Pascagempa 6,1 SR, Pemkab Lebak tetapkan status tanggap darurat bencana
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menetapkan status tanggap darurat bencana sehubungan gempa tektonik berkekuatan 6,1 skala Richter (SR) yang merusak 1.269 rumah. Gempa yang terjadi pada Selasa (23/1) itu mengakibatkan seorang meninggal dunia.
"Penetapan tanggap darurat bencana alam hingga 14 hari ke depan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak Dede Jaelani di Lebak, seperti dilansir Antara, Rabu (24/1).
Pemerintah daerah kini memfokuskan penanganan pascabencana agar para korban gempa tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerawanan pangan, dan serangan penyakit menular.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Bagaimana cara meminimalisir dampak bencana gunung meletus? Dengan melakukan pemantauan yang intensif terhadap aktivitas gunung berapi, diperoleh informasi yang akurat mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada gunung berapi tersebut.
-
Apa tujuan utama mitigasi bencana? Tujuan mitigasi bencana adalah untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko, kerugian, dan penderitaan yang mungkin timbul akibat bencana.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
Saat ini, penyaluran bantuan bahan pokok juga kebutuhan lainnya terus didistribusikan ke lokasi-lokasi warga yang terdampak bencana alam.
Pusat gempa tektonik dengan koordinat 7,21 LS dan 105, 91 BT atau tepatnya 81 KM arah barat Lebak dengan kedalaman 10 km cukup kuat dengan kekuatan 6,1 SR sehingga menimbulkan kerusakan 1.269 rumah.
Kerusakan juga menimpa sebanyak enam unit bangunan sekolah, enam unit tempat ibadah, satu unit Puskesmas dan satu unit kantor kecamatan.
"Kami mengutamakan penanganan warga korban gempa dengan menyalurkan bantuan bahan pokok agar tidak menimbulkan kerawanan pangan," katanya.
Untuk penanganan bencana gempa itu, pihaknya memerintahkan satuan kerja perangkat daerah setempat agar membantu perbaikan infrastruktur jalan dan sarana umum.
Selain itu, juga mendirikan posko-posko kesehatan sehingga tidak menimbulkan penyakit menular.
Sebab, penanganan kebencanaan harus bergerak cepat agar tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami akan bekerja keras melalui tanggap darurat bisa ditangani pascabencana dengan baik," katanya.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengatakan saat ini jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan tercatat 1.269 rumah terdiri dari rusak berat sebanyak 146 unit dan rusak ringan 1.123 unit.
Mereka warga yang rumahnya mengalami kerusakan tersebar di 17 kecamatan antara lain Wanasalam 63 unit, Bayah 142 unit, Panggarangan 92 unit, Cilograng 149 unit, Lebak Gedong 66 unit, Cimarga 5 unit, dan Sajira 1 unit.
Begitu juga di Kecamatan Cirenten 17 unit, Cihara 5 unit, Bojongmanik 15 unit, Cijaku 23 unit, Cigemblong 9 unit, Malingping 549 unit, Cileles 1 unit dan Muncang 10 unit.
"Kami menerjunkan relawan untuk membantu para korban gempa agar kehidupan mereka tidak menimbulkan penderitaan," katanya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaPemprov NTT telah menyalurkan beras bantuan sebanyak 5 ton.
Baca SelengkapnyaPenetapan status dilakukan satu hingga dua minggu, karena dampak gempa di Kabupaten Batang sudah ada sekitar 49 rumah rusak.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaBMKG mewajibkan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batan gunakan rumah tahan gempa
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaBencana kelaparan di Papua Tengah membuat enam orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaGempa di Sumedang berdampak pada terowongan kembar yang berada di Tol Cisumdawu.
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaGempabumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang daratan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7)
Baca Selengkapnya