Parpol di Surabaya dianggap 'gagap' cari kompetitor Risma
Merdeka.com - Pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Surabaya, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, resmi mendapat lawan tanding dari Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), Rasiyo-Dhimam Abror. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surabaya, Jawa Timur telah menyatakan pasangan Rasiyo-Abror sah mengikuti Pilkada Surabaya pada 9 Desember mendatang, meski rekomendasi dari PAN hanya dikirim via faksimili.
Sebelum pasangan diusung Demokrat dan PAN ini mendaftar, gelombang aksi sempat mewarnai tahapan Pilkada serentak di Kota Pahlawan ini. Mereka mendesak KPU menggelar Pilkada Surabaya tepat waktu, bukan diundur hingga 2017.
Seperti diketahui, dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 diatur Pilkada bisa digelar jika daerah itu memiliki minimal dua pasangan calon. Namun, dari beberapa daerah di Tanah Air yang ikut menggelar Pilkada serentak, ada tujuh daerah, tiga di antaranya ada di Jawa Timur, yaitu Pacitan, Blitar dan Surabaya, sempat hanya mempunyai satu pasangan calon.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
-
Bagaimana menjadi pantarlih pilkada? Dengan mematuhi semua syarat-syarat yang telah ditetapkan, calon Pantarlih akan memenuhi kualifikasi untuk mendaftar sebagai Pantarlih pada Pilkada 2024.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa itu Pantarlih Pemilu? Pantarlih adalah singkatan dari Petugas Pemutakhiran Data Pemilih. Dipilihnya pantarlih ini tentu memiliki tugas dan kewajiban yang jelas. Sebagai salah satu peran penting dalam pelaksanaan pemilu, maka perlu dipahami lebih lanjut apa itu Pantarlih Pemilu.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Apa arti Pilkada? Pilkada adalah singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.
Meski sudah dilakukan perpanjangan pendaftaran pada 1 hingga 3 Agustus, ternyata hanya dihuni satu pasangan. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun menurunkan rekomendasinya ke KPU RI agar membuka kembali masa pendaftaran berakhir hari ini.
Di Surabaya, Koalisi Majapahit terdiri dari Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan sepakat tidak akan mengusung satupun calonnya di masa perpanjangan tahap dua ini. Mereka tetap ngotot menginginkan pilkada digelar 2017, dan akan menggugat KPU yang melaksanakan rekomendasi Bawaslu RI itu. Ternyata, Koalisi Majapahit pecah kongsi. Demokrat dan PAN tetap mendaftarkan calonnya, yaitu Rasiyo-Abror di hari terakhir perpanjangan pendaftaran tahap dua.
Menurut pengamat politik asal Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi, fenomena Pilkada di Kota Pahlawan ini telah memperlihatkan kecenderungan elit parpol yang enggan menjalankan peran politiknya dengan baik.
"Mestinya kan Parpol itu sudah jauh-jauh hari menyiapkan calonnya untuk momen Pilkada seperti ini. Dan di Surabaya sendiri, proses politiknya dalam keadaan seperti ini, sangat bergantung dengan tekanan politik civil society," kata Airlangga via telepon bersama wartawan di Surabaya, Selasa (11/8).
Pengamat politik tengah menempuh studi di Australia ini mengatakan, hanya dengan tekanan masyarakat yang memperjuangkan haknya memilih pemimpin secara berkala, yang dapat mendorong Parpol berinisiatif menjalankan peran politiknya. Yaitu memilih kandidat Pilkada.
"Penyebabnya (desakan masyarakat) adalah, selama ini ada gap yang begitu besar antara aspirasi warga dan dinamika politik elite partai. Partai politik terjebak dalam logika kepentingan elite, sehingga melupakan untuk menyapa warga," ujar Airlangga.
Akibatnya, kata Airlangga, pada momen-momen penting seperti pilkada serentak, parpol 'gagap' merekrut pemimpin potensial ketika harus berhadapan dengan figur populer seperti Risma.
"Sehingga tidak mengherankan apabila muncul dugaan akan indikasi pembegalan politik, yang selama ini dituduhkan kepada partai-partai yang enggan mengusung calonnya untuk melawan Risma. Tapi ini suatu tindakan politik yang ceroboh, karena tidak memperhitungkan bahwa publik sekarang semakin kritis terhadap elite," ucap Airlangga. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irma mengatakan semua partai politik saat pemilu tidak ada yang tak melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Sangap, Sangap, berbagi jatah kekuasaan dengan lawan politik bukanlah solusi memajukan dan mensejaherakan rakyat.
Baca SelengkapnyaGiring mengklaim PSI dipersulit dalam verifikasi parpol peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Ribka, banyak calon Kepala daerah PDI Perjuangan ditinggalkan partai politik.
Baca SelengkapnyaArief menyarankan kepada pihak yang menyerang pasangan Prabowo-Gibran untuk berfokus memenangkan paslonnya.
Baca SelengkapnyaProjo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan
Baca SelengkapnyaManuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.
Baca SelengkapnyaPartai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMenteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini dipastikan maju dalam bursa Pilkada Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaIa pun menuntut supaya aparat seperti Bawaslu, dan pihak lain turut mengawasi.
Baca SelengkapnyaMenurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar
Baca SelengkapnyaDugaan terjadinya penggelembungan suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) ditemukan ormas Pemuda Pancasila (PP).
Baca Selengkapnya