Pasar Baru, legenda pusat belanja di Kota Kembang

Merdeka.com - Siapa yang tidak tahu Pasar Baru Bandung? Geliatnya sudah terasa sejak abad 18. Tidak banyak studi pustaka yang membahas sejarah pastinya. Namun diketahui Pasar Baru dulunya bernama pusat perbelanjaan Tjigoeriang.

Nama pasar baru selalu dikait-kaitkan dengan seorang bernama Munada. Siapa Munada itu? tentu orang tidak banyak mengenal nama tersebut. Sosok Munada adalah seorang dengan karakter pemberontak. Singkat cerita Munada adalah pria Cina Muslim yang hijrah dari Cianjur menuju Bandung. Namun dengan karakter pemberontak, justru huru-hara terjadi di Bandung saat itu.

Karena keberaniannya, Munada dilirik untuk memegang pengadaan alat transportasi oleh asisten residen Bandung bernama Nagel. Pengadaan alat transportasi itu kian menggeliat dengan ketekunan Munada. Hingga akhirnya Nagel memberikan suntikan dana untuk Munada.

Tapi Munada lupa diri. Uang yang didapat hanya digunakan untuk foya-foya. Tak ayal wanita di Bandung pun dijadikan pemuas nafsunya. Nagel geram. Munada pun dipenjarakan. Itulah Munada, dengan karakteristiknya yang pemberontak dengan beraninya dia membakar pusat perbelanjaan di Tjigoeriang tersebut.

Pertikaian tak dapat dielakan lagi antara Munada dan Nagel. Hingga akhirnya Nagel tewas. Sejak kejadian itu, para pedagang tercerai-berai dan hilang arah, kegiatan perdagangan pun berantakan.

Akhirnya pada pada awal 1900-an, dibukalah pusat perdagangan yang baru, di sisi barat kawasan Pecinan dan dinamakan Pasar Baroe.

Pasar Baroe kian berkembang, geliatnya dikenal hingga negara-negara di Eropa. Itu dikarenakan Pasar Baroe mendapat predikat pasar terbersih dan paling teratur se-Hindia Belanda. Namun ironis ketika pada 1970-an Pasar Baroe menjadi kumuh, hingga akhirnya dihancurkan dan dibangun kembali pada awal tahun 2000.

Di situlah Pasar Baroe berbenah,sehingga yang mulanya adalah konsep Pasar Tradisional menjadi pasar modern sejak 2003. Hingga kini Pasar Baru menjadi ikon Kota Bandung dan menjadi nadi perekonomian.

Dengan riwayatnya yang Panjang, kini perputaran uang dipasar baru begitu menggiurkan. Tak pelak orang berjubel sehingga menyebabkan kemacetan di kawasan tersebut.

Selain menjadi tren mode, kini Pasar Baru mulai dilirik negara-negara Asia lainnya seperti Malaysia, Singapura, Brunei dan lainnya. Banyak pengakuan bahwa tren di Malaysia berkiblat pada Bandung.

Seperti yang diutarakan salah satu pedagang muslim di Toko Pasar baru Bandung Gery. "Tren di kita itu selalu menjadi kiblat, bahkan negara lain khususnya Malaysia selalu ketinggalan. Orang udah nanya tren B, orang Malaysia masih nanya tren A," ungkapnya.

Kini Pasar Baru memang berdiri kokoh. Memiliki delapan lantai yang berada di lokasi strategis Kota Bandung. Pasar Baru adalah pengakuan tren mode di Indonesia bahkan di Asia.

Dikutip dari berbagai sumber (mdk/ian)