Para pengemis datang ke Semarang di drop pakai truk dari luar kota
Merdeka.com - Para pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT) yang mangkal di berbagai perempatan jalan di Kota Semarang sebagian besar disinyalir berasal dari luar kota Semarang.
"Modelnya begini. Mereka diangkut dengan truk-truk dan diturunkan di kawasan perbatasan Kota Semarang," kata Kepala Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo M Ridwan di Semarang, Selasa (14/6).
Dia menyebutkan keterangan dari salah seorang penjual sayur di kawasan Cangkiran, perbatasan Semarang dengan Kabupaten Kendal yang mengungkapkan adanya truk-truk yang menurunkan para pengemis.
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Dimana kejadian penjarahan terjadi? Dalam tayangan yang beredar, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi kecelakaan dengan membawa kresek dan karung untuk membawa pulang susu kaleng yang berserakan di jalan raya.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Bagaimana cara pengemis kaya raya ini mendapatkan uang? Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari.
-
Dimana lokasi wisata malam Semarang yang bisa dikunjungi? Kota Lama Wisata malam Semarang pertama yang wajib dikunjungi adalah Kota Lama.
"Kata penjual sayurnya truk berplat nomor G. Menurunkan sekitar delapan orang di perbatasan Cangkiran. Dia (penjual sayur) kebetulan mau lewat karena terhalang truk tersebut," beber Among.
Karena penjual sayur itu tidak bisa lewat, lanjut dia, akhirnya melihat dari truk tersebut diturunkan sejumlah pengemis dan disempatkannya pula menghitung jumlahnya sebanyak delapan orang.
"Ketika saya pantauan ke sana, dia (penjual sayur) bilang, 'Ngerti tenan, arep lewat ga iso (terhalang truk). Ngedonke wong gendeng-gendeng. Tak itung jumlahe wolu (delapan)," ungkapnya.
Demikian pula ketika Ridwan melakukan operasi ke kawasan Mangkang, yakni perbatasan Semarang-Kabupaten Kendal berhasil mengorek keterangan dari penjual nasi kucing di sekitar kawasan tersebut.
"Keterangan dari dia (penjual nasi kucing), kemarin malam-malam melihat mobil boks yang dikiranya mobil perusahaan dari arah Barat. Mobil itu menurunkan penumpang yang dikiranya pegawai," kata Ridwan.
Namun, kata dia, setelah mobil itu pergi para penumpang yang semuanya anak-anak tidak langsung meninggalkan lokasi, melainkan mengais-ais sampah di sekitar lokasi dan kemudian pergi menghilang.
"Kami memang mensinyalir adanya pengemis yang didrop dari luar kota. Namun, sejauh ini belum pernah menemukan sendiri, sebab waktunya tidak tentu. Biasanya, tengah malam sekitar pukul 24.00 WIB," tuturnya seperti dilansir dari Antara.
Menurutnya, dugaan PGOT yang berasal dari luar kota terbukti dengan sejumlah PGOT yang terjaring razia, dan dibawa ke Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo yang sebagian besar dari luar Semarang.
"Sebagian besar PGOT yang dibina di sini dari luar kota memang, khususnya kawasan hinterland Semarang. Ya, itu tadi. Mereka didrop dari luar kota dan ujung-ujungnya masuk ke sini," tandasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSatpol PP Depok menyisir sepanjang jalan Raya Margonda untuk mencari 'pocong' yang berkeliaran di Depok
Baca SelengkapnyaLelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca SelengkapnyaSA mengaku berasal dari Kabupaten Aceh Timur. Perempuan itu diamankan petugas pada, Senin malam (30/9) lalu.
Baca SelengkapnyaKejadian ini yang kedua kalinya setelah pada Jumat (31/5) kemarin, juga ada pengungsi yang kabur.
Baca SelengkapnyaKemudian Ketua KPU Kabupaten Magelang mendapatkan informasi tersebut.
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaTiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca SelengkapnyaPengungsi yang berlabuh di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, pada Kamis (14/12) dini hari, ternyata tidak semuanya etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaDari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca Selengkapnya