Para pelajar ini memilih menikah dari pada ikut UN
Merdeka.com - Para siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) telah melewati Ujian Nasional (UN) sebagai tahap akhir selama menempuh pendidikan sebagai pelajar. Ujian disambut gembira. Namun, ada saja siswa tidak ikut UN dan lebih memilih menikah.
Keputusan memilih untuk menikah dibanding ikut UN biasanya karena para siswa terpaksa. Tidak sedikit mereka hamil di luar nikah, sehingga menikah secara resmi dianggap merupakan langkah terbaik.
Di beberapa wilayah Indonesia, tiap tahun ada saja para siswa tidak mengikuti UN dengan alasan menikah. Masalah ini bak virus sulit dihilangkan. Padahal UN merupakan tahap akhir mereka untuk menempuh pendidikan selanjutnya.
-
Kenapa hamil di luar nikah menyebabkan pernikahan dini? Sebagian besar permohonan dispensasi itu dilakukan karena hamil di luar nikah dan sebagian lainnya karena alasan sosial budaya.
-
Siapa yang menikah dalam konteks ini? Nagita Slavina Lepas Hijab di Pernikahan Livia Junita, Karyawan Rans, Sementara Rayyanza Penuhi Janji Kasih Kado 'Rumah'
-
Kenapa mimpi hamil tanpa menikah bisa diartikan sebagai konflik internal? Mimpi hamil tanpa menikah bisa dianggap sebagai cerminan akan adanya konflik internal dalam diri seseorang terkait norma-norma sosial, nilai-nilai pribadi, atau ekspektasi masyarakat.
-
Bagaimana wanita tersebut akhirnya hamil? Setelah mendapatkan saran dari dokter, ia pun menerima suntikan perangsang ovulasi pada awal bulan Oktober tahun ini. Tak disangka, di akhir bulan yang sama, ia dinyatakan hamil.
-
Kenapa pernikahan di usia muda jadi masalah? Banyak yang beranggapan bahwa risiko hanya menimpa perempuan karena mereka yang seringkali menjadi korban dari pernikahan anak. Namun, laki-laki yang menikah di usia belia juga menghadapi konsekuensi serius yang sering kali diabaikan.
-
Gimana pengaruh pernikahan usia belia buat perempuan? Perempuan yang menikah di usia muda menghadapi berbagai risiko, terutama dalam hal kesehatan fisik dan mental. Banyak studi yang menunjukkan bahwa anak perempuan yang menikah sebelum usia 18 tahun lebih rentan mengalami komplikasi saat kehamilan dan persalinan.
Meski lebih memilih menikah, banyak sekolah terpaksa mencari para siswa dan memaksa ikut UN. Apalagi jumlah siswa memilih menikah dibanding ikut UN tiap tahun tidak menentu.
Sebagai pihak bertanggung jawab terhadap pendidikan, sekolah terus upayakan mengajak para siswa mau ikut ujian. Mereka tentu berharap menikah bukan halangan bagi para pelajar menjadi takut untuk meraih pendidikan di jenjang selanjutnya.
Berikut merdeka.com merangkum para siswa lebih pilih menikah dibanding ikut UN, Sabtu (9/4):
Belasan siswa SMA di Sumsel pilih menikah
Puluhan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat yang tidak mengikuti Ujian Nasional (UN) 2016, membuat Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel mengambil kebijakan. Setiap sekolah dan instansi terkait diinstruksikan untuk melacak keberadaan siswa tersebut.Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo mengungkapkan, informasi tersebut didapat langsung dari hasil peninjauan di sejumlah sekolah dan laporan dari Dinas Pendidikan kabupaten/kota."Ada siswa di Sumsel tidak ikut karena menikah menjelang UN 4 sampai 6 April kemarin. Ini kita sesalkan," ungkap Widodo, Jumat (8/4).Agar semua peserta dapat mengikuti UN, kata dia, setiap sekolah harus mencari siswa yang bersangkutan dan diikutkan dalam ujian susulan pada 11 April 2016. Pihak sekolah dan instansi di pemerintah setempat juga mencari lokasi pernikahan siswa itu supaya alamat barunya bisa diketahui."Masih ada beberapa hari sebelum ujian susulan. Harus dimaksimalkan agar semuanya bisa ikut, apalagi memang sudah terdaftar sebelumnya," ujarnya.Dari informasi yang dihimpun, terdapat belasan siswa SMA sederajat di Sumsel yang batal ikut UN karena menikah dan alasan lain. Mereka berasal dari sejumlah daerah, seperti 32 siswa di Pagaralam, Ogan Komering Ulu Selatan tiga siswa, Musi Banyuasin dan Musi Rawas Utara masing-masing satu siswa, serta di beberapa daerah lain.
4 Pelajar setop sekolah karena nikah
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK di Kabupaten Bangli, Bali diikuti oleh 2.327 siswa. Namun dari jumlah tersebut sebanyak lima orang pelajar yang tidak mengikuti UN. Dari lima pelajar yang tidak ikut UN, satu orang sakit dan empat lainnya menikah. Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan dan Olah Raga Bangli, Sang Nyoman Nada mengungkapkan, secara umum pelaksanaan hari pertama UN dapat berjalan dengan lancar.Peserta UN berasal dari 14 SMK dan SMA yang diikuti sebanyak 1.138 pelajar dari 6 SMA yang tersebar di Bangli. "Total keseluruhan yang mengikuti UN sebanyak 2.327 siswa," ujar Sang Nyoman Ada, di Bangli, Senin (4/4).Dia membenarkan pelaksanaan UN tidak luput dari ketidakhadiran siswa, di mana sebanyak 5 siswa tidak mengikuti UN."Seorang siswa dalam kondisi sakit DB dan kini sedang dirawat di RS. Empat siswa lainya tidak mengikuti UN karena telah berhenti sekolah, alasan sudah menikah," jelasnya.
Mendadak menikah jelang UN
Seorang siswi SMA Shekinah, Temanggung, Jawa Tengah mengundurkan diri dan terpaksa tidak ikut ujian nasional, Senin (4/4). Dia tidak ikut ujian karena menikah.Siswa SMA Shekinah terpaksa melaksanakan ujian nasional dengan menumpang di sekolah lain yakni di SMA Negeri 3 Temanggung. Alasannya, SMA Shekinah belum mengantongi akreditasi.Kepala Sekolah SMAN 3, Bambang Haryanto menjelaskan, SMA Shekinah sendiri sudah menumpang tempat penyelenggaraan UN di sekolahnya selama tiga tahun terakhir."Sebenarnya siswi yang bersangkutan telah terdaftar sebagai peserta UN. Total dari data awal ada 21 peserta, namun saat hari H penyelenggaraan hanya ada 20," kata Bambang di Temanggung, Senin (4/4).Wakil Bupati Temanggung, Irawan Prasetyadi menyayangkan adanya siswi SMA yang tidak ikut ujian nasional karena menikah. Apalagi ujian nasional merupakan langkah akhir pelajar setelah menempuh pendidikan selama tiga tahun.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat menikah, pelaku ternyata tengah hamil empat bulan. Mereka malu hamil di luar nikah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaKabid Bimas Kankemenag Jakarta Utara, H. Saprudin, M.A, terungkap sebanyak 49 remaja di Jakarta Utara melangsungkan pernikahan pada usia di bawah 19 tahun.
Baca SelengkapnyaMereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah beberapa hari lalu ini viral dan menuai banyak komentar warganet.
Baca SelengkapnyaKesuksesan keduanya juga dibuktikan saat mendidik anak. Putra sulungnya berhasil menulis 40 buku saat usianya baru 11 tahun
Baca SelengkapnyaSejumlah anak usia belasan tahun itu bahkan tak segan memamerkan anak.
Baca SelengkapnyaMereka berharap, pemerintah membantu untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Muara Angke.
Baca SelengkapnyaKaryawan sebuah minimarket di Surabaya tiba-tiba melahirkan saat tengah bekerja. Ujungnya miris.
Baca SelengkapnyaFenomena waithood memiliki dampak positif dan negatif tersendiri.
Baca SelengkapnyaPernikahan wanita di Bali tanpa kehadiran sang suami ini viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBerikut momen saat pengantin pria tetap ikut kelas online meski di pelaminan.
Baca Selengkapnya