Para jomblo diminta hati-hati penipuan bermodus ajakan nikah
Merdeka.com - Subdit Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya berhasil mengungkap penipuan bermodus ajakan menikah, dan menangkap tiga orang pelaku yakni seorang WNA asal Nigeria berinisial ARC (31), dan dua wanita WNI berinisial NM (20) dan RN (43).
Ketiganya ditangkap pada Sabtu (14/5) kemarin, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Warga, khususnya yang masih lajang alias jomblo, diminta berhati-hati.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, tersangka yang merupakan WNA asal Nigeria itu membuat akun Facebook palsu dengan nama samaran "Eldho Markose", dan mengaku sebagai anggota tentara Amerika yang bertugas di Afghanistan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa agen CIA yang menyamar? Seorang wanita muda yang cantik menemui Presiden Sukarno. Dia mengaku keluarganya adalah pendukung kemerdekaan Indonesia. Bung Karno pun menerimanya dengan tangan terbuka.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Kenapa WNA Pakistan melakukan penipuan? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Melalui akun palsunya itu, tersangka ARC berkenalan dengan korban bernama Ninung Pangarti (37) dan dijanjikan akan diajak menikah.
"Usai berkenalan, lalu tersangka mengatakan akan mengirimkan uang US$ 1,5 Juta sebagai biaya hidup setelah menikah, dan untuk investasi di Indonesia," ujar Awi di Polda Metro Jaya, Senin (16/5).
ARC mengatakan kepada Ninung akan mengirimkan uang melalui agen diplomatik ke Indonesia, hingga Ninung pun tergiur akan tawaran tersebut.
"Selanjutnya, tersangka NM yang bertugas menyamar sebagai agen diplomatik, menghubungi korban untuk mengirimkan sejumlah uang untuk biaya administrasi di bandara Ngurah Rai, Bali," ujar Awi.
Sementara tersangka lainnya, RN, berperan sebagai penyedia rekening bagi sejumlah uang yang akan dikirim oleh korban. “Korban telah mengirim uang sebanyak Rp 650 juta,” ujar Awi.
Atas perbuatan penipuan tersebut, ketiga tersangka dijerat pasal 378, 263 KUHP, Pasal 28 ayat (1) Jo Pasal 45 ayat (2) UU RI Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan Pasal 3,4,5 UU RI Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dengan ancaman kurungan 20 tahun.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah cinta lucu seorang prajurit TNI yang dekati perempuan dengan cara menyamar.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaUjang ditangkap masih mengenakan seragam lengkap. Dan dia menjadi TNI gadungan demi menipu wanita idaman.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini modus penipuan berkedok lowongan kerja kembali beraksi.
Baca SelengkapnyaModus pelaku adalah menjanjikan korban masuk menjadi anggota TNI
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPolisi Bandara Soekarno-Hatta, membongkar modus baru perdagangan orang ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaDia mengaku sebagai penjual batagor meski nyatanya merupakan sosok prajurit TNI. Seperti apa kisahnya?
Baca SelengkapnyaPelamar harus mengecek keaslian nomor telepon atau sms/whatsapp. Jangan merespons nomor yang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku sudah ditangkap dan ditahan oleh Polda Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca Selengkapnya