Para pengantin baru bunuh diri gara-gara utang
Merdeka.com - Menjelang pernikahan, pasangan calon pengantin banyak mempersiapkan kebutuhan untuk pesta. Pundi-pundi rupiah lantas terkuras demi memenuhi semua acara sakral tersebut. Tak jarang, sebagian pasangan calon pengantin sampai terpaksa berutang ke sana ke mari demi pesta pernikahannya itu berkesan.
Akibatnya mereka stres karena memiliki banyak utang setelah menikah. Belum lagi, kebutuhan sehari-hari yang semakin mendesak menambah beban para pengantin baru tersebut. Jalan pikiran yang buntu lantaran tak menemukan jalan keluar, menyebabkan beberapa pengantin baru ini memilih jalan pintas.
Mereka nekat bunuh diri karena tak sanggup menanggung beban hidup gara-gara utang. Berikut para pengantin baru nekat bunuh diri gara-gara terlilit utang, yang dihimpun merdeka.com:
-
Mengapa pengantin wanita meninggal? Diketahui, pengantin wanita ini meninggal dunia lantaran kelelahan dan mengalami hipertensi.
-
Apa yang terjadi pada pengantin wanita di Palembang? Mempelai wanita yang diketahui bernama Dwi Octaviani meninggal secara tiba-tiba usai ijab kabul.
-
Kenapa pernikahan bisa dibatalkan? Pernikahan dapat dibatalkan karena beberapa alasan hukum yang jelas dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan hukum Islam.
-
Kenapa kamu memutuskan untuk putus? Aku ingin memberi tahu kamu bahwa pada satu titik dalam hidup kita, ini memang dimaksudkan untuk terjadi, tetapi itu terjadi sekarang.
-
Siapa yang batal menikah? Ayu Ting Ting Batal Nikah Lagi: 8 Potret Dharsyl Ungkap Alasan Gagalnya Pertunangan, Tetap Bersahabat 'Kalau hubungan mereka (Ayu dan Muhammad Fardhana) memang sudah putus, nggak berlanjut,' ucap Dharsyi Akib saat ditemui di kawasan Condet, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2024).
-
Bagaimana kamu merasa saat memutuskan untuk putus? Akhir-akhir ini aku merasa kita memang sudah tidak lagi sejalan. Aku sepertinya tidak bisa melanjutkan hubungan ini. Bukan berarti kamu tidak baik, hanya saja mungkin kita berjodoh hanya sampai di sini saja.
Punya utang di pabrik
Seorang pria berinisial NRS (30) yang merupakan insinyur kimia, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada Rabu (20/1) kemarin. Korban yang baru menikah enam bulan dengan wanita yang berprofesi sebagai dokter itu, diduga stress karena terlilit utang. Selain itu, NRS juga diduga bakal di PHK dari pekerjaannya.Berdasarkan informasi, NRS gantung diri di rumah yang baru saja dia beli melalui KPR, di Cluster Crystal Barat No 39 Gading Serpong, Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.Kapolsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang Kompol Awaludin Amin menjelaskan, sebelum tewas, korban bersama rekan kerjanya terlibat sebuah obrolan di teras rumah. Korban sempat bercerita, jika dirinya tengah terlibat masalah dan tak menemukan solusinya."Korban sempat mengeluh kepada rekannya kalau sedang ada masalah administrasi utang piutang di pabriknya. Sebabnya, ada yang memesan barang tapi malah dibatalkan oleh pelanggannya," kata Awaludin, di Tangerang, Kamis (21/1).Setelah bercerita, korban sempat tidak diketahui keberadaannya. Rekan-rekannya kemudian mendatangi korban, tetapi NRS tidak ditemukan juga, Setelah dicari baru lah diketahui bahwa tubuh NRS telah tergantung."Rekan korban langsung melapor ke security dan langsung melapor kepada kami," tuntasnya.
Punya utang setelah pesta pernikahan menggelar pertunjukan wayang
Diduga stres karena tekanan kondisi ekonomi, Zaenal Muhammad Abidin (27) yang baru saja menikah atau masih berstatus pengantin baru itu nekat gantung diri di rumah mertuanya Dusun Ponalan Baru RT05 RW III, Desa Taman Agung, Kecamatan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.Zaenal gantung diri dengan menggunakan seutas tali rafia di belakang rumah mertuanya tepatnya di bawah atap rumah yang berada di lantai dua dan di atas dapur."Saya bangun tidur, saya cari dia kemana-mana ternyata suami saya sudah gantung diri diatas (lantai dua) rumah," tegas Suryani (25) kepada merdeka.com, Senin (16/4).Melihat kondisi suaminya, Suryani akhirnya berteriak-teriak karena kaget dan langsung pingsan. Teriakan itu membangunkan kedua mertua korban yaitu Tumidi (46) dan Seneng(40).Lalu beberapa tetangga dekat berdatangan dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Muntilan. Sekitar satu jam kemudian polisi datang langsung melakukan identifikasi jenazah."Saya begitu dikabari langsung telepon kantor polsek dan petugas langsung datang melakukan identifikasi," ungkap Gondrong (38) salah satu tetangga korban.Usai melakukan olah TKP, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Juga kondisi rumah dalam keadaan biasa saja dan tidak ada hal-hal yang mencurigakan."Dari hasil pemeriksaan jasad korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Menurut beberapa saksi korban mempunyai sifat pendiam. Istrinya yang pertama kali melihat dan menemukan suaminya gantung diri," ungkap Kapolsek Muntilan AKP Parmanta P Yuwana.Berdasarkan informasi warga, korban nekat melakukan gantung diri diduga karena faktor ekonomi yang membebaninya. Korban hanya bekerja sebagai buruh pegawai mebel di kawasan sekitar Candi Borobudur Magelang."Mungkin karena faktor ekonomi. Tiga bulan lalu dia baru nikah. Pernikahannya saja ada pertunjukan wayang dan kesenian jatilan. Bisa jadi setelah menikah dia banyak utangnya. Orangnya tertutup korban jadi susah," pungkas Sabar tetangga korban.Jasad korban akhirnya dibawa ke rumahnya setelah kedua orangtuanya datang sekitar pukul 09.45 WIB untuk menjemput jenazah. Muh Taslim ayah korban datang beserta istrinya langsung histeris mendapati korban sudah tergeletak di rumah dengan ditutupi selembar kain. Siang ini korban rencananya langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Banar, Sawitan, Magelang.
Punya utang ke teman
Diduga terlilit utang, Budinto (35) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah kontrakan rekannya. Padahal dia baru tiga bulan mereguk manisnya pernikahan bersama tambatan hatinya Nur Aeni.Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WITA, di Dusun Bontotangnga, Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.Saat itu, Yanto (32) yang merupakan rekan sekaligus penghuni rumah kontrakan baru saja pulang ke rumahnya setelah seharian berjualan bakso. Namun, Yanto terkejut mendapati korban sudah tewas dalam kondisi tergantung dengan tali jemuran pada pintu kamarnya."Sudah lima hari memang ke sini istrirahat kalau siang dan saya pulang habis maghrib sudah begini kondisinya," ujar Yanto, Senin (16/3/2015).Kapolsek Bajeng, AKP Amin Juraid mengatakan, motif sementara pria yang berprofesi sebagai penjual makanan di depan Sentra Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Limbung, Kecamatan Bajeng, ini diduga stres akibat terlilit utang."Motif sementara diduga stres akibat terlilit utang," kata AKP Amin Juraid.Isteri korban, Nur Aeni menuturkan bahwa dirinya tak menyangka suaminya yang baru saja menikahinya sejak tiga bulan lalu akan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis."Tadi siang pamit katanya mau ke Daya (Kota Makassar) dan minta uang Rp 400.000 tapi nyatanya begini padahal kami menikah tiga bulan lalu," ungkap Nur Aeni.Untuk penyelidikan lebih lanjut, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf Sungguminasa untuk diotopsi sebelum akhirnya disemayamkan di rumah duka. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah tragis terjadi di Desa Pagung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. Seorang pria nekat gantung diri karena tak sanggup menikahkan putrinya dengan meriah.
Baca SelengkapnyaDia bertengkar dengan pacarnya yang juga seorang perempuan berinisial NPE asal Kabupaten Gianyar, Bali.
Baca SelengkapnyaSebelum tewas bunuh diri, salah satu korban sempat meminjam uang ke warga apartemen dengan nominal Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaKeduanya diketahui pernah mencoba bunuh diri namun dicegah keluarga. Mereka disebutkan mengalami depresi akibat utang piutang.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri itu diduga bunuh diri karena di i TKP ditemukan dua buah gelas bekas minuman, dari mulut keluar busa
Baca SelengkapnyaTetangga menyebut, korban sekeluarga sudah hampir dua tahun tak menghuni unit apartemen itu. Tiba-tiba datang untuk bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPolres Malang mengungkap motif kasus satu keluarga yang diduga melakukan bunuh diri pada Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaKorban dan istrinya kerap bertengkar dipicu banyak orang datang ke rumah menagih utang.
Baca SelengkapnyaBahkan, beberapa di antaranya ada dipecat dari perusahaan tempat kerja hingga berakhir bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui motif bunuh diri satu keluarga tersebut.
Baca Selengkapnya