Pasca-Penyerangan KKB, Aktivitas Warga Beoga Papua Berangsur Normal
Merdeka.com - Warga Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, kini sudah kembali melakukan aktivitas secara normal pasca terjadi serangkaian aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di daerah mereka beberapa waktu lalu.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan selama tiga hari dirinya berkunjung ke Beoga dan melihat secara langsung kehidupan warga setempat mulai menggeliat kembali.
"Situasi terakhir di Beoga saat ini warga sudah mulai beraktivitas seperti sebelumnya. Kemarin kami melihat Mama-mama sudah banyak yang pergi berjualan di pasar. Masyarakat yang lain juga kembali melakukan aktivitas mereka seperti sedia kala," kata Kombes Iqbal yang baru kembali dari kunjungan ke Beoga, Selasa (20/4).
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang membangun kembali kehidupan setelah bencana? Kisah letusan Gunung Vesuvius tidak lagi hanya tentang pemusnahan, namun juga mencakup kisah mereka yang selamat dari letusan dan kemudian membangun kembali kehidupan mereka.
-
Apa perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia? Terdapat beberapa gambaran perubahan sosial dan buaya yang terjadi di Indonesia, mulai dari perpindahan masyarakat, gender, hingga pola konsumsi.
-
Apa yang dilakukan para perusuh di Ambon? Saat kerusuhan, para perusuh menjarah gudang senjata milik aparat di Tantui. Sebanyak 900 senapan, pistol dan granat hilang. Tak heran konflik di Ambon sangat berdarah. Senjata dari luar daerah dan luar negeri terus mengalir ke Ambon.
-
Apa saja yang dilakukan untuk membangun kerukunan di Kutai Timur? 'Karena program Kutai Timur sejak 2005 sampai sekarang itu ada satu program yang terus digulirkan dan itu menjadi andalan Kutai Timur yaitu Da’i Pembangunan dan Kerohaniawan pembangunan. 'Mereka ada dimana-mana, dalam kerangka membangun dan membersamai masyarakat dengan pesan-pesan keagamaan pada masing-masing agama,' kata Ardiansyah.
Tim Humas Satgas Nemangkawi secara khusus berkunjung ke Beoga untuk mendokumentasikan aktivitas warga setempat serta mewawancarai para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, guru, tenaga medis yang bertugas di daerah itu.
Kombes Iqbal menyebut saat ini aktivitas penerbangan ke Beoga dari Timika sudah kembali dimulai. Sebelumnya nyaris tidak ada maskapai penerbangan perintis yang berani terbang ke wilayah Beoga karena kondisi keamanan di sekitar bandara setempat belum terjamin setelah KKB melakukan serangkaian aksi kekerasan di wilayah pegunungan itu.
"Kemarin sudah ada tiga kali penerbangan ke Beoga," ujarnya.
Kombes Iqbal meluruskan pemberitaan yang menyebutkan puluhan warga non Papua yang selama ini bermukim di Beoga mengungsi ke luar dari wilayah itu karena takut dan khawatir terhadap keamanan diri mereka.
"Kalau bagi saya, mereka hanya mengamankan diri ke tempat keluarganya yang ada di Timika. Tidak semua mereka keluar dari Beoga, masih ada yang tetap tinggal di sana. Kami mewawancarai para guru dan tenaga perawat yang ada di Beoga," jelasnya.
Tim Humas Satgas Nemangkawi juga sempat meninjau bangunan sekolah, dan perumahan guru yang dibakar oleh KKB.
Kombes Iqbal menyebut terdapat dua lokasi sekitar Beoga yang fasilitas umumnya dibakar oleh KKB yaitu perumahan guru SMP Negeri 1 Beoga, gedung sekolah SMA Negeri 1 Beoga dan rumah kepala sekolah SMP Negeri 1 Beoga yang berada dekat ujung Bandara Beoga.
Sebelumnya KKB menembak mati dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga yaitu Oktovianus Rayo dan Yonathan Randen. Tidak itu saja, KKB juga membakar gedung sekolah, perumahan guru, bahkan dilaporkan juga melakukan tindak pelecehan kepada para gadis di wilayah itu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aparat keamanan menyatakan tidak ada warga yang mengungsi.
Baca SelengkapnyaKapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaKini saatnya semua masyarakat Papua untuk fokus pada kerja keras, kerja bersama untuk mengisi kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaAparat keamanan masih melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
Baca SelengkapnyaTNI mengungkapkan operasional bandara Bilorai, Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah masih belum normal usai penembakan KKB.
Baca SelengkapnyaSituasi semakin memanas saat beberapa kali tembakan terdengar dari pihak KKB di sekitar Kampung Eromaga.
Baca SelengkapnyaKKB menembak dua warga sipil, pada 9 April 2024 di kios jembatan Yesey Mersey, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua
Baca SelengkapnyaAparat TNI-Polri bertemu sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah daerah pasca-kerusuhan di Dogiyai, Papua. Pertemuan digelar di Polres Dogiya.
Baca SelengkapnyaKKB sebelumnya telah mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut.
Baca Selengkapnya