Parkir semrawut, Bupati Dedi mengamuk di RSUD Purwakarta

Merdeka.com - Bupati Purwakarta Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengamuk di Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta. Dedi dibuat emosi setelah melihat banyaknya kendaraan yang terparkir disembarang di jalan menuju pintu masuk rumah sakit milik pemerintah Daerah itu.

"Satpamnya kemana, petugas parkirnya kemana? Ieu motor parkir dimana mana teu bener ieu (Ini motor parkir dimana mana tidak benar ini)," kata Dedi saat masuk halaman RSUD Bayu Asih, Kamis (24/3).

Dedi yang semula berusaha tenang kembali dibuat naik pitam. Setelah melihat banyak kendaraan sepeda motor terparkir di sekitar palang pintu gerbang masuk halaman Rumah Sakit.

Parahnya lagi, seluruh petugas parkir di rumah sakit itu diketahui tidak berada di lokasi. Salah satu petugas parkir yang datang justru masuk melalui pintu keluar parkiran. Sehingga kemarahan Dedi semakin tersulut dan mendamprat petugas tersebut sambil mengambil kunci motornya.

"Kamu petugas parkir, kamu sudah tidak bekerja dengan baik. Kami juga mencontohkan yang tidak baik masuk dari pintu keluar. Kamu berhenti, kamu tidak boleh lagi kerja disini," ujar Dedi dengan nada tinggi.

Dedi kembali harus mengkerutkan jidatnya saat melihat pos petugas palang pintu parkir yang sudah rusak dan sangat kotor. Ditempat itu pula berjejer motor yang terparkir tempat yang bukan peruntukannya.

"Kamu sebagai petugas harusnya tahu, kamu larang yang parkir sembarangan seperti ini. Ini lagi pos kotor begini. Bersihin sekarang," tegas Dedi.

Dedi kemudian memerintahkan petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk memindahkan motor yang parkir sembarangan ke areal parkiran rumah sakit.

"Engkemah kudu digembok motor nu parkir sambarangan (nanti mah harusnya digembok motor yang parkir sembarangan)," cetus Dedi.

Dedi menyayangkan kondisi parkiran di RSUD Bayu Asih Purwakarta yang semrawut dan tidak tertata. Mengingat Rumah Sakit tersebut sudah menjadi Badan Layanan Usaha Daerah (BULD).

"Seharusnya bisa memberi contoh bagi rumah sakit lain," ungkap Dedi.

Selain itu, keberadaan parkir harusnya lebih tertata dengan baik. Paslanya telah dikelola oleh pihak ketiga. "Dengan dikelola pihak ketiga, jelas ada retribusi yang besar. Harusnya lebih bersih dan rapih, parkir yang dikelola Pemda saja yang gratis lebih bagus dan bersih," pungkas Dedi. (mdk/rhm)