Pasukan Garuda selamatkan nyawa staf PBB di Kongo
Merdeka.com - Di sela-sela tugasnya menjaga keamanan, Pasukan Garuda juga mencatatkan sebuah prestasi bagi pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tim Kesehatan Indonesia Level-1 Hospital Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-M/Monusco berhasil menyelamatkan nyawa Nasional PBB asal Kongo.Tim Evakuasi Medis Udara Indonesia berada di bawah koordinator Letnan Satu Dr Kirby Saputra menerima rujukan atas indikasi sakit berat yang diderita oleh salah seorang staf lokal Perserikatan Bangsa Bangsa di Kota Dungu, Republik Demokratik Kongo. Kondisi staf tersebut tidak dimungkinkan bertahan dalam perawatan di Kota Dungu, karena keterbatasan instrument dan bekal medis yang ada.
Atas keputusan bersama dengan Dr Lucio Victor selaku Koordinator Medis Lapangan PBB asal Amerika dan Letnan Kolonel Farhad Komandan Wing Satgas Angkatan Udara Bangladesh di Kota Dungu, memutuskan untuk menerbangkan Staf PBB tersebut di bawah pantauan ketat Tim Medis Indonesia Konga XX-M/Monuscoa.Helikopter MI-27 Bangladesh yang dalam tempo singkat menjadi ambulans udara, terbang dengan didampingi oleh perawat udara asal Indonesia Sersan Satu Ahmad Faisal, berhasil membawa Staf PBB tersebut dengan selamat ke Rumah Sakit PBB Tingkat 2 di Kota Bunia. Kondisi Staf PBB asal Kongo tersebut, sampai saat ini terpantau baik.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Kapan orang perlu dibawa ke rumah sakit? Bila orang tersebut mengalami denyut jantung cepat, suhu badan meningkat, dan sesak napas, segeralah bawa ke rumah sakit terdekat dengan fasilitas medis lengkap, termasuk dokter spesialis penyakit dalam, dokter jiwa, dan dokter anestesi.
-
Apa yang dialami AN saat menuju puskesmas? AN awalnya mengeluhkan sakit perut karena hendak melahirkan, Minggu (21/1). Ia pun dibawa suaminya dari kampungnya di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menuju puskesmas. Dalam perjalanan, sakit perut AN karena kontraksi semakin menjadi.
-
Mengapa evakuasi WNI dilakukan melalui jalur darat? Proses evakuasi pertama WNI dari Lebanon dilakukan melalui jalur darat dan difokuskan kepada mereka yang memang ingin dievakuasi.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
Atas keberhasilan tersebut, tim yang bertugas melaksanakan evakuasi terhadap staf tersebut mendapatkan apresiasi dari Komandan Satgas Konga XX-M/Monusco Letnan Kolonel Sriyanto. Sebab, Tim Rumah Sakit Level 1 Indonesia di bawah PBB mampu memberikan kontribusi dalam melaksanakan tugas evakuasi medis udara dengan sempurna.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan bom di depan mata, mau tak mau mereka harus segera mengangkut korban dari lokasi.
Baca SelengkapnyaLettu GDW diduga sedang sakit dan dalam pengawasan saat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaTombol panik terakhir kali digunakan pada tahun 1989.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaAkhirnya Dibolehkan Masuk oleh Militer Israel, Tim Dokter PBB Kaget dengan Yang Mereka Temukan di RS Nasser Gaza
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaKapendam Jaya Kolonel Inf Herbert menjelaskan kondisi Lettu GDW saat kecelakaan terjadi
Baca SelengkapnyaKorban tewas dan luka terus berdatangan. Lorong-lorong rumah sakit ini dipenuhi kekacauan.
Baca SelengkapnyaMeski akhirnya jemaah tersebut meninggal dunia, salah satu keluarga jemaah tetap berterima kasih atas perjuangan mereka.
Baca SelengkapnyaPropam meminta keterangan dari rumah sakit terkait penyakit yang dialami GDW.
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca Selengkapnya