Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Parpol di Surabaya dianggap 'gagap' cari kompetitor Risma

Parpol di Surabaya dianggap 'gagap' cari kompetitor Risma Tri Rismaharini. ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Surabaya, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, resmi mendapat lawan tanding dari Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), Rasiyo-Dhimam Abror. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surabaya, Jawa Timur telah menyatakan pasangan Rasiyo-Abror sah mengikuti Pilkada Surabaya pada 9 Desember mendatang, meski rekomendasi dari PAN hanya dikirim via faksimili.

Sebelum pasangan diusung Demokrat dan PAN ini mendaftar, gelombang aksi sempat mewarnai tahapan Pilkada serentak di Kota Pahlawan ini. Mereka mendesak KPU menggelar Pilkada Surabaya tepat waktu, bukan diundur hingga 2017.

Seperti diketahui, dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 diatur Pilkada bisa digelar jika daerah itu memiliki minimal dua pasangan calon. Namun, dari beberapa daerah di Tanah Air yang ikut menggelar Pilkada serentak, ada tujuh daerah, tiga di antaranya ada di Jawa Timur, yaitu Pacitan, Blitar dan Surabaya, sempat hanya mempunyai satu pasangan calon.

Meski sudah dilakukan perpanjangan pendaftaran pada 1 hingga 3 Agustus, ternyata hanya dihuni satu pasangan. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun menurunkan rekomendasinya ke KPU RI agar membuka kembali masa pendaftaran berakhir hari ini.

Di Surabaya, Koalisi Majapahit terdiri dari Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan sepakat tidak akan mengusung satupun calonnya di masa perpanjangan tahap dua ini. Mereka tetap ngotot menginginkan pilkada digelar 2017, dan akan menggugat KPU yang melaksanakan rekomendasi Bawaslu RI itu. Ternyata, Koalisi Majapahit pecah kongsi. Demokrat dan PAN tetap mendaftarkan calonnya, yaitu Rasiyo-Abror di hari terakhir perpanjangan pendaftaran tahap dua.

Menurut pengamat politik asal Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi, fenomena Pilkada di Kota Pahlawan ini telah memperlihatkan kecenderungan elit parpol yang enggan menjalankan peran politiknya dengan baik.

"Mestinya kan Parpol itu sudah jauh-jauh hari menyiapkan calonnya untuk momen Pilkada seperti ini. Dan di Surabaya sendiri, proses politiknya dalam keadaan seperti ini, sangat bergantung dengan tekanan politik civil society," kata Airlangga via telepon bersama wartawan di Surabaya, Selasa (11/8).

Pengamat politik tengah menempuh studi di Australia ini mengatakan, hanya dengan tekanan masyarakat yang memperjuangkan haknya memilih pemimpin secara berkala, yang dapat mendorong Parpol berinisiatif menjalankan peran politiknya. Yaitu memilih kandidat Pilkada.

"Penyebabnya (desakan masyarakat) adalah, selama ini ada gap yang begitu besar antara aspirasi warga dan dinamika politik elite partai. Partai politik terjebak dalam logika kepentingan elite, sehingga melupakan untuk menyapa warga," ujar Airlangga.

Akibatnya, kata Airlangga, pada momen-momen penting seperti pilkada serentak, parpol 'gagap' merekrut pemimpin potensial ketika harus berhadapan dengan figur populer seperti Risma.

"Sehingga tidak mengherankan apabila muncul dugaan akan indikasi pembegalan politik, yang selama ini dituduhkan kepada partai-partai yang enggan mengusung calonnya untuk melawan Risma. Tapi ini suatu tindakan politik yang ceroboh, karena tidak memperhitungkan bahwa publik sekarang semakin kritis terhadap elite," ucap Airlangga. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Irma Nasdem Bongkar Posisi PDIP: Oposisi Banci Semua
VIDEO: Irma Nasdem Bongkar Posisi PDIP: Oposisi Banci Semua

Irma mengatakan semua partai politik saat pemilu tidak ada yang tak melakukan kecurangan.

Baca Selengkapnya
Ketum Jarnas 98 Kritisi Partai Bakal Gabung Prabowo, Singgung Duri Dalam Daging
Ketum Jarnas 98 Kritisi Partai Bakal Gabung Prabowo, Singgung Duri Dalam Daging

Menurut Sangap, Sangap, berbagi jatah kekuasaan dengan lawan politik bukanlah solusi memajukan dan mensejaherakan rakyat.

Baca Selengkapnya
PSI Sindir PDIP: Kita Deklarasi Enggak Dianggap, DPP Didatangi Orang Besar Satu RI Heboh
PSI Sindir PDIP: Kita Deklarasi Enggak Dianggap, DPP Didatangi Orang Besar Satu RI Heboh

Giring mengklaim PSI dipersulit dalam verifikasi parpol peserta Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Megawati Merasa PDIP Ditinggalin di Pilkada, Ribka Tjiptaning: Calon Bagus Tiba-Tiba Dianginpuyuhkan
Megawati Merasa PDIP Ditinggalin di Pilkada, Ribka Tjiptaning: Calon Bagus Tiba-Tiba Dianginpuyuhkan

Menurut Ribka, banyak calon Kepala daerah PDI Perjuangan ditinggalkan partai politik.

Baca Selengkapnya
Kubu Prabowo Balas PKS soal Gimmick ‘Gemoy’: Kurang Kerjaan di Tim Sana?
Kubu Prabowo Balas PKS soal Gimmick ‘Gemoy’: Kurang Kerjaan di Tim Sana?

Arief menyarankan kepada pihak yang menyerang pasangan Prabowo-Gibran untuk berfokus memenangkan paslonnya.

Baca Selengkapnya
Projo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan
Projo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan

Projo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan

Baca Selengkapnya
Peta Pilkada 2024: PDIP Berpeluang Cuma Jadi Penonton, Kesulitan Cari Koalisi
Peta Pilkada 2024: PDIP Berpeluang Cuma Jadi Penonton, Kesulitan Cari Koalisi

Manuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Tri Rismaharini Bakal Calon Gubernur Jatim, Perempuan Asli Kediri yang Punya Segudang Prestasi
Lebih Dekat dengan Tri Rismaharini Bakal Calon Gubernur Jatim, Perempuan Asli Kediri yang Punya Segudang Prestasi

Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini dipastikan maju dalam bursa Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya
APK Prabowo-Gibran di Banyuwangi Hilang, Relawan Lapor Bawaslu
APK Prabowo-Gibran di Banyuwangi Hilang, Relawan Lapor Bawaslu

Ia pun menuntut supaya aparat seperti Bawaslu, dan pihak lain turut mengawasi.

Baca Selengkapnya
Ditanya Peluang Dicalonkan PDIP Maju Pilkada DKI, Risma: Enggak Berani, Enggak Punya Uang
Ditanya Peluang Dicalonkan PDIP Maju Pilkada DKI, Risma: Enggak Berani, Enggak Punya Uang

Menurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar

Baca Selengkapnya
PP Jatim Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Calon Anggota DPD pada Sirekap KPU
PP Jatim Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Calon Anggota DPD pada Sirekap KPU

Dugaan terjadinya penggelembungan suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) ditemukan ormas Pemuda Pancasila (PP).

Baca Selengkapnya