Pasangan kekasih pembuang bayi di tempat sampah diringkus polisi
Merdeka.com - Jajaran Polsek Biringkanaya, Makassar, akhirnya berhasil menemukan pelaku buang bayi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di kompleks perumahan elit Villa Mutiara di Kecamatan Biringkanaya yang terjadi Rabu lalu, (28/10). Pelakunya adalah sepasang kekasih yang diringkus, Jumat pagi, (30/10) di dua waktu berbeda.
Sebelumnya diketahui ada kasus buang bayi karena kecurigaan sekuriti Villa Mutiara bernama Dedi terhadap seorang laki-laki bersepeda motor Rabu dini hari dalam kompleks menuju TPA dalam kawasan perumahan juga. Setelah dicek ke TPA sore harinya bersama ketua RT setempat, ditemukan ada gundukan tanah dan setelah digali ada mayat bayi perempuan.
Kapolsek Biringkanaya, Kompol Azis Yunus mengatakan, dari keterangan-keterangan sekuriti, anggotanya terus mengembangkan. Akhirnya diketahui ada seorang pemuda yang pinjam cangkul di temannya.
-
Dimana sepasang kekasih ditemukan? Makam ini awalnya digali pada 2020 di Kota Datong, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Kapan dua bayi tersebut meninggal? Penanggalan radiokarbon mengonfirmasi bahwa keduanya meninggal antara tahun 1616-1503 SM.
-
Kenapa sepasang kekasih itu dikubur bersama? Menurut para peneliti, penemuan makam semacam ini membantu menjelaskan konsepsi kehidupan sosial manusia dan kematian dengan lebih baik, juga sikap manusia pada zaman itu terhadap persoalan cinta, ketika samen leven (kohabitasi, hidup bersama tanpa ikatan pernikahan) antara kelompok etnis yang berbeda mendorong munculnya dan penyebaran etos pluralistik.
-
Di mana kerangka dua bocah ditemukan? Dikutip dari laman Smithsonian Magazine, Rabu (3/7), kerangka bocah ini ditemukan di pemakaman di Huanchaco, kota di pantai Pasifik utara Peru.
-
Dimana kerangka sepasang kekasih ditemukan? Kerangka sepasang kekasih ditemukan pada 2015 lalu di Gua Alepotrypa, Peloponnese, Yunani.
-
Kapan bayi-bayi itu meninggal? Hampir setengah dari bayi yang ditemukan meninggal selama masa perinatal, khususnya antara minggu ke-27 kehamilan dan pekan pertama kelahiran.
Lalu diketahui jika pemuda itu adalah laki-laki pembuang bayi bernama Ari, (20), warga kompleks Villa Mutiara. Selanjutnya dikejar ibu bayi ini kekasih Ari dan ditemukanlah Besse Nurul Annisa, (19), warga perumahan BTP, Tamalanrea. Keduanya telah melakukan tindak aborsi.
Awalnya, kata Azis Yunus, yang diringkus adalah perempuan Besse itupun setelah dua hari dikejar karena selalu keluar. Dia ditangkap di rumahnya. Sementara Ari, juga kerap menghilang dirumahnya.
"Sejak peristiwa buang bayi itu Ari jarang pulang rumah sehingga kita pesan ke orangtuanya bahwa bagaimanapun itu Ari pasti akan ditangkap. Sehingga diminta dukungannya untuk membantu. Dan akhirnya setelah Besse diringkus di rumahnya pukul 09.00 WITA Jumat kemarin, menyusul Ari tiba di Mapolsek pukul 11.00 WITA diantar orangtuanya sendiri," jelas Kompol Azis Yunus.
Tentang Besse, remaja ibu mayat bayi perempuan itu mengaku kandungannya sudah delapan bulan. Merasakan perutnya tiba-tiba sakit dan akhirnya melahirkan dalam kamar mandi di rumahnya.
Besse panik karena mengetahui bayi hasil hubungan gelapnya tidak bernyawa lagi. Dia kemudian menghubungi Ari kekasihnya yang kemudian mayat bayi itu dijemput Ari dan dibawanya ke TPA sampah di kompleks tempat tinggalnya. Sebelumnya dia pinjam cangkul di salah satu temannya di kompleks.
Menurut Azis, proses ditemukannya sepasang kekasih pelaku aborsi dan buang bayi ini cukup panjang tetapi dalam waktu singkat. Hanya kurang lebih dua hari setelah menerima laporan. Itu karena anggota di bawah sigap tindaklanjuti keterangan saksi-saksi sehingga terus dikembangkan akhirnya pelaku berhasill ditemukan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat menikah, pelaku ternyata tengah hamil empat bulan. Mereka malu hamil di luar nikah.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaVAR dan AS membuang bayinya di kawasan perkebunan Kecamatan Pamatang Sidamanik pada Selasa (14/5). Bayi itu ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDua sejoli berinisial DKZ (23) dan RR (28) ditangkap polisi usai melakukan praktik aborsi hasil hubungan gelap.
Baca SelengkapnyaPasutri pelaku curanmor itu sudah beraksi di sembilan TKP.
Baca SelengkapnyaBerikut potret pasutri yang menjadi pengedar narkoba.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSaat digerebek dan diinterogasi keduanya mengaku tinggal bersama tanpa hubungan pernikahan.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatan keduanya terancam hukuman penjara tujuh tahun
Baca SelengkapnyaSkenario aborsi terungkap usai keduanya meminta surat pengantar pemakaman.
Baca SelengkapnyaMobil berhasil dicegah keluar gedung parkir. Beberapa petugas pun menghampiri dan mengerubungi pengemudi.
Baca Selengkapnya