Pasutri di Pelalawan Disiksa karena Dituduh Menyantet, Suami Kabur dan Istri Tewas
Merdeka.com - Sepasang suami istri (pasutri) yang bekerja di perkebunan kepala sawit, Kabupaten Pelalawan, Riau, Anugrah Daeli (35) dan Yuliana Hia (27) dituduh tetangganya sebagai dukun santet. Keduanya disiksa sampai sang istri meninggal dunia.
Anugrah selamat dengan sejumlah luka. Dia berhasil kabur dari sekapan.
Aksi kejam itu dilakukan 9 tetangga mereka. Tujuh di antaranya pria, yang sama-sama bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit, dan 2 orang wanita. Mereka sudah ditangkap polisi.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
"Para pelaku yaitu laki-laki berinisial MH (35), JH (22), OW (40), IL (34), BN (52), BH (36), dan JZ (45). Kemudian dua orang wanita berinisial SG (34), dan WM (28)," ujar Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko kepada merdeka.com, Selasa (3/8).
Para pelaku menyiksa Anugrah dan Yuliana pada Jumat (23/7) hingga Sabtu (24/7) sore sekitar pukul 15.00 WIB. Keduanya sempat disekap di salah satu kamp perusahaan di Desa Petodaan, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.
"Kedua korban ini dituduh dukun santet, padahal bukan," tegas Indra.
Tuduhan itu berawal saat beberapa penghuni kamp mengalami sakit tidak biasa. Mereka menduga telah menjadi korban guna-guna.
Para pelaku menuduh Anugrah dan Yuliana sebagai pelaku guna-guna. Pelaku berinisial MH memprovokasi pelaku lainnya. Dia menyuruh mereka mengikat pasutri itu dengan tali jemuran.
Dengan perintah MH, 8 pelaku lainnya langsung mengikat Anugrah dan Yuliana. Awalnya Anugrah diikat tangan dan kakinya di tiang yang berada di kamp itu. Sementara itu Yuliana diikat di tempat tidur.
Setelah diikat, para pelaku langsung menganiaya pasutri itu dengan besi yang sudah dipanaskan dan kayu yang sudah dibakar. Mereka menyundut sekujur tubuh korban sampai kulit mereka melepuh.
Setelah disiksa sejak Jumat (23/7) sampai Sabtu (24/7). Anugrah melarikan diri pada Minggu (25/7). Dia menemui saudaranya di Pangkalan Kerinci, lalu dilarikan ke rumah sakit. Pihak keluarga langsung membuat laporan di Polres Pelalawan.
Sementara itu, para pelaku sempat mencari-cari Anugrah, namun tidak ketemu. Mereka akhirnya mengikat Yuliana di pohon akasia sampai meninggal dunia. Perempuan itu kemudian dikuburkan di hutan, sekitar 1 kilometer dari kamp.
Tim Satreskrim Polres Pelalawan langsung melakukan penyelidikan setelah mendapat laporan dari keluarga korban. Mereka mencari para pelaku.
"Awalnya kita berkoordinasi dengan kepala kontraktor para pelaku, dan membuat skenario seolah-olah kepala kontraktor mau memediasi para pelaku dengan keluarga korban," jelas Indra.
Selanjutnya kepala kontraktor langsung membuat pertemuan di Pangkalan Kerinci dengan para pelaku. "Setelah para pelaku dibawa keluar kamp, langsung kita lakukan penangkapan, sekitar 7 jam diinterogasi barulah salah seorang akhirnya mengaku, setelah dia mengetahui bahwa korban masih hidup dan sudah melapor ke polisi," ucapnya.
Saat ini para pelaku sudah ditahan di Mapolres Pelalawan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus seorang suami yang tega membunuh istrinya di Kabupaten Pidie, Aceh, dilatar belakangi motif cemburu.
Baca SelengkapnyaNasib malang menimpa wanita inisial DZ (31) di Kecamatan Langgam, Pelalawan, Riau. Dia diperkosa mertuanya UH (46) saat sedang terbaring sakit di kamarnya.
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan dilaporkan terjadi ketika korban pulang kerja dari kantornya Dispora NTT. Wanita itu langsung dianiaya secara brutal begitu turun dari motor ojek.
Baca SelengkapnyaPotongan video korban beredar luas di media sosial, salah satunya akun Instagram @ogankomeringilir.info.
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaCandaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah menggali motif FA tega menghabisi nyawa istrinya
Baca SelengkapnyaPelaku diinterogasi dan mengakui perbuatannya, sementara korban dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai perbuatan ketiga terdakwa sadis dan biadab. Karena itulah jaksa mempertimbangkan hal yang memberatkan bagi mereka.
Baca Selengkapnya