Pasar Darurat Klewer rawan banjir, Pemkot Solo siapkan pompa air
Merdeka.com - Intensitas hujan yang cukup tinggi di Kota Solo akhir-akhir ini, membuat pemerintah kota setempat bersiaga. Selain memperbaiki pintu air di beberapa daerah rawan banjir, Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) menyiagakan satu unit pompa air portabel untuk mengatasi genangan air di pasar tekstil terbesar se Jawa Tengah yaitu di Pasar Darurat Klewer, di Alun-alun Utara, Keraton Kasunanan Surakarta.
"Genangan air sering terjadi di sana, karena saluran drainase tidak bisa berfungsi secara maksimal. Bahkan ada yang tertutup sampah. Kami sudah meminta petugas dibantu dengan pedagang pasar untuk ikut membersihkan sampah di saluran drainase," ujar Kepala DPP Kota Solo, Subagiyo ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (9/11).
Selain sampah, lanjut Subagiyo, air drainase pasar juga cross dengan limpahan air dari jalan. Sehingga drainase tak mampu menampung beban air yang tinggi. Kondisi ini, lanjutnya, membuat genangan air meluber hingga ke kios pedagang.
-
Di mana banjir sering terjadi? Fakta menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang biasanya dianggap rawan banjir, tetapi juga di daerah perkotaan yang memiliki sistem drainase yang buruk.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
"Ada puluhan kios pedagang yang tergenang air. Kami sudah melakukan tindakan untuk mengatasi genangan air di pasar darurat. Kami juga menyiagakan satu unit pompa air portabel, serta membuat sudetan untuk memperlancar air," jelasnya.
Pejabat Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Solo, Kusbani menambahkan, puluhan kios pasar darurat yang tergenang berada di blok AA, BB dan CC. Genangan air tersebut menyebabkan pedagang merugi karena tak sedikit barang dagangan di dalam kios yang tergenang air.
"Banyak barang dagangan yang basah, sekarang beberapa pedagang mencoba mengantisipasi dengan membawa pulang sebagian barang dagangan," pungkasnya. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca SelengkapnyaSelain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.
Baca SelengkapnyaBeberapa daerah di Kulon Progo kesulitan air bersih. Melalui program CSR, BRI berusaha membantu kesulitan mereka.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih melanda sejumlah daerah di Indonesia akibat dampak musim kemarau berkepanjangan.
Baca Selengkapnya