Pasutri produsen vaksin palsu terima pesanan 200 per hari
Merdeka.com - Pasangan suami istri, Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, diamankan kepolisian karena memproduksi vaksin palsu dari kediaman pribadinya di Perumahan Kemang Pratama, Kota Bekasi. Dari hasil penyelidikan, pasutri tersebut menerima orderan vaksin palsu mencapai 200 per hari.
"Mereka adalah pembuat atau produsen vaksin palsu. Data yang kita peroleh sekali mengirim pesanan vaksin palsu bisa mencapai 200 vaksin," kata Dirtipideksus Bareskrim Brigjen Agung Setya saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (26/6).
Pasutri tersebut menggunakan jasa kurir untuk mengedarkan barang dagangannya. Dari pemeriksaan terhadap pelaku terungkap bahwa vaksin abal-abal itu diedarkan bukan hanya untuk wilayah Jabodetabek.
-
Bagaimana cara pengedar Pil Koplo mendapatkan barang? 'Saya beli ini di Tangerang Selatan. Satu paket. Saya tahunya dari teman. Saya jualan ini baru dua bulan,' kata Gery, dikutip dari YouTube Liputan6 (22/2).
-
Bagaimana pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Awalnya mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, menawarkan obat ini dengan janji tidur yang nyenyak,' tambahnya.
-
Di mana pengedar Pil Koplo membeli barang? 'Saya beli ini di Tangerang Selatan. Satu paket. Saya tahunya dari teman. Saya jualan ini baru dua bulan,' kata Gery, dikutip dari YouTube Liputan6 (22/2).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana ibu dan anak edarkan uang palsu? Modus yang digunakan para pelaku adalah menggunakannya saat berbelanja di warung.
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
"Distribusinya kita ketahui terus bertambah. Total tersangka sudah 13 orang sampai hari ini," kata Agung.
Agung mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengaudit keuangan pelaku. Dan memburu pemilik pabrik lainnya.
"Kita sudah audit kekayaan hasil kejahatan para pelaku dan pengejaran pemilik pabrikannya. Sekarang masih jalan," ujar Agung.
Diketahui, Bareskrim Mabes Polri, membongkar jaringan peredaran vaksin untuk balita diduga palsu pada Rabu (22/6). Salah satu rumah yang digerebek pada Rabu malam lalu berada di kawasan elite Perumahan Kemang Pratama, Kota Bekasi.
Rumah yang digerebek petugas merupakan milik pasangan suami istri Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina. Dari rumah yang berada di Jalan Kumala 2 blok M nomor 29 tersebut, petugas menyita ribuan botol vaksin diduga palsu.
"Ada 36 dus yang dibawa petugas kepolisian usai melakukan penggeledahan," kata petugas keamanan setempat, Eko Supriyanto, Jumat (24/6).
Penggerebekan itu bermula ketika belasan petugas polisi membawa sekitar enam unit mobil pribadi datang ke komplek tersebut sekitar pukul 21.00 WIB. Mereka meminta Eko untuk menjadi saksi penangkapan itu.
"Awalnya petugas salah masuk rumah, mungkin karena gelap, jadi informannya salah menunjukkan rumah," kata Eko.
Meski demikian, pemilik rumah yang namanya juga Rita tersebut memahami tugas kepolisian. Sehingga, tak lama kemudian, polisi bergerak menuju rumah pasangan suami istri yang diduga memproduksi vaksin palsu tersebut.
"Ketika ditangkap, mereka sempat berkilah, dan menuding polisi melakukan rekayasa yaitu menaruh vaksin palsu di rumahnya," kata Eko.
Namun, begitu ditunjukkan seorang kurir serta hasil penggeledahan, mereka tak bisa mengelak. Alhasil, kedua pasangan suami istri itu digelandang petugas untuk masuk ke dalam mobil, dan dibawa ke kantor polisi.
Holohom, warga setempat mengaku terkejut dengan penangkapan tetangganya tersebut. Soalnya, selama ini penghuni rumah yang digerebek polisi itu dikenal cukup baik. Hanya saja, mereka jarang bersosialisasi dengan warga lain.
"Kami tidak menyangka mereka memiliki usaha seperti itu," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Pelaku Pemalsuan Dokumen di Jaksel Ditangkap, Sudah Layani 500 Pesanan dengan Omzet Fantastis
Baca SelengkapnyaKasus pemalsuan dokumen berhasil diungkap oleh jajaran Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan. Dua orang tersangka atas nama TN (32) dan PRA (21) ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolda Riau membongkar produsen pil ekstasi palsu berbahan obat flu Procold di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaPara tersangka yang terlibat di laboratorium itu diketahui memproduksi sekaligus mengedarkan pil ekstasi dalam kurun enam bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap biang kerok penyaluran pupuk subsidi langka buat petani.
Baca SelengkapnyaRencana produksi tersebut urung terlaksana lantaran sudah terlebih dahulu berhasil diungkap oleh tim gabungan Bareskrim
Baca SelengkapnyaKepolisian di sejumlah daerah gencar menggerebek praktik pupuk ilegal. Kebijakan itu untuk mendukung program 100 hari kerja Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaTersangka SM dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman dua tahun penjara
Baca SelengkapnyaDua tersangka yang diamankan adalah IS alias T (29) dan IS alias B (32).
Baca SelengkapnyaDisebutkan Donald, kalau AS dengan orang yang menyimpan mobil berisi narkoba di halaman parkir RS Fatmawati tidak saling mengenal.
Baca Selengkapnya