Pasien Luka Bakar Serius Akibat Erupsi Semeru Perlu Ditangani Dokter Khusus
Merdeka.com - Dokter spesialis kulit Arini Astasari Widodo mengemukakan pasien dengan luka bakar serius seperti yang dialami korban peristiwa erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, membutuhkan penanganan tenaga kesehatan berkompetensi khusus.
"Luka bakar serius seperti luka bakar derajat tiga dengan area luka yang luas, membutuhkan rawat inap di rumah sakit dan kadang dokter yang menangani membutuhkan kompetensi yang khusus," kata Arini Astasari Widodo dilansir Antara, di Jakarta, Senin (6/12).
Dokter lulusan Universitas Indonesia yang kini bergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (Perdoski) itu membagi kriteria luka bakar bagi pasien rawat inap dari pertimbangan luas luka.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
"Pada pasien dewasa lebih dari 15 persen sedangkan pada anak lebih dari 10 persen. Saat mengevaluasi luka bakar, dokter melihat dua faktor, seberapa dalam luka bakar dan ukuran luka bakar yang diukur dengan persen total luas permukaan tubuh," katanya.
Penanganan terhadap luka bakar yang serius, kata Arini, membutuhkan rumah sakit yang memiliki unit luka bakar, biasanya dikepalai oleh seorang dokter bedah plastik.
Ia mengatakan umumnya kasus kedaruratan dengan derajat berat yang mengancam nyawa, melibatkan dokter anestesi untuk mengatasi kegawatdaruratannya terlebih dahulu.
"Mengobati rasa sakit pada orang tersebut adalah kuncinya. Kontrol nyeri yang tidak memadai dapat mengganggu perawatan pada luka bakar," katanya.
Langkah selanjutnya adalah memeriksa luka untuk tanda-tanda infeksi dan masalah jangka panjang lainnya, seperti jaringan parut dan pengencangan kulit di atas sendi dan otot yang membuat sulit sulit untuk bergerak.
Dosen di Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) itu mengatakan pasien dengan luka bakar sering kali mengalami gangguan metabolik, infeksi dan tidak menutup kemungkinan ada gangguan pada organ lain, sehingga membutuhkan dokter spesialis khusus seperti penyakit dalam atau spesialis lainnya bergantung kasus.
Arini menambahkan obat-obatan yang digunakan untuk pemulihan luka bakar di antaranya agen topikal yang umum digunakan termasuk salep antimikroba topikal, silver sulfadiazin, bismuth-impregnated petroleum gauze, mafenida, dan klorheksidin.
Agen lain seperti madu, povidone-iodine, lebih jarang digunakan. Kombinasi antimikroba dengan agen antijamur topikal juga menunjukkan beberapa manfaat untuk pengobatan luka bakar lokal, kata Arini.
"Salep antimikroba topikal sebagai obat tunggal atau kombinasi, biasanya digunakan untuk luka bakar superfisial (derajat 1)," katanya.
Secara terpisah Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB Abdul Muhari melaporkan jumlah korban luka yang kini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit Kabupaten Lumajang akibat luka berjumlah 56 orang. "Mayoritas mengalami luka bakar," katanya.
Menurut Abdul luka bakar itu terjadi akibat terpapar guguran awan panas saat peristiwa erupsi Semeru berlangsung.
"Sampai dengan Senin (6/12) pukul 20.15 WIB, 22 jiwa dilaporkan meninggal, 22 lainnya hilang dan 56 terluka," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Update Kasus Kebakaran Gudang Elpiji di Bali, Korban Tewas Bertambah 2
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang buka suara terkait meninggalnya pasien anak atas nama inisial AR (11) di RSUP M Djamil Padang.
Baca SelengkapnyaPara bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaBerikut panduan tentang apa yang perlu dilakukan ketika menghadapi situasi luka bakar.
Baca SelengkapnyaPasien meninggal dunia di RSUP Prof Ngoerah total 12 orang dan satu pasien meninggal di RSUD Wangaya.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu dianggap kejadian luar biasa karena korban meninggal dunia mencapai belasan orang.
Baca SelengkapnyaKorban masuk di UGD pada Sabtu (8/6) sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika itu, kondisi luka bakarnya cukup berat.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaKebanyakan pasien berusia lanjut. Baik pria maupun wanita. Mereka sementara menempati area halaman depan.
Baca Selengkapnya