Pasar Tradisional di Perbatasan RI-RDTL Terapkan Social & Physical Distancing

Merdeka.com - Upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19, tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Belu, melalui bidang pencegahan menerapkan Social Distancing dan Physical Distancing, terhadap para pedagang pasar tradisional Atambua, Senin (18/5).

Selain pemberlakuan social distancing dan physical distancing bagi para pedagang, petugas gabungan juga menertibkan semua kendaraan yang melintas, maupun terparkir di area pasar. Para pedagang dan pembeli diwajibkan menggunakan masker.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Aloysius M. Fahik, kepada wartawan menyampaikan, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memutus rantai penyebaran covid-19 di pasar. Pedagang dan pembeli harus diatur jarak dan wajib menggunakan masker.

Menurutnya, pemberlakuan jaga jarak bagi pedagang ini berlaku selama 12 jam dan akan diujicoba selama tujuh hari kedepan, untuk kemudian dievaluasi.

"Pemberlakuan jaga jarak bagi pedagang ini mulai pukul 06.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita. Setiap pukul 17.00 akan dilakukan pemberitahuan dan pengumuman untuk para pedagang membereskan barang dagangannya kembali ketempat semula," jelasnya.

Aloysius Fahik juga menegaskan bagi para pengusaha yang berada di areal Jl. Adam Malik, agar mendrop atau memasukan barang dagangannya setelah pukul 18.00 wita.

"Jl. Adam Malik mulai berfungsi normal pada pukul 18.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita, para pengusaha yang berada dalam areal tersebut dapat mendrop barang dagangannya, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan," katanya.

Menurutnya, pemberlakuan social distancing dan physical distancing bagi para penjual di area pasar ini hanya bersifat sementara, setelah covid-19 mereda, semua akan kembali berfungsi seperti semula.

"Setelah covid-19 mereda semua akan kembali berfungsi normal, akan tetapi untuk penataan kendaraan maupun arus lalu lintas, akan terus dilakukan penertiban baik terkait parkiran maupun kendaraan yang mencoba melawan arah dengan melanggar rambu–rambu lalu lintas," tegas Aloysius Fahik.

Pasiter Kodim 1605 Belu, Kapten (Inf) I Nyoman Suastika dalam kesempatan tersebut juga menambahkan, TNI dan Polri yang tergabung dalam tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Belu, melaksanakan kegiatan hari ini dengan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, dengan mewajibkan seluruh masyarakat bepergian menggunakan masker serta menjaga jarak fisik.

Lanjut Nyoman, hal ini diikuti dengan penempatan sejumlah personil dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan disejumlah titik, untuk melakukan penertiban serta dilakukan juga himbauan - himbauan yang akan dilaksanakan setiap hari, sehingga ada kesadaran dari masyarakat untuk bahu – membahu memutus rantai penyebaran covid-19.

Untuk diketahui, alih fungsi Jl. Adam Malik sebagai tempat jualan berlaku selama 12 jam, yakni dari pukul 06.00 wita hingga pukul 18.00 wita yang diujicobakan selama tujuh hari kedepan, untuk pemberlakuan social distancing dan physical distancing bagi para penjual di area pasar, serta menertibkan kendaraan di areal pasar yang cenderung menyebabkan kemacetan.