Pasang Badan Untuk 15 Camat Dukung Jokowi, Wali Kota Makassar Langgar Etika
Merdeka.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Makassar mengeluarkan rekomendasi ke Mendagri Tjahjo Kumolo mengenai dugaan pelanggaran etik Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto. Pelanggaran ini terkait pernyataannya Danny Pomanto yang siap pasang badan untuk 15 orang camat yang saat itu diperiksa terkait video mereka yang viral memuat gambar dukungannya ke salah satu capres peserta Pemilu.
"Rekomendasi ke Mendagri itu kita keluarkan sepekan lalu karena Walikota Makassar ini dinilai telah menyalahi etika sebagai kepala daerah. Soal sanksinya kita serahkan ke Mendagri," kata ketua Bawaslu Makassar, Nursari yang dikonfirmasi, Senin, (15/4).
"Itulah yang kita anggap tidak etis, itu melanggar UU Pemerintah Daerah No 23 tahun 2014," ucap Nursari.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Kenapa Prabowo akan minta pendapat Jokowi? 'Pak Prabowo kan mengatakan Pak Jokowi itu mentor beliau, di acara-acara internal Pak Prabowo berulang kali menyampaikan kepada kami bahwa beliau belajar banyak dari Pak Jokowi. Beliau kan sebagai tentara kan belajar kepemimpinan dari muda, tapi melihat sosok yang begitu luar biasa ya itu adalah Pak Jokowi,' tambahnya.
-
Kapan Prabowo mengumumkan cawapres? Hingga saat ini, tinggal Prabowo yang belum mengumumkan cawapresnya. Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadwalkan pertemuan antara ketua umum partai pada Jumat (20/10). Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Siapa yang direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon wakil wali kota? Putri politisi senior PDIP Aria Bima, Sukma Putri Maharani, mengaku legowo dan menerima keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Bambang Nugroho (Bambang Gage) sebagai bakal calon wakil wali kota mendampingi Teguh Prakosa di Pilkada Solo di Pilkada Solo 2024.
-
Apa posisi calon menteri Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
Teprisah, Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto mengaku belum mengetahui adanya rekomendasi yang dikeluarkan Bawaslu Makassar ke Mendagri.
"Saya belum tahu itu. Kita hargai, tidak ada masalah. Nanti dilihat apa keputusan Mendagri. Biasa, itu politik, baku sambung-sambung," ujarnya santai saat dikonfirmasi via ponselnya.
Pada Maret lalu, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto atau akrab disapa Danny Pomanto kembali berurusan dengan Bawaslu Makassar, terkait dugaan pelanggaran Pemilu. Dia diperiksa menindaklanjuti laporan masyarakat yang mempersoalkan pembelaan Danny kepada 15 camat, sebagaimana tertuang dalam pemberitaan. Soal 15 camat itu sendiri, kasusnya masih sementara diproses di Bawaslu Sulsel terkait video dukungan ke Jokowi. Dan juga soal video Danny Pomanto yang menyatakan dukungan ke Jokowi.
"Oleh pelapor menilai di berita itu ada bahasa-bahasa terlapor (Danny Pomanto) yang dianggap melanggar. Juga di video bernada dukungan tapi itu bukan ranah kita untuk meneliti asli atau tidak laporannya masuk kemarin. Biarkan proses yang menjawab. Jangan sampai kontra produktif dengan hasil pemeriksaan," kata Nursari.
Terkait dugaan pelanggarannya, tambah Nursari, yang berhubungan dengan penggunaan fasilitas negara dalam kapasitas terlapor sebagai Wali Kota Makassar.
Danny Pomanto sendiri kepada awak media setelah selesai pemeriksaan mengatakan, soal pembelaan ke camat-camat, menurutnya itu pantaslah karena 15 camat itu bawahannya.
"Saya juga sudah lihat video yang viral itu disebut-sebut berikan dukungan, mereka itu tidak salah. Video itu sebenarnya mengenai kampanye antinarkoba yang diedit," kata Danny.
Lalu soal videonya sendiri yang berbunyi dukungan ke Jokowi, dia ditanya bagaimana proses editnya. Menurutnya, video dukungan itu tidak menyebutkan atau menulis jabatannya sebagai Wali Kota Makassar, hanya menyebut nama Danny Pomanto.
"Saya merasa tidak ada kata atau tulisan Wali Kota Makassar, hanya nama Danny Pomanto dan itu kode kalau sifatnya pribadi karena saya tahu Wali Kota Makassar tidak boleh berkampanye. Kalau ada orang yang kasi nama Wali Kota Makassar di video itu bukan Danny Pomanto, maka itu urusan mereka," ucapnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk membahas peluangnya menjadi bakal Cagub Sulsel.
Baca SelengkapnyaDanny Pomanto juga selangkah lagi akan menerima rekomendasi usungan dari PDIP dan PPP.
Baca SelengkapnyaDanny bahkan mendukung dua kegiatan Jalan Santai dari pihak Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo yang akan digelar di Makassar.
Baca SelengkapnyaDanny Pomanto mengaku akan segera membentuk kepengurusan TPD Ganjar Pranowo di Sulsel.
Baca SelengkapnyaTak Hadiri Kampanye Ganjar walau Kader PDIP, Wali Kota Makassar: Kepala Daerah Harus Baik untuk Semua
Baca SelengkapnyaGanjar mencontohkan saat kampanye akbar, Wali Kota Makassar tidak bisa hadir meski kader PDIP.
Baca SelengkapnyaKomaruddin berharap di momen pemilu dan Pilpres 2024, Danny Pomanto bisa secara penuh memenangkan PDIP di Kota Makassar, khususnya Sulsel.
Baca SelengkapnyaPenyidik Sentra Gakkumdu Bawaslu Sulsel, Rakhmad Hidayat menjelaskan pemanggilan terhadap Danny Pomanto sebagai terlapor.
Baca SelengkapnyaSelain komunikasi dengan Golkar, Danny juga akan mendaftar ke sejumlah partai politik. Ia mengaku akan satu kali mengambil formulir pendaftaran cakada di parpol
Baca SelengkapnyaPDIP tak cukup kursi untuk mengusung calon sendiri di Pilgub Sulsel 2024
Baca SelengkapnyaGanjar tak khawatir suaranya di Medan akan berkurang lantaran Bobby mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi hanya memberi tanggapan singkat saat disinggung mengenai Pilkada Jateng.
Baca Selengkapnya