Pasang perangkap udang, Rudi tercebur waduk dan tewas terjaring jala
Merdeka.com - Maksud hati ingin memasang bubu atau perangkap udang di tengah Waduk Cengklik, Boyolali, Rudiyanto (35) justru menghilang. Warga menemukan perahu nelayan yang ditumpanginya terkena angin dan menepi sendiri. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Selasa (2/5) petang, sekitar pukul 18.00 WIB.
Informasi yang dihimpun menyebutkan Rudiyanto yang beralamat di Dukuh Ngancan RT 04 RW 05, Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali bermaksud untuk mencari udang. Namun nahas saat memasang perangkap udang, ia justru tercebur ke waduk.
Warga yang menemukan perahunya langsung melakukan pencarian bersama Tim SAR. Namun karena kondisi gelap, korban tak dapat ditemukan.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Kenapa buaya Heru Gundul lepas? Heru mengatakan sebenarnya ia dari awal ingin menyerahkan buaya itu ke BKSDA. Namun karena di hari Jumat saat penangkapan buaya itu ia sedang padat acara, dan hari Sabtu dan Minggu kantor BKSDA tutup, buaya terpaksa harus transit dulu di rumahnya sebelum diserahkan pada Senin (19/2).
Pejabat Humas Basarnas Pos Surakarta, Yohan Tri Anggoro membenarkan peristiwa tersebut. Pagi tadi pencarian kembali dilakukan dan bisa menemukan korban. Rudiyanto ditemukan pada hari Rabu (3/5) sekitar pukul 07.45 WIB, kurang lebih sekitar 10 meter sebelah timur lokasi awal dengan tersangkut jala warga.
"Bapak Rujianto diketemukan pagi tadi di arah timur dari lokasi awal. Kondisinya meninggal dan tersangkut jala warga saat menjaring. Selanjutnya korban langsung dibawa ke rumah duka," ujar Yohan kepada merdeka.com
Yohan mengatakan, sebelumnya korban berniat memasang bubu perangkap udang. Dimungkinkan ia tercebur dari perahu saat akan menurunkan bubu.
"Namun nahas ketika akan naik, ia terjerat jaring yang tidak diketahuinya," pungkas Yohan.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca Selengkapnyatubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca Selengkapnya