kondisi dingin.
Baca Selengkapnya