Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Para lelaki pecinta dosa di Yogya melawan miras pabrikan

Para lelaki pecinta dosa di Yogya melawan miras pabrikan Razia miras lokal oleh kepolisian. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Bagi penggemar minuman keras lokal atau yang lebih keren disebut kearifan lokal di Yogyakarta, Lapen ibarat legenda yang tak pernah mati. Kendati demikian, Lapen juga yang justru membuat sejumlah peminum-peminum kawakan masuk kubur.

Lapen merupakan kepanjangan dari kata Langsung Penak alias enak dalam bahasa Jawa. Minuman berwarna coklat mirip teh kental ini pertama muncul pada tahun 80-an. Tidak ada yang mengetahui siapa penciptanya.

Namun dari cerita mulut ke mulut Lapen lahir dari kelompok Lapendos (Laki-laki pencinta dosa) yang kerap mangkal di Jl.Solo pada 1985. Geng ini berhasil selamat dari operasi Penembakan Misterius (Petrus) yang dilancarkan ABRI.

Sambil mempertahankan kultur ngumpul dan mabuk, beberapa anggota berupaya mengakali ongkos menenggak minuman keras pabrikan yang teramat mahal. Momen itu diduga mengawali ide beberapa anggota membuat minuman keras racikan sendiri.

Agus salah seorang pecinta Lapen yang sudah tobat menceritakan, pada awal 90-an Lapen sudah diperjualbelikan di Jl.Solo tempat dimana para geng Lapendos kerap nongkrong. Saat itu dia menjadi pelanggan setia. Hampir setiap hari sepulang kerja dia membeli Lapen.

"Awal tahun 90-an itu, pas di depan swalayan tempatku kerja. Kalau pas anak buah nggak mau diatur, mumet langsung beli Lapen tinggal nyebrang jalan, balik kantor sudah mabuk nggak ada yang berani mbantah lagi," kenangnya saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Sabtu (13/12).

Pada tahun itu untuk segelas Lapen dia harus mengeluarkan uang Rp 2.000. Cukup mahal untuk tahun 90-an. Namun jumlah tersebut jauh lebih kecil dibanding harga minuman pabrikan. Meski hanya campuran alkohol 90persen, obat tetes mata insto, air putih dan gula, namun soal rasa Lapen tidak kalah dengan minuman pabrikan. "Rasanya ya nggak kalah," kata Agus.

Dia pun menyangkal jika Lapen yang menyebabkan banyaknya kematian. Pada tahun itu, tidak ada orang sampai mati karena Lapen. Kalau pun ada yang mati karena perkelahian dijalanan setelah sama-sama mabuk.

"Kalau dulu nggak pakai oplosan macem-macem, jadi yang mabuk tok. Itu yang sampai mati gobloknya yang nambahi oplosan pake obat nyamuk autan," sambungnya.

Antara tahun 1995-1997 muncul inovasi baru Lapen. Susu Macan yaitu campuran Lapen dengan susu. Salah satu tempat terkenal yang melakukan inovasi tersebut adalah warung mas Heri di pojok Benteng. Menurut Agus disana menjadi pusat Lapen kedua setelah di Jl.Solo.

"Di sana itu tempatnya preman-preman terminal lama Umbulharjo, paling terkenal setelah Jl. Solo," ujarnya.

Pasca itu, Lapen kemudian menjadi marak di Yogyakarta. Beberapa produsen Lapen membuat dengan resep sendiri-sendiri dan memiliki pelanggan masing-masing. Beberapa tempat yang terkenal dengan khas masing-masing diantaranya di Pajeksan, Sayidan, Jambu, sekitaran RS. Sarjito dan Mrican (yang terkenal dengan Lapen Santoso). (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polda DIY Digeruduk Massa, Desak Usut Kasus Penusukan dan Penganiayaan Santri
Polda DIY Digeruduk Massa, Desak Usut Kasus Penusukan dan Penganiayaan Santri

Mereka meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan dan penganiayaan santri di Prawirotaman.

Baca Selengkapnya
Marak Barang Haram, Warga Bersama Tokoh Agama Limbangan Gelar Aksi Tolak Peredaran Narkoba di Kota Santri
Marak Barang Haram, Warga Bersama Tokoh Agama Limbangan Gelar Aksi Tolak Peredaran Narkoba di Kota Santri

Banyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.

Baca Selengkapnya
Warga Gelar Unjuk Rasa di Kawasan Industri Modern Serang Banten, Ini Tuntutannya
Warga Gelar Unjuk Rasa di Kawasan Industri Modern Serang Banten, Ini Tuntutannya

Sehari sebelumnya, para ulama di Serang, Banten juga bersatu menolak adanya industri minuman keras dalam bentuk Penandatanganan Petisi Dukungan Para Ulama.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Manisnya Dodol Susu Boyolali, Jajanan Tradisional yang Memanfaatkan Potensi Daerah
Mencicipi Manisnya Dodol Susu Boyolali, Jajanan Tradisional yang Memanfaatkan Potensi Daerah

Kehadiran dodol dengan bahan baku susu sapi tak lepas dari potensi daerah Kabupaten Boyolali yang mana terdapat banyak peternakan sapi.

Baca Selengkapnya
Ribut Usai Minum Miras di Jimbaran Bali saat Lebaran, 3 Orang Disanksi Bersih-bersih
Ribut Usai Minum Miras di Jimbaran Bali saat Lebaran, 3 Orang Disanksi Bersih-bersih

Ketiganya mendapat sanksi korve atau bersih-bersih lingkungan sekitar sebagai bentuk pembinaan.

Baca Selengkapnya
Relawan Capres-Cawapres Sepakat Tidak Mendukung Produk Asing Terkait Konflik dan Dorong Penggunaan Produk Lokal
Relawan Capres-Cawapres Sepakat Tidak Mendukung Produk Asing Terkait Konflik dan Dorong Penggunaan Produk Lokal

Para pendukung capres-cawapres sepakat untuk menghentikan pemakaian produk asing terkait konflik dan beralih mendukung produk lokal.

Baca Selengkapnya
Heboh Miras Kemasan Sachet Beredar di Kalangan Anak Sekolah, Ini Faktanya
Heboh Miras Kemasan Sachet Beredar di Kalangan Anak Sekolah, Ini Faktanya

Apakah benar ada miras kemasan sachet yang menghebohkan publik?

Baca Selengkapnya
Santripreneur Diskusikan Penggunaan Produk Nasional, Le Minerale Salah Satu Rekomendasinya
Santripreneur Diskusikan Penggunaan Produk Nasional, Le Minerale Salah Satu Rekomendasinya

Momentum ini diharapkan menjadi kebangkitan produk nasional agar mendunia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Srimi, Inovasi Mi Instan Berbasis Kearifan Lokal Ala Ibu-Ibu Desa di Bantul
Mengenal Srimi, Inovasi Mi Instan Berbasis Kearifan Lokal Ala Ibu-Ibu Desa di Bantul

Pengadaan produk tersebut didanai oleh Dana Keistimewaan DIY

Baca Selengkapnya
Cara Unik Negara Gempur Rokok Ilegal
Cara Unik Negara Gempur Rokok Ilegal

Bea Cukai mendekati masyarakat melalui budaya dan kebiasaan. Tujuannya agar tak membeli rokok ilegal.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Keripik Sambal Nyonya, Produk UMKM Asal Medan yang Lezat dan Tanpa Pengawet
Mencicipi Keripik Sambal Nyonya, Produk UMKM Asal Medan yang Lezat dan Tanpa Pengawet

Keripik Sambal Nyonya, produk UMKM di bidang kuliner asal Medan yang lezat dan tidak mengandung bahan pengawet.

Baca Selengkapnya
Jelang Putusan MK, Ratusan Warga Solo Bakar Kemenyan di Depan Rumah Dinas Gibran
Jelang Putusan MK, Ratusan Warga Solo Bakar Kemenyan di Depan Rumah Dinas Gibran

Mereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.

Baca Selengkapnya