Pasang Perangkap Ikan, Ayah dan Anak di Musi Banyuasin Tewas Tenggelam
Merdeka.com - Sobri (49) dan putranya Farel (5) ditemukan tak bernyawa di Sungai Batang Hari Leko, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Ayah dan anak ini diduga tewas tenggelam saat memasang perangkap ikan tak jauh dari kampung mereka di Batang Hari Leko, Senin (30/8).
Keduanya diketahui hilang saat istri Sobri datang ke sungai membawa makan siang untuk suami dan anaknya. Perempuan itu hanya menemukan perahu mereka digunakan.
Warga setempat langsung melakukan pencarian dengan menyisiri sungai, namun tak membuahkan hasil. Keesokan harinya, Selasa (31/8) sore, tim SAR gabungan datang ke lokasi dan menemukan jasad Farel 200 meter dari TKP.
-
Kapan keluarga di Malang ditemukan tewas? 'Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi,' jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Dimana Samosir dan ibunya menghilang? Di tengah danau terdapat pulau besar yang dinamakan Pulau Samosir, yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang.
-
Siapa yang membunuh keluarga Soeparwi? Pengakuan Sono membuat banyak pihak terkejut, termasuk Soeparwi. Ia merasa selama ini hubungan keluarganya dengan Sono baik-baik saja.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Rabu (1/9) dini hari, Sobri ditemukan sekitar 1 kilometer dari lokasi, juga dalam keadaan meninggal dunia. Korban langsung dibawa ke rumah duka untuk kemudian dimakamkan.
Kepala Kantor Basarnas Palembang Hery Marantika mengungkapkan, pencarian dilakukan dengan cara penyisiran menggunakan perahu karet dan penyelaman. Kedua korban ditemukan mengapung di pinggiran sungai.
"Keterangan keluarga, kedua korban berperahu untuk memasang perangkap ikan. Perahunya masih di lokasi tapi mereka tidak ditemukan dan kemungkinan tenggelam," ungkap Hery, Rabu (1/9).
Penemuan mayat korban sedikit lamban lantaran petugas menghadapi banyak kendala. Arus sungai yang deras, air keruh, serta hujan dan angin kencang, cukup menyulitkan upaya pencarian.
"Warga dan tim kompak melakukan pencarian sehingga kedua korban ditemukan. Kami imbau masyarakat untuk membiasakan hidup yang selalu mengutamakan keselamatan baik secara perorangan maupun bersama agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali," pungkasnya. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaTiga orang sekeluarga di Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca Selengkapnya