Pasca-ledakan, Gereja Oikumene dijaga ketat polisi bersenjata
Merdeka.com - Aparat satuan Brimob dari Polda Kalimantan Timur menjaga Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo, pasca-peledakan bom oleh terduga Johanda (33), Minggu (13/11) pagi kemarin. Pengamanan dilakukan dengan senjata lengkap, hingga selesai proses olah TKP oleh Puslabfor Polri.
Pengamanan dilakukan pascakejadian ledakan bom. Rencananya, hari ini, pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Polri dari Surabaya, mendatangi lokasi ledakan untuk melakukan olah TKP.
"Ya, rencana hari ini ada Puslabfor. Kita amankan lokasi sampai selesai," kata salah seorang personel Brimob kepada merdeka.com di lokasi, Senin (14/11) siang.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
Pantauan merdeka.com di lokasi, terdapat 2-4 petugas Brimob bersenjata berada di depan pintu masuk gereja. Pun demikian, dengan penjagaan di depan gerbang masuk gereja, dijaga oleh Brimob.
Terlihat motor terduga pelaku peledakan bom, Johanda, bernomor polisi H 2372 PE masih terparkir. Motor itu adalah motor yang digunakan Johanda, saat masuk ke dalam halaman gereja sambil membawa tas.
Wakapolsekta Samarinda Seberang AKP Achmad Jupi, juga memastikan pengamanan lokasi ledakan, hingga nanti penyelidikan di lokasi selesai.
"Ya, pengamanan dari habis kejadian, anggota di sini untuk mengamankan dan menutup akses bagi yang tidak berkepentingan. Ditempatkan personel Brimob, Polsekta Samarinda Seberang dan juga TNI," jelas Jupi.
Masih di lokasi, meski gereja dikelilingi garis batas polisi, tidak sedikit warga silih berganti berfoto bersama dengan latar belakang gereja. Mereka ingin melihat lebih dekat, lokasi dan kondisi gereja pascaledakan bom.
"Saya dari Tenggarong, ramai di tv, di berita internet. Ternyata ini gerejanya. Kasihan juga, korbannya anak-anak," kata Ediansyah (37).
Diketahui, bom berjenis low eksplosive diduga bom buku, meledak sekira pukul 10.00 WITA, Minggu (13/11) pagi kemarin, di halaman gereja Oikumene, Samarinda. Di dalam gereja, jemaat usai melakukan ibadah Minggu.
Akibat ledakan, 5 korban menderita luka-luka, dan seorang anak di antaranya, Intan Marbun (2,5) meninggal dunia pagi tadi akibat luka bakar 78 persen. Setelah menangkap Johanda sebagai pelaku peledakan, Densus 88 terus mengejar jaringan lainnya.
Sementara Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safaruddin memastikan, perbuatan pelaku adalah perbuatan seorang teroris.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian siap membantu TNI untuk mengamankan sisa proyektil peluru yang terlempar akibat ledakan Gudang Kodam Jaya di Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaDua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan bahwa di sekitar lokasi gudang peluru yang meledak, sudah aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi.
Baca SelengkapnyaMulanya muncul asap dan percikan api di gudang nomor enam yang berisi amunisi kedaluwarsa.
Baca SelengkapnyaUsut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim
Baca SelengkapnyaPertamina Pastikan Tak Ada Gangguan SPBU di Dekat Lokasi Ledakan Gudang Peluru
Baca SelengkapnyaPanglima TNI mengatakan, ada 65 ton amunisi kedaluwarsa di gudang amunisi milik Kodam Jaya yang meledak hingga menyabkan kebakaran.
Baca SelengkapnyaGudang itu rencananya akan dipindah jauh dari pemukiman seusai insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar gudang amunisi terlihat bergiliran masuk terbatas untuk mengambil barang berharga mereka dari rumah.
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca SelengkapnyaGudang yang meledak itu diketahuinya terletak di dalam kompleks Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim.
Baca Selengkapnya