Para eks pengikut Gafatar di karantina tidak diperkenankan pulang

Merdeka.com - Dinas Sosial Jabar menerima 192 eks anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) untuk dibina. Mereka yang dibina selama sepekan tidak diperkenankan pulang sampai kondisinya benar-benar normal.

"Kita tidak ingin pulangkan mereka dalam posisi yang belum selesai (pembinaannya). Kita ingin pulangkan atau negosiasi diterima masyarakat saat sudah selesai," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Bandung, Rabu (27/1).

192 orang asal Jabar yang pernah terlibat dengan organisasi buatan Ahmad Musadeq itu tiba di kantor Dinsos Jabar pada Selasa (26/1) petang kemarin. Mereka dibina Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana mulai hari ini hingga tujuh hari ke depan.

Berbagai macam program akan dilakukan pemerintah untuk mengembalikan kembali pemahaman, karena khawatir ada hal yang bertentangan dengan Pancasila dan agama yang dianutnya.

"Kita ingin pulangkan atau negosiasi agar mereka benar-benar diterima masyarakat saat sudah seelesai. Misalnya sehat agama, trauma dan psikis. Baru kita berani pulangkan," terangnya.

Dinsos Jabar sendiri memperkirakan masih ada sekitar 200-an eks Gafatar yang akan dipulangkan dan dibina. Karena 192 orang itu baru gelombang pertama yang sebelumnya ditampung di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus Jakarta Timur. (mdk/cob)