Pastikan video guru pukul murid bukan di Pangkalpinang, ini temuan polisi
Merdeka.com - Video seorang guru yang memukuli siswanya viral di media sosial. Diduga peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di sebuah SMP Pangkalpinang. Namun hal itu dibantah oleh Polres Pangkalpinang berdasarkan temuan-temuan dari hasil investigasi petugasnya.
"Hasil lidik dan pulbaket Satuan Intelkam polres Pangkalpinang. Dapat dijelaskan sebagai berikut, video yang menjadi viral di medsos tentang guru pukul murid bukan terjadi di Pangkalpinang-Babel. Melainkan kejadiannya di luar Pangkalpinang-Babel," kata Kasat Intelkam Polres Pangkalpinang, AKP M Adi Putra SH MH di Pangkalpinang, Senin (6/11).
Adi menilai, video tersebut dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk melakukan provokasi di Pangkalpinang dengan disambung-sambungkan berita kejadian di video tersebut dengan kejadian pemukulan guru terhadap muridnya di SMP N 10 Pangkalpinang di bulan oktober 2017 yang lalu. Seolah-oleh, lanjut Adi, apa yang ada di video tersebut merupakan kejadian yang ada di SMP N 10 Pangkalpinang.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Apa yang terjadi di video tersebut? Dalam video tersebut, pasukan Israel menembak mati empat warga sipil Palestina menggunakan drone. Empat warga sipil dipastikan tidak bersenjata dan ditembak saat sedang berjalan di sebuah tempat.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Video tersebut di posting pertama kali oleh akun FB atas nama @itam.fery. Padahal kejadian yang ada di video tidak ada hubungannya dengan kejadian yang ada di SMP N 10 Pangkalpinang tersebut dan kejadian di SMP N 10 Pangkalpinang juga tidak seheboh apa yang diberitakan dan berita yang tersebar di medsos cenderung berlebihan," jelas Adi.
"Bahkan kejadian di SMP N 10 Pangkalpinang tersebut sudah diselesaikan dengan perdamaian secara kekeluargaan oleh pihak sekolah/Diknas kota Pangkalpinang dan orangtua murid serta murid yang bersangkutan tidak mempermasalahkannya lagi," tambah dia.
Menurut Adi, kronologi kejadian di SMP N 10 Pangkalpinang tersebut juga bukan di dalam kelas tetapi di luar kelas dimana awalnya murid/korban yang sedang berada di luar kelas memanggil nama guru yang sedang mengajar di dalam kelas.
"Kemudian guru tersebut mengejar murid/korban terjadilah pemukulan namun tidak melakukan penganiayaan berat seperti apa berita yang tersebar di medsos. Dan korbannya kejadian di SMP N 10 Pangkalpinang hanya 1 murid sedangkan di video tersebut korbannya/muridnya ada 2 sehingga sangat berbeda," kata dia.
Dari hasil penyelidikan polisi ini perbandingan antara peristiwa SMP N 10 dengan video yang viral di medsos:
1. Di video yang ada, lantai tehel/keramiknya di kelas korban ada yang pecah. Sedangkan di TKP kelas korban SMP N 10 Pangkalpinang tidak ada lantai tehel/keramiknya yang pecah.
2. Di video yang ada, kursi depan kiri depan guru diduduki anak lelaki sebagai korban. Sedangkan di TKP SMP N 10 Pangkalpinang diduduki sejak dulu oleh dua anak murid perempuan.
3. Di video yang ada, papan tulisnya bingkainya coklat muda kayu. Sedangkan di TKP SMP N 10 Pangkalpinang papan tulis bingkainya hitam.
4. Di video yang ada, depan papan tulis lantai tehelnya/keramiknya datar. Sedangkan di TKP SMP N 10 Pangkalpinang lantai tehelnya/keramiknya ada tingkatan seperti panggung untuk guru berdiri.
5. Di video yang ada, guru lebih pendek kecil ukuran tinggi badannya dari pada murid/korban. Artinya murid lebih tinggi. Sedangkan di TKP SMP N 10 Pangkalpinang guru lebih tinggi ukuran badannya dari pada muridnya. Guru tinggi 162 cm. Murid tinggi 150 cm.
6. Murid/korban dari SMP N 10 Pangkalpinang atas nama Rama Herianto Putra yang saat kejadian tersebut
sudah menyatakan bahwa apa yang di video yang beredar menjadi viral bukan kejadian di SMP N 10 Pangkalpinang dan korban murid di video tersebut bukan dirinya dan guru di video tersebut bukan gurunya pak Ma'in.
7. Pihak sekolah SMP N 10 Pangkalpinang sudah mengeluarkan surat resmi yang menyatakan bahwa kejadian di video tersebut bukan kejadian di SMP N 10 Pangkalpinang. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca SelengkapnyaWarga yang kumpul di depan rumah menyorakinya dengan kata-kata kasar.
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban sudah meminta maaf dan menangis, tetapi tidak diindahkan pelaku.
Baca SelengkapnyaGuru pemeran pria dalam video mesum tersebut telah ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaKapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon dari staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri.
Baca SelengkapnyaKini, guru dalam video tersebut sudah dinonaktifkan sebagai pengajar dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPemeran dan perekam berteman baik kendati berbeda sekolah.
Baca SelengkapnyaKepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.
Baca SelengkapnyaPj Wali Kota Prabumulih Elman menyesalkan tindakan guru yang ingin mempermalukan siswa yang tidak berinfak.
Baca Selengkapnya