Pascarentetan teror, Presiden Jokowi minta tokoh agama & umat tidak mudah terpancing
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima tokoh lintas agama pada Rabu (16/5) siang di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan dilakukan selama kurang lebih satu jam.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasarudin Umar, yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, Jokowi meminta kepada tokoh agama agar memberikan pemahaman benar kepada umatnya.
"Beliau (Jokowi) meminta supaya mari kita memberikan wawasan yang lebih luas kepada umatnya masing-masing," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang menyampaikan amanat? Pada kesempatan pagi hari ini, izinkan saya untuk memberikan amanat pembina upacara dengan mengambil tema motivasi belajar bagi para siswa siswi di sekolah.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
Menurut Umar, Jokowi meyakini pemahaman agama yang luas akan berdampak baik pada perilaku seseorang. Semakin dalam ilmu agamanya, semakin arif dan bijaksana sikapnya.
Jokowi, kata Umar, juga meminta tokoh agama dan umatnya tidak mudah terpancing kejadian beberapa hari terakhir. Misalnya aksi bom bunuh diri yang dilakukan terduga teroris di tiga Gereja di Surabaya. Tokoh agama harus bisa membentengi dirinya dengan kearifan dan kebijaksanaan.
"Kalau kita larut dengan pancingan-pancingan seperti ini, itu artinya kan kita ikut jadi orang tidak matang. Jangan kita terpengaruh dengan pancingan. Kalau orang gampang terpancing itu pertanda belum matang spiritualnya," kata dia.
Selain itu, Jokowi juga meminta kepada tokoh agama untuk merawat keragaman yang ada. Jokowi menginginkan perbedaan tetap dijaga demi keutuhan bangsa.
"Jangan sampai kita menodai sejarah bangsa dengan cara melakukan hal-hal yang tidak terpuji," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaMengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaNusron mengingatkan, sifat sombong harus dihindari oleh pemimpin bangsa ini.
Baca SelengkapnyaUcapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.
Baca SelengkapnyaDiselenggarakannya muktamar sufi di Indonesia bukti bahwa Islam Indonesia ini bukanlah pinggiran.
Baca SelengkapnyaMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyinggung calon pemimpin pernah memperalat agama demi kepentingan politik.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, masjid harus menjadi tempat mempersatukam keberagaman Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya