Pasar murah Ramadan ramai diserbu warga Banyuwangi
Merdeka.com - Selain Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP), Pemkab Banyuwangi juga menggelar pasar murah selama Ramadan. Belanja di sini, masyarakat lebih diuntungkan karena semua komoditas di jual lebih murah dari harga pasaran. Mulai dari sembako, kue kaleng, sirup, hingga pakaian jadi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banyuwangi Ketut Kencana, mengatakan fasilitasi pasar murah ini bekerja sama dengan sejumlah pasar modern, distributor, Badan Usaha Logistik (Bulog) Banyuwangi, PT Pertanian Negara Indonesia (Pertani) dan Asosiasi Kerajinan Kuliner Kaos, Asesoris dan Batik (AKRAB).
Semua pihak yang terlibat ini, lanjut Ken, sepakat menjual produknya dengan harga pabrik, yang dipastikan lebih murah dari harga toko atau pasar. Sebagai kompensasinya, pemkab memberikan bantuan BBM untuk mengganti transportasi mereka.
-
Siapa yang berbelanja di pasar? Pada Sabtu (3/8), Ussy Sulistiawaty memposting foto-fotonya saat berbelanja ke pasar di akun Instagramnya.
-
Bagaimana cara beli sembako di Banyuwangi? Para pembeli bisa kembali menukarkan kembali kemasan sembako yang telah dipakai untuk membeli produk yang sama di toko tersebut.
-
Dimana pasar yang ramai saat Lebaran? Pasar Tanah Abang selalu ramai dan jadi primadona warga. Suasana pasar terbesar di Asia Tenggara itu tampak penuh sesak oleh pengunjung yang sibuk memburu baju Lebaran.
-
Kenapa Sunan Gresik menjual sembako murah? Maulana Malik Ibrahim membuka toko kelontong di Desa Romo (3 kilometer sebelah barat Kota Gresik). Ia menjual barang dagangannya dengan harga murah untuk membantu masyarakat.
-
Siapa yang mendapat paket sembako dari Pertamina? Sebanyak 1.000 paket sembako murah disalurkan untuk masyarakat Kelurahan Rorotan.
-
Bagaimana cara warga mendapatkan beras murah? Di Grobogan, ratusan warga menyerbu operasi pasar beras murah oleh Disperindag Grobogan pada Minggu (26/2) pagi. Dalam waktu setengah jam, tiga ton beras murah dari Bulog habis terjual. Pembelian beras dibatasi hanya satu karung isi 5 kilogram setiap orang. Setelah membeli beras warga mencelupkan jarinya ke tinta.
"Tujuannya, agar masyarakat dapat menikmati harga murah dalam merayakan lebaran," ujar Ketut.
Pasar murah ini digelar mulai tanggal 29 Mei hingga 22 Juni 2017 di enam titik pada 6 kecamatan. Di awali dari halaman parkir kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banyuwangi, dilanjutkan berturut-turut di pasar Rogojampi, pasar Srono, pasar Muncar, RTH Genteng, dan Balai Kecamatan Wongsorejo.
"Di masing-masing titik tersebut, kami gelar selama tiga hari mulai pukul 09.00-15.00 WIB," terang dia.
Seperti yang terpantau pada pelaksanaan pasar murah di halaman parkir Disperindag beberapa waktu lalu. Sebagai komoditas yang paling diminati, harga sembako yang ditawarkan memang selisih.
Misalnya, salah satu toko modern menjual gula kemasan ‘Gulaku’ 750 gr seharga Rp. 11.000. Di waktu bersamaan, di tokonya mereka menjual produk yang sama dengan harga Rp. 11.300. Begitu juga dengan minyak goreng dan produk sembako lainnya.
"Ini karena setiap distributor memberlakukan harga promo . Namun demikian, harga promo ini tidak selalu sama di setiap titik. Tergantung promosi yang mereka berikan dan produk apa yang sedang mereka promosikan saat itu," urai Ketut.
Banyak warga yang memanfaatkan pasar murah tersebut untuk memenuhi kebutuhannya menjelang Lebaran. Salah satunya Utomo, seorang warga yang memborong sembako. Dia membeli 540 liter (50 karton) minyak goreng dan 180 kg (20 karton) gula kemasan ‘Gulaku’.
"Saya sudah survey ke sejumlah toko, ternyata di sini harga minyak dan gulanya lebih murah. Jadi saya langsung belanja banyak untuk diberikan ke Pondok Pesantren," kata Utomo (51).
Sama halnya dengan Utomo, Abdul Haris juga memanfaatkan pasar murah ini untuk berbelanja sembako. Dia membeli 540 liter (50 karton) minyak goreng, 250 kg (100 pack) beras kemasan 2,5 kg; dan 100 kg gula pasir.
"Karena lebih murah, jadi lebih hemat belanja di sini. Ini untuk bingkisan Hari Raya," ujar nya.
Untuk diketahui, tanggal 12-14 Juni, pasar murah digelar di RTH Maron, Genteng. Berikutnya, di balai Kecamatan Wongsorejo pada 15-17 Juni. Terakhir, akan kembali digelar di halaman parkir Kantor Disperindagtamb tanggal 19-22 Juni mendatang. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paket sembako yang terdiri dari gula, beras, minyak, terigu dijual dengan harga Rp100 ribu.
Baca SelengkapnyaRatusan warga di Lumajang, Jawa Timur rela berdesak-desakan demi mendapatkan sembako murah pada Sabtu (16/3) pagi.
Baca SelengkapnyaPemkot Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan menggelar Pasar Murah Ramadan.
Baca SelengkapnyaPasar pangan murah merupakan bagian dari program nasional Gerakan Pangan Murah (GPM)
Baca SelengkapnyaAntrean warga yang menyerbu Operasi Pasar Murah di kantor Kecamatan Pamulang membeludak.
Baca SelengkapnyaWarga berharap pasar beras murah itu lebih sering digelar
Baca SelengkapnyaAksi ini pun dilakukan dengan sasaran masyarakat kurang mampu.
Baca SelengkapnyaKeberadaan bazar sembako murah memberikan kesempatan warga mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau
Baca SelengkapnyaBuah ini selalu mewarnai momen Ramadan di Bumi Blambangan
Baca SelengkapnyaDalam sambutan Mas Adi menyampaikan setiap akhir tahun menyambut Natal dan tahun baru ada lonjakan harga atau inflasi.
Baca SelengkapnyaMereka bahkan sampai rela berdesakan saat mengantre untuk membeli beras di bawah harga pasaran itu.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia menerima pesanan 100 toples jajanan khas Blitar.
Baca Selengkapnya