Pasien Kasus 6 dan 14 Positif Corona, Sembuh Tanpa Obat Khusus
Merdeka.com - Pemerintah telah mengumumkan 2 warga negara Indonesia yang sempat positif terinfeksi virus Corona akhirnya dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan hasilnya negatif. Dua pasien tersebut kini masih berada di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan.
Direktur Utama RSUP Persahabatan, Rita Rogayah menuturkan dua pasien yang disebut kasus 6 dan 14 masih terus dipantau tim medis. Jika hasil pemeriksaan kembali menunjukan hasil yang sama yakni negatif, maka keduanya diperbolehkan pulang.
"Gejalanya sudah membaik, kalau hasil dari Litbang negatif maka pasien ini bisa kita nyatakan sembuh dan pulang. Jadi kita nunggu mudah-mudahan cepat, karena spesimennya sudah di Litbang, sudah dikirim. kami tinggal menunggu hasilnya," kata Rita, Rabu (11/3).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara merawat pasien flu Singapura? Langkah utama dalam mencegah penularan HFMD adalah mengisolasi pasien dari anggota keluarga lainnya. 'Penularannya bisa lewat kontak langsung dan tidak langsung, jadi kalau ada yang kena HFMD yang harus dilakukan ialah diisolasi,' jelas Prof. Edi.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
Rita menjelaskan, selama ini kasus 6 dan 14 dirawat tanpa diberi obat khusus. Tim dokter hanya memberikan obat sesuai keluhan yang dirasakan pasien. Misalnya, pasien 6 mengalami demam, maka tim dokter yang merawat akan memberikan obat untuk menurunkan demam. Selain pemberian obat, tim juga melakukan terapi kepada seluruh pasien positif.
Rita kembali menegaskan bahwa penanganan pasien positif yang dilakukan pihak RSUP Persahabatan sesuai dengan standar yang ada. Cepat lambatnya proses pemulihan sangat tergantung dari kondisi pasien.
"Bagaimana pasien A lebih cepat negatifnya, sedangkan pasien B lebih lama? Itu tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing," kata dia.
Penanganan Pasien Corona
Soal penanganan pasien positif sudah pernah dijelaskan oleh dokter paru-paru RSUPP Prasenohadi, yang mengatakan bahwa tidak ada pemberian obat apapun terhadap PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Sebab, kata Praseno, hingga saat ini belum ada obat khusus untuk virus Corona. Adapun obat yang diberikan dokter tergantung dari gejala pasien.
"Tidak ada (pemberian obat), kecuali ada kelainan. Misalnya kena influenza, ada obatnya enggak antivirus? Enggak ada kan, jadi obatnya disuruh makan, istirahat. Makanya kenapa dipantaunya dua minggu, karena memang masa inkubasinya dua minggu," kata Praseno, Rabu (4/3).
Dia menuturkan, jika selama proses pengawasan pasien negatif Corona, rumah sakit akan memindahkan ruangan pasien dari ruang isolasi ke ruang rawat inap. Namun, jika keadaan memburuk, perlu ada pemeriksaan lebih lanjut sumber utama yang menyebabkan kondisi pasien menurun.
"Kalau dia ada gejala demam, (demamnya) harus diobati," tandasnya.
Dia juga menjelaskan demam, batuk, dan pilek menjadi gejala umum terhadap adanya paparan virus ataupun bakteri yang menyerang pernafasan. Sehingga, imbuh Praseno, wajar adanya jika saat ini seluruh fasilitas umum terdapat alat mengukur suhu.
"Karena umumnya datang dengan batuk, pilek. Karena gejalanya umum," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes menelusuri kontak erat enam pasien terkonfirmasi pneumonia misterius.
Baca SelengkapnyaNamun, penemuan pneumonia merupakan kasus lama yang terjadi pada Oktober dan November
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaSementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca Selengkapnya