Pasien difteri di Medan bertambah jadi 3 orang
Merdeka.com - Pasien suspect difteri yang dirawat di RSUP H Adam Malik Medan bertambah satu orang lagi. Total penderita yang kini dirawat di ruang khusus infeksius berjumlah tiga orang.
"Pasien ketiga berinisial MRH (7), berjenis kelamin laki-laki, warga Medan, masuk melalui IGD, Kamis (14/12) sekitar pukul 23.07 WIB. Pasien ini rujukan dari RS Columbia Asia Medan," kata Masahadat Ginting, Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik Medan, Jumat (15/12) sore.
Pasien ini diketahui menderita demam pada Selasa (12/12). Dia sempat rawat jalan di RS Columbia Asia, dokter merujuknya ke RSUP H Adam Malik.
-
Apa itu difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Siapa saja yang bisa terkena difteri? Meskipun difteri tidak terlalu berbahaya, namun penyakit ini termasuk penyakit menular sehingga bisa menginfeksi siapa saja yang berada di sekitar penderita atau lingkungan yang sedang mengalami banyak kasus difteri.
-
Bagaimana cara mencegah difteri? Cara mencegah difteri yang paling efektif adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksin difteri biasanya diberikan bersamaan dengan vaksin tetanus dan batuk rejan dalam imunisasi DPT.
-
Apa penyebab penyakit difteri? Difteri adalah penyakit menular yang terjadi karena bakteri C. diphtheriae. Racun yang dihasilkan bakteri ini yang menyebabkan orang menjadi sangat sakit.
-
Bagaimana cara mencegah penularan difteri? Cara mencegah penularan difteri adalah solusi terbaik untuk terhindar dari penyakit ini. Berikut beberapa cara mencegah penularan difteri: Melakukan imunisasi difteri lengkap sesuai dengan usia. Imunisasi difteri dapat dilakukan setiap 10 tahun sekali atau sesuai dengan anjuran dokter.Mencuci tangan dengan sabun cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas yang memungkinkan kontak dengan orang lain atau benda-benda yang terkontaminasi.Membersihkan rumah secara rutin terutama pada ruangan dan tempat tidur. Gunakan lap basah atau handuk bersih untuk membersihkan permukaan yang kotor atau berdebu. Menghindari kontak langsung dengan orang yang sakit atau memiliki gejala difteri. Jika harus bersentuhan dengan orang tersebut, gunakan masker atau sarung tangan untuk melindungi diri sendiri.Menjaga kebersihan mulut dan gigi. Gigi kering dapat menyebabkan luka borok pada kulit yang mudah terinfeksi bakteri penyebab difteri.Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah dehidrasi.
Dengan masuknya MRH, sudah tiga pasien suspect difteri yang dirawat di RSUP H Adam Malik. Sebelumnya, ada 2 pasien yang lebih dulu dirawat yakni SM (12) warga Dolok Sanggul, Humbahas, dan NM (15) warga Asahan.
Seperti SM dan NM, MRH juga telah mendapat sejumlah tindakan medis, seperti antibiotik, terapi cairan, serta pengambilan swab pertama, kedua dan ketiga. Ketiga pasien ini juga sudah diberikan Anti Difteri Serum (ADS) dari Dinas Kesehatan Sumut.
"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan swab dari laboratorium Kemenkes RI selama 4 hingga 7 hari terhitung sejak dikirim," jelasnya. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaDifteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca Selengkapnya