Pasangan Anies-Sandiaga bisa jadi pesaing berat Ahok-Djarot
Merdeka.com - PDIP, Hanura, Golkar dan NasDem gabung mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dengan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI. Duet petahana ini pun diprediksi bakal mulus memimpin Ibu Kota bila partai-partai terpecah dalam dukungan.
Hasil survei yang dirilis lembaga Survei Poltracking Indonesia beberapa waktu, ada pasangan yang bisa menjadi lawan seimbang Ahok-Djarot. Pasangan itu adalah duet mantan Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno.
Dalam survei pada 6 hingga 9 September lalu, dengan jumlah responden 400 warga Ibu Kota, Poltracking memetakan peta Pilgub secara head to head. Survei dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 4,95 persen itu, duet Anies-Sandiaga Uno mampu mengimbangi Ahok-Djarot.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Mengapa Sandiaga melihat peluang untuk berpasangan dengan AHY? Menurut Sandiaga, wacana duet dengan AHY terpicu gagasan pasangan Ganjar Pranowo-Anies Baswedan.
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Siapa yang mendukung Anies-Cak Imin? Megawati mendukung Ganjar-Mahfud, SBY mendukung Prabowo-Gibran dan JK berada di belakang Anies-Cak Imin.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
Jika Pilgub diikuti oleh dua pasangan yakni Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga, maka 37, 95 persen responden memilih Ahok-Djarot dan 36,38 persen memilih Anies-Sandiaga. Sedangkan 25, 67 persen menjawab tidak tahu.
Duet Anies-Sandiaga menjadi lawan paling seimbang bagi petahana jika dibanding lawan yakni Sandiaga-Saefullah yang hanya dipilih 27, 18 persen dan Yusril-Sandiaga sebesar 28,46 persen.
Dalam survei Poltracking, pasangan Ahok-Djarot ternyata tidak selamanya selalu di atas. Pasangan Ahok-Djarot ternyata bisa tumbang bila Tri Risma Harini berpasangan dengan Sandiaga. Pasangan ini dipilih 38, 21 persen responden sedangkan Ahok-Djarot hanya 36,92 persen dan 24,87 persen menjawab tidak tahu.
Namun pasangan Risma-Sandiaga tentu sesuatu yang mustahil mengingat Risma merupakan kader loyal PDIP. Sehingga lawan paling seimbang Ahok-Djarot saat ini adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Partai Gerindra sendiri setuju dengan pasangan Anies-Sandiaga asalkan semua partai 'non Ahok' berkoalisi. Dengan semua partai berkoalisi, Gerindra yakin pasangan Ahok-Jarot bisa dikalahkan.
"Pasangan itu (Anies-Sandiaga) sudah ada di survei Poltracking, sebagai masukan bisa dipertimbangkan, ya bisa dan akan kita diskusikan dengan partai koalisi," kata Ketua Tim Penjaringan Gerindra Syarif saat berbincang, Selasa (20/9).
Hanya saja, kata Syarif, Anies harus merepresentasikan dukungan partai politik di Pilgub DKI. Sebab jika tidak, maka nama Anies tidak akan disetujui oleh partai politik untuk diusung, khususnya Gerindra.
"Pak Anies ini representasi siapa? Yang mengusulkan siapa? Kalau tidak ada yang mengusulkan bagaimana, kecuali Pak Anies diusulkan Demokrat, PKS, Gerindra tinggal mendukung, Pak Sandi nomor dua, oke saja. Kalau tidak ada yang mengusulkan masak dipaksakan," terang dia.
Gerindra sendiri kata Syarif, tengah menimbang tiga nama untuk disandingkan dengan Sandiaga Uno. Dia juga memilih nama tersebut atas pertimbangan partai koalisi. Tiga nama itu adalah, Saefullah, Sylviana Murni dan Mardani Ali Sera.
Duet Anies-Sandiaga jika diusung semua partai 'non Ahok' di atas kertas memang unggul tipis. Jika 6 Partai (Gerindra, PKS, Demokrat, PKB, PPP dan PAN) bergabung maka suaranya 54 kursi di DPRD DKI. Sedangkan pasangan Ahok-Djarot didukung 4 parpol (PDIP, NasDem, Golkar dan Hanura) didukung 52 kursi.
Namun mampukah koalisi kekeluargaan bersatu dan mengusung pasangan Anies-Sandiaga? Hingga kini Gerindra, PKS, Demokrat, PKB, PPP dan PAN masih saling menjajaki.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka opsi duet Ganjar-Anies di Pemilu 2024. Dua kubu berseberangan ini belakangan menguat jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaDalam survei yang dilakukan pada Oktober 2023, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh suara terbanyak.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaElektabilitas bakal Capres bersaing ketat dalam simulai tiga nama di survei Charta Politika.
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaAnies berada di posisi bawah jika dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan pada 6-12 September 2024, terkait pengaruh Anies di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya