Pasang Spanduk Tolak Rizieq Syihab, 2 Pemuda di Deli Serdang Ditangkap Warga
Merdeka.com - Pemasangan spanduk dan poster menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS) di Deli Serdang, Sumut, menuai perlawanan. Dua pemuda yang sedang memasang ditangkap warga dan diserahkan ke polisi.
Informasi dihimpun, kedua pemuda ini disergap warga saat memasang spanduk dan poster di Jalan Sultan Serdang/jalan arteri Bandara Kualanamu. Tepat di depan Kampung Vietnam Dusun III Desa Tumpatan Nibung, Batang Kuis, Senin (23/11) sekitar 02.00 WIB dini hari.
Setelah diamankan, keduanya diserahkan ke Polsek Batang Kuis. Warga juga menyerahkan becak beserta spanduk dan poster yang mereka pasang.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
Spanduk dan poster yang dipasang dua pemuda itu bergambar Rizieq Syihab dan isinya menolak kedatangan pimpinan ormas FPI itu di Medan. Salah satu poster isinya.
"Kami Masyarakat Warga Deli Serdang cinta kedamaian, menolak kehadiran PROVOKATOR seperti ini. Kami Orang Medan Cinta Damai nggak mau lihat orang ini di Medan."
Kasatreskrim Polresta Deli Serdang, Kompol M Firdaus, membenarkan adanya kejadian itu. "Benar," ujar Firdaus saat dikonfirmasi wartawan.
Namun, Firdaus belum mau merinci identitas kedua pemuda yang diserahkan warga. Dia mengatakan, mereka masih menjalani pemeriksaan." Masih proses pemeriksaan," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penangkapan teroris.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dibebaskan.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaTersangka FEK merupakan koordinator lapangan saat pembubaran. Sedangkan GW diduga melakukan perusakan di lokasi
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca Selengkapnya