Pasutri di Sukabumi keracunan usai santap jamur dari kebun
Merdeka.com - Pasangan suami istri warga Kampung Bojongkoneng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak, karena keracunan jamur yang dikonsumsinya pada Sabtu, (9/7) pagi. Informasi yang dihimpun, korban diketahui bernama Suryadi (26) dan Nuraenai (21) warga RT 01 RW 03 Kecamatan Cibadak.
Jamur tersebut ditemukan oleh Suryadi tidak jauh dari rumahnya pada Jumat, (8/7) dan disimpan di kulkas yang kemudian dimasak pada Sabtu pagi. Namun, usai mengonsumsi jamur tersebut keduanya tiba-tiba pusing dan muntah-muntah.
"Jamur itu, saya jadikan makanan untuk sarapan di pagi hari, tapi tidak lama usai mengonsumsi jamur liar tersebut saya dan suami saya tiba-tiba pusing dan sempat muntah serta dibantu oleh tetangga untuk dirujuk ke rumah sakit," kata Nuraeni di Sukabumi.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana korban keracunan dirawat? Para korban keracunan massal tersebut saat ini sudah menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Mal, Rumah Sakit Kasih Bunda, dan juga ke RSHS Bandung.
-
Siapa yang merawat suami koma? Sun Hongxia, berasal dari Provinsi Anhui, di Timur China, menolak untuk menyerah pada suaminya yang terkena serangan jantung dan jatuh pingsan pada 2014.
-
Di mana kasus DBD di Jakarta dirawat? Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tercatat di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. Setidaknya, ada 14 orang pasien yang masih dirawat karena DBD di RSUD Taman Sari.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Kapan seseorang perlu segera ke rumah sakit? Dalam situasi hipoglikemia yang parah hingga menyebabkan kehilangan kesadaran, sangat penting untuk segera mendapatkan bantuan medis.
Hingga kini keduanya masih mendapatkan perawatan dari medis dan mengharuskan menjalani rawat ini karena kondisi tubuhnya yang lemah akibat terlalu banyak kehilangan cairan tubuh.
Sementara, dokter IGD RSUD Sekarwangi Cibadak, Meviraf Benny mengatakan, kondisi kedua korban yang diduga keracunan jamur tersebut sudah berangsur membaik namun masih terus dipantau kesehatannya.
"Kami masih menunggu hasil observasi untuk tindakan lebih lanjut. Dilihat dari gejalanya pasutri ini memang keracunan makanan," kata dia seperti dilansir Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaSudarto, anak kedua pasutri itu datang dari Bengkulu untuk menemui kedua orangtuanya setelah mengetahui video di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPuluhan pegawai Pemkab Gowa dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf. Mereka diduga keracunan seusai menyantap hidangan acara pernikahan di Gedung Adi Jaya.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaKekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaDiduga kelima orang itu menghirup gas beracun di dalam sumur.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaSang istri hanya terbaring di lantai dan suaminya duduk dengan badan kurus.
Baca SelengkapnyaKejadian ini dimulai ketika dua pria memasuki sumur yang tidak terpakai untuk mengambil potongan bambu yang tersimpan di dalamnya.
Baca Selengkapnya